Siapa yang tak kenal dengan Merry Riana dikala ini? Merry Riana adalah pengusaha, penulis dan motivator dari Indonesia. Merry Riana menerbitkan buku berjudul A Gift From a Friend pada tahun 2006 yang berisi pengalaman dan latar belakang dirinya hidup di Singapura. Saat ini wanita kelahiran 29 Mei 1980 ini tak hanya dikenal sebagai motivator tetapi juga pengusaha. Pada tahun 2014 ia mulai bisnis pendidikan terutama menyebarkan kepribadian dan abjad terutama bawah umur mulai dari usia 7 tahun sampai 19 tahun. Program pendidikannya dilakukan dikala liburan sekolah. Merry memang dikenal sebagai motivator sukses dan pengusaha. Namun sukses yang diraihnya tersebut tak mudah. Ia pernah mengalami jatuh berdiri semoga tetap bertahan hidup ketika menjalani kuliah di Singapura. Merry menuturkan, dirinya harus sangat berhemat ketika menjalani kuliah. Tak hanya itu, ia pun juga memikirkan bagaimana untuk melunasi utang semoga kuliah di Singapura.
Untuk membangun sebuah bisnis memang tidak gampang menyerupai membalikkan tangan. Butuh pengetahuan dan bahagia dengan bisnis yang digeluti. Hal ini juga menjadi pegangan motivator sukses Merry Riana untuk menjalankan bisnisnya.
Merry pun membagikan tips untuk memulai bisnisnya sekarang. Ia menilai, membangun sebuah bisnis tak hanya sekadar ikut arus saja tetapi harus mengetahui seluk beluk bisnis yang didalami.
Ini ialah beberapa tips bisnis ala Merry Riana :
- Bisnis tak sekadar ikut-ikutan. Gampang uangnya tanpa mengetahuinya. Bisnis tak dapat ikut-ikutan tetapi punya knowledge dan passion. Untung kecil jikalau beliau suka
- Membangun bisnis juga membutuhkan waktu untuk membuat, memasarkan dan mengembangkannya. Harus tahu stamina. Punya kerelaan hati untuk berkembang dan harus tahu keadaan market
- Berinvestasi ialah salah satu kunci untuk mengelola keuangan yang baik
Sejumlah profesi pernah dilakoninya mulai dari membagikan brosur, staf di toko bunga dan pelayan restoran. Bahkan ia juga pernah mencoba meraih laba di pasar modal. Ia sempat meraih untung, tetapi juga pernah alami kerugian. Meski demikian, hal itu tak menciptakan ia menyalahkan pasar modal.
Advertisement