Warung Apung Rowo Jombor Klaten, Tempat WIsata Terindah - Satu lagi tempat wisata unik yang ada di Kabupaten Klaten yang sudah banyak dikunjungi wisatawan. Tempat wisata unik ini adalah Warung Apung Rowo Jombor Klaten. Warung Apung Rowo Jombor Klaten saat ini menjadi saah satu wisata air unggulan di Kabupaten Klaten. Pada hari Minggu dan hari libur banyak sekali warga Klaten dan sekitarnya yang menyempatkan datang untuk menikmati wisata kuliner sajian masakan air tawar di Warung Apung Rowo Jombor Klaten.
Bagaimana dengan makannya ? Pastinya enak donk. Di warung apung Rowo Jombor anda dapat menikmati berbagai masakan dari ikan air tawar seperti lele, nila, gurameh, bawal dll. Masak nya juga dapat di goreng, bakar atau asam manis. Selain menikmati masakan, pengunjung dapat juga memancing di warung apung Rowo Jombor. Tarif memancing gratis, tapi kalau dapat ikan harus dibeli ya, karena ikan yang ada di sekitar warung adalah ikan miliki pemilik warung. Sengaja diternak untuk tujuan pemancingan. Namun bagi yang benar benar gratis, bisa aja sih, tapi memancingnya di pinggir rawa, lepas dari kawasan warung apung rowo jombor.
Saran kami jika ingin mengunjungi warung apung Rowo Jombor, datanglah pas hari Minggu. Memang ramai sih, tapi di beberapa warung apung ada yang menyedikan orkes dangdut live di warung mereka.
Wisata Warung Apung Rowo Jombor Klaten
Lokasi Warung Apung Rowo Jombor Klaten
Warung Apung Jombor terletak di Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Lokasi Rowo Jombor sendiri adalah berupa cekungan yang luas dan dapat menampung air hingga 4 juta meter kubik. Awalnya Rowo Jombor ini difungsikan sebagai waduk, namun lambat laun dikembangkan menjadi 7 Tempat Wisata di Klaten)Tarif Masuk Warung Apung Rowo Jombor
Untuk masuk ke kawasan Wisata Rowo Jombor anda akan dikenakan tarif karcis sebesar 5 ribu rupiah.Ada Apa Saja di Rowo Jombor ?
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa Rowo Jombor merupakan sebuah cekungan atau rowo yang dikembangkan menjadi obyek wisata daerah. Dahulu Rowo Jombor hanya dimanfaatkan sebagai penampung air. Kemudian dikembangkan menjadi tempat wisata dengan cara membuat gethek (perahu penumpang dari bambu) di rowo dan masyarakat dapat membayar sejumlah uang jika ingin menaikinya. Setelah itu Rowo Jombor dikembangkan lagi dengan membuat warung apung, yakni tempat makan yang terapung di atas rowo. Warung apung ini jumlahnya puluhan dan masing-masing memiliki nama tersendiri. Pembangunan warung ini dari rangkaian bambu dan dibawahnya dipasang drum agar dapat terapung. Untuk menuju warung apung yang terdapat ditengah ini, pengunjung dapat menaiki perahu khusus yang berjalan dengan cara ditarik pekerja khusus. Pastinya seru sekali, dan membuat penasaran bukan ? Sebagai gambarannya anda dapat melihat gambar Wisata Warung Apung Rowo Jombor sebagai Berikut :Bagaimana dengan makannya ? Pastinya enak donk. Di warung apung Rowo Jombor anda dapat menikmati berbagai masakan dari ikan air tawar seperti lele, nila, gurameh, bawal dll. Masak nya juga dapat di goreng, bakar atau asam manis. Selain menikmati masakan, pengunjung dapat juga memancing di warung apung Rowo Jombor. Tarif memancing gratis, tapi kalau dapat ikan harus dibeli ya, karena ikan yang ada di sekitar warung adalah ikan miliki pemilik warung. Sengaja diternak untuk tujuan pemancingan. Namun bagi yang benar benar gratis, bisa aja sih, tapi memancingnya di pinggir rawa, lepas dari kawasan warung apung rowo jombor.
Saran kami jika ingin mengunjungi warung apung Rowo Jombor, datanglah pas hari Minggu. Memang ramai sih, tapi di beberapa warung apung ada yang menyedikan orkes dangdut live di warung mereka.
Bukit Sidoguro di Rowo Jombor
Selain terkenal dengan warung apungnya, Rowo Jombor juga terkenal dengan deratan perbukitannya yang indah yaitu Bukit Sidoguro. Lokasi bukit ini tepat bersebelahan dengan Rowo Jombor. Pada hari-hari tertentu di bukit ini diadakan pertunjukan dangdut. Hari yang paling ramai di Rowo Jombor adalah pada saat Hari Syawalan. Syawalan di Rowo Jombor biasanya diadakan pada tanggal 8 Syawal atau seminggu setelah lebaran setiao tahun. Acara yang digelar adalah pertunjukan dangdut, pasar malam dan sebagai puncaknya adalah kirab gunungan di Bukit Sidoguro. Pada saat Syawalan dipastikan banyak warga sekitar Klaten yang mengunjungi Rowo Jombor. Namun sayangnya Bukit Sidoguro ini pada hari-hari biasa banyak digunakan untuk tempat pacaran muda-mudi serta kondisinya kurang terawat. Sehingga pada hari biasa tidak banyak pengunjung yang naik ke aatas bukit.
Advertisement