Asuransi jiwa identik dengan jaminan sesudah janjkematian sehingga banyak orang yang kurang nyaman dengan jenis asuransi ini. Padahal jikalau ditelusuri lebih dalam dan dipahami lebih lanjut, asuransi jiwa tidak melulu wacana kematian. Asuransi jiwa berbertujuan untuk menanggung atau melindungi seseorang dari kerugian finansial tidak terduga akhir kematian, usia tidak produktif atau cacat permanen. Dengan kata lain, asuransi jiwa akan memberi jaminan secara finansial apabila seseorang terlalu bau tanah atau menderita cacat atau meninggal dunia sehingga tidak sanggup menafkahi keluarganya.
Pada dasarnya, asuransi jiwa akan sangat bermanfaat bagi sebuah keluarga apabila orang yang menafkahi tidak bisa lagi bekerja lantaran janjkematian atau dilema kesehatan. Jika telah menyadari pentingnya asuransi jiwa, Anda perlu mengetahui jenis-jenis asuransi jiwa.
Simak 4 jenis asuransi jiwa berikut ini untuk mendapat sebuah produk yang sempurna dan sesuai kebutuhan Anda.
- 1. Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life Insurance)
Asuransi jiwa berjangka atau Term Life Insurance yakni jenis asuransi jiwa yang memberi perlindungan kepada pemegang polis dalam kurun waktu tertentu. Sistem pertanggungan yang dipakai dalam asuransi jiwa ini mempunyai masa berlaku dan tentu saja masa expired.
Jangka waktu yang dimaksud yakni kontrak dalam kurun waktu yang bervariasi, contohnya 5 tahun, 10 tahun atau 20 tahun, sesuai dengan penawaran yang diberikan oleh perusahaan asuransi.
Asuransi jiwa berjangka tergolong jenis asuransi yang terjangkau. Biaya premi yang harus dibayarkan terbilang murah, bahkan termasuk jenis asuransi yang paling murah di antara jenis asuransi jiwa lainnya. Biaya yang murah ini disebabkan lantaran adanya masa kontrak yaitu tidak berlaku lagi sesudah jatuh tempo.
Ilustrasi Sistem Asuransi Jiwa Berjangka
Pak A membeli sebuah produk asuransi jiwa berjangka waktu 10 tahun, dengan syarat dan ketentuan lain tercantum dalam polis. Pada tahun ke-6, Pak A mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cacat permanen sehingga tidak bisa lagi menafkahi keluarga.
Karena masa kontrak asuransi masih aktif pada tahun keenam, perusahaan asuransi akan mengatakan jaminan finansial sejumlah sesuai dengan ketentuan dalam polis kepada mahir waris.
Bagaimana jikalau Pak A tetap sehat dan sanggup menafkahi keluarga sesudah kontrak asuransi 10 tahun selesai? Nah, dalam hal ini Pak A harusnya bersyukur lantaran tetap sehat, namun merelakan hangusnya premi yang telah dibayarkan.
Jadi, Pak A akan kehilangan uang yang telah dibayarkan kepada perusahaan asuransi apabila tidak mengalami dilema kesehatan atau tidak meninggal dunia hingga masa kontrak asuransi tersebut selesai.
Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Jiwa Berjangka
Tadi sempat disebutkan biaya premi asuransi ini lebih rendah daripada jenis asuransi jiwa lainnya. Nah, itu yakni salah satu kelebihan asuransi jiwa berjangka. Kisaran biaya premi jenis asuransi ini yakni Rp 250.000 per bulan.
Jika Anda merasa keberatan dengan biaya preminya, tak usah khawatir lantaran Anda sanggup memilih besarnya premi yang harus dibayarkan setiap bulan sesuai dengan kemampuan finansial Anda.
Walaupun biaya premi yang dibayarkan tergolong rendah, ternyata uang pertanggungan yang diperoleh cukup besar, bahkan mencapai milyaran rupiah. Sangat menguntungkan, bukan?
Namun, biaya ini akan diberikan oleh perusahaan asuransi apabila tertanggung tidak sanggup menafkahi keluarga lantaran dilema kesehatan atau meninggal dunia selama masa kontrak masih aktif. Sebaliknya, apabila tidak terjadi apa-apa pada pemegang polis maka seluruh biaya yang telah dibayarkan akan hangus sesudah masa kontrak selesai.
- 2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life Insurance)
Berbeda dengan asuransi jiwa berjangka yang mempunyai masa berlaku, Asuransi Jiwa Seumur Hidup atau Whole Life Insurance memberi perlindungan kepada pemegang polis seumur hidup. Sistem pertanggungan yang dipakai dalam jenis asuransi ini dalam jangka panjang dan tampak seumur hidup.
Jangka Waktu dan Bunga per Tahun
Sebenarnya, pertanggungan tidaklah seumur hidup. Whole Life Insurance memberi perlindungan selama 99 tahun atau 100 tahun (bergantung pada ketentuan dalam polis). Mengapa 99 tahun dikatakan seumur hidup? Menurut Badan Pusat Statistik, angka cita-cita hidup penduduk Indonesia tahun 2010-2015 yakni 70 tahun.
Jadi, berdasarkan data yang diperoleh tersebut, rata-rata umur penduduk Indonesia tidak hingga 99 tahun. Jikapun ada, mungkin hanya beberapa saja sehingga jangka waktu 99 tahun tersebut dikategorikan seumur hidup.
Asuransi Jiwa Seumur Hidup ini akan mengembalikan total premi yang telah dibayarkan dengan bunga 4% per tahun. Jika dikalkulasikan, jumlah ini tidak banyak apalagi dengan adanya pemotongan pajak.
Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Jiwa Seumur Hidup
Jenis asuransi ini memberi beberapa laba kepada pemegang polis. Asuransi ini memungkinkan pemegang polis mendapat nilai tunai dari polis yang sudah dibayarkan dalam jangka waktu tertentu, contohnya sesudah tahun kelima atau sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam polis.
Hal ini memberi kemudahan kepada pemegang polis apabila tidak bisa membayar premi selanjutnya. Premi yang sudah dibayarkan sebelumnya sanggup dipakai untuk membayar premi bulan-bulan selanjutnya. Sangat membantu, bukan?
Hal yang lebih menguntungkan lagi yakni premi asuransi tidak akan hangus apabila tidak ada klaim dan sanggup diambil keseluruhan apabila masa kontrak berakhir. Jadi, premi yang sudah Anda bayarkan akan dikembalikan sesuai dengan kesepakatan.
Untuk mendapat semua kelebihan tersebut, tentu ada harga yang harus dibayar lebih, yaitu uang premi yang jauh lebih tinggi daripada asuransi jiwa berjangka. Selain itu, total premi berupa tunai yang Anda peroleh tidak terlalu besar. Jikapun ada bunga 4% per tahun kemungkinan tidak akan Anda terima lantaran dipotong pajak.
- 3. Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment Insurance)
Sesuai dengan namanya, Asuransi Dwiguna memperlihatkan 2 manfaat yaitu sebagai asuransi berjangka dan tabungan. Jadi, dalam asuransi dwiguna terdapat penggabungan dari asuransi jiwa berjangka yang mempunyai masa berlaku dan tabungan yang bisa ditarik sewaktu-waktu sebelum masa kontrak berakhir, sesuai dengan perjanjian.
Perlindungan polis asuransi dwiguna biasanya berlaku dalam jangka waktu tertentu, contohnya 10 tahun atau bisa juga hingga usia tertentu, contohnya 60 tahun. Pada simpulan jangka waktu tersebut, polis disebut telah jatuh tempo.
Produk asuransi jiwa dwiguna ini mempunyai banyak variasi. Biasanya dikemas sebagai asuransi pendidikan anak, asuransi pensiun, dan sebagainya. Makara banyak orang bau tanah yang ikut agenda asuransi dwiguna ini untuk menyiapkan biaya sekolah anak atau mempersiapkan dana pensiun di masa mendatang.
Ilustrasi Sistem Asuransi Dwiguna
Pak B membeli asuransi dwiguna di sebuah perusahaan asuransi dengan masa kontrak 20 tahun dan uang pertanggungan 100 juta rupiah dengan kesepakatan mendapat Rp 10 juta pada tahun ke-10 dan Rp 20 juta pada tahun ke-20. Jadi, Pak B akan mendapat total 30 juta sesudah 20 tahun.
Apabila Pak B meninggal pada tahun ke-25 sesudah mengikuti asuransi dwiguna, maka uang pertanggungan diberikan sebesar 100 juta rupiah. Uang pertanggungan ini tetap diberikan meskipun Pak B masih hidup hingga simpulan polis jatuh tempo. Sehingga jenis asuransi ini dikatakan mempunyai 2 manfaat, yaitu manfaat hidup dan manfaat meninggal.
Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Jiwa Dwiguna
Karena asuransi ini terdiri dari 2 elemen yaitu Asuransi Jiwa Berjangka dan Tabungan, pemegang polis sanggup melaksanakan klaim sebelum masa kontrak berakhir. Pengambilan dana ini sanggup dilakukan sesudah jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan dalam polis.
Hal lain yang menguntungkan dan berbeda dengan asuransi jiwa berjangka yakni manfaat hidup yang didapatkan oleh pemegang polis. Apabila Anda sebagai tertanggung masih hidup dikala polis jatuh tempo, maka uang pertanggungan akan diberikan oleh perusahaan asuransi.
Tentu untuk mendapat manfaat-manfaat tersebut, Anda harus mebayar premi yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan pengembalian uang pertanggungan yang lebih fleksibel daripada jenis asuransi lainnya dan manfaat tabungan yang sanggup Anda gunakan untuk kebutuhan yang mendesak.
- 4. Asuransi Jiwa Unit Link
Jika asuransi dwiguna mempunyai elemen tabungan, asuransi jiwa unit link memakai investasi sebagai elemen yang digabungkan dengan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Jenis asuransi ini sangat cocok untuk Anda yang tertarik dengan investasi dan ingin tetap mendapat perlindungan jiwa dan kesehatan.
Sistem Investasi dalam Asuransi Jiwa Unit Link
Investasi dalam asuransi unit link ini digerakkan oleh perusahaan asuransi sehingga pemegang polis hanya duduk manis dan mendapat laporan setiap bulan wacana nilai investasinya. Tidak ada kesempatan bagi pemegang polis untuk mengendalikan investasi. Namun, laba atau kerugian investasi tetap ditanggung oleh nasabah.
Hasil investasi dalam asuransi jiwa unit link dipakai untuk membayar biaya asuransi embel-embel apabila ada akomodasi cuti premi. Selain itu, hasil investasi juga membentuk dana yang bisa diambil dikala keperluan mendesak ibarat pendidikan atau pensiun.
Apa yang dimaksud dengan cuti premi? Jika Anda membayar premi hingga 10 tahun dan masa pertanggungan asuransi hingga umur 99 tahun, maka Anda tidak akan membayar biaya premi lagi pada tahun ke-11. Nah, ini yang dimaksud dengan cuti premi.
Sebenarnya, dana yang dipakai untuk membayar premi asuransi pada tahun kesebelas dan seterusnya berasal dari hasil investasi Anda. Namanya juga investasi, niscaya ada naik dan ada turunnya. Saat investasi Anda anjlok, dan investasi Anda tidak sanggup menutupi biaya asuransi, maka jangan terkejut apabila Anda diminta untuk membayar premi embel-embel yang disebut dengan istilah Top Up supaya asuransi Anda tetap aktif.
Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Jiwa Unit Link
Tentu Anda akan mencicipi dua manfaat sekaligus dari asuransi jiwa unit link yaitu perlindungan dan investasi. Selain itu, Anda tidak perlu repot mengurus investasi lantaran sudah ditangani oleh perusahaan asuransi. Jadi, yang perlu Anda lakukan yakni membayar premi setiap bulannya sehingga Anda mendapat perlindungan sekaligus hasil investasi.
Berbeda dengan asuransi jiwa murni, asuransi jiwa unit link berlaku dalam jangka waktu yang lebih lama, bisa hingga 75 tahun, 80 tahun hingga bahkan 100 tahun, tergantung dari ketentuan dalam polis Anda. Terlebih lagi, dana yang telah Anda bayarkan atau hasil investasi sanggup ditarik dalam kurun waktu tertentu, jadi nilai polis Anda tidak hangus.
Apabila Anda berorientasi pada hasil investasi, asuransi jiwa unit link kurang tepat. Fokus utama asuransi jiwa unit link yakni perlindungan sehingga manfaat investasi tidaklah maksimal. Selain itu, dengan premi asuransi yang lebih tinggi, ternyata nilai perlindungan jenis asuransi unit link lebih rendah daripada asuransi jiwa murni.
Asuransi jiwa apa yang terbaik untuk Anda? Hanya Anda yang bisa menjawabnya. Setiap jenis asuransi jiwa mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kenali jenis asuransi, cari informasi, pahami sistemnya dan sesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan finansial Anda. Jangan hingga Anda salah pilih lantaran asuransi yakni produk jangka panjang. Sumber Artikel dari http://www.duniakaryawan.com/asuransi-jiwa/
Advertisement