Info Populer 2022

Ho Ching, Ceo Temasek Yang Sempat Dikira Pelayan Shangri-La Dan Pemain Barongsai

Ho Ching, Ceo Temasek Yang Sempat  Dikira Pelayan Shangri-La Dan Pemain Barongsai
Ho Ching, Ceo Temasek Yang Sempat  Dikira Pelayan Shangri-La Dan Pemain Barongsai
Ho Ching adalah CEO dari Singapura milik Pemerintah Temasek Holdings (Pte) Ltd dan istri Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. Dia yaitu anak tertua dari empat bersaudara pengusaha Hoe Eung Hongand Chan Chiew Ping. Namun, Ho cenderung menghindari media dan jarang berbicara banyak di depan media dalam pertemuan-pertemuan besar. Begitu banyak belakang layar yang ada pada dirinya, bahkan usianya pun dirahasiakan. Namun, hal ini juga terkadang membawa kesialan bagi Ho. Pasalnya, banyak warga yang tidak mengenali Ho. 

Dia pernah diperintahkan oleh Kepala Pelayan Shangri-La untuk menyeka anggur yang tumpah, karena dianggap sebagai salah satu pelayan hotel. Bahkan, kepala pelayan tersebut mengajarkan cara membersihkan cairan memakai seperempat bab serbet kepada Ho. Meskipun Ho hanya tersenyum, ia terang menciptakan administrasi Shangri-La kalang kabut. Selain itu, ia juga pernah dikira sebagai pemain barongsai ketika parade Chingay untuk perayaan Tahun Baru China. Hal tersebut, memang tidak terlepas dari penampilannya yang feminim, tidak menyerupai politikus perempuan kebanyakan. 
Dia lulus dari National University of Singapore jurusan Teknik dan menuntaskan gelar master di bidang Teknik Elektro dari Universitas Stanford di Amerika Serikat. Ho memulai karirnya di Departemen Pertahanan di Singapura sebagai Engineer pada1976. Dia lalu diangkat menjadi Wakil Direktur dari Defense Material dan menjadi Wakil Direktur Defense Science. Pada 1985 ia bertemu dengan suaminya, Lee Hsien Loong, putra sulung mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew. apLee pun mengambil aneka macam posisi di kabinet, sementara Ho pindah ke BUMN Singapore Technologies pada 1987, BUMN yang menjalankan bisnis pertahanan, teknologi, properti dan broker saham. 

sumber fotodari Alchetron
Selain Singapore Technologies, ia telah bertugas di Chartered Semiconductor Manufacturing Ltd sebagai Dewan Direktur semenjak 1987 dan menjabat sebagai Ketua Dewan untuk perusahaan semenjak tahun 1995. Di Singapore Technologies, ia menjabat sebagai Director of Engineering, sebuah posisi yang yang bertugas mengamankan kontrak yang dimiliki oleh Temasek. Pada 2001, ia pensiun sebagai Presiden dan Chief Executive Officer Singapore Technologies dan menjadi Wakil Ketua alasannya memegang saham dan mengendalikan perusahaan. 

Di bawah kepemimpinannya, Temasek Holdings, tumbuh dari kustodian pasif menjadi investor aktif dan luar biasa dengan kekuatan finansial besar yang berani mengambil risiko. Temasek Holdings juga telah memperluas investasi mereka ke seluruh Asia-Pasifik termasuk Korea, India, Indonesia, Malaysia dan Pakistan. Temasek Holdings menembus setiap bab dari perekonomian Singapura dan telah menjadi salah satu investor yang paling kuat dan paling bergairah di India dan China. Temasek membeli saham di China construction Bank Corp. dan Bank of China. Perusahaan investasi ini juga memegang sekitar 189 juta saham di Bank of America sesudah mengonversi saham Merrill Lynch-nya. Sejak 2002, ketika Ho menjabat sebagai CEO, ia telah membentuk perusahaan dengan fatwa kinerja yang lebih baik guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. 

Hasilnya, ekuitas para pemegang saham pun naik dua kali lipat menjadi 90 miliar saham dari periode 2002 sampai 2007. Pada 2009, ia mengundurkan diri sebagai CEO sesudah hampir tujuh tahun di Temasek dan kapitalisasi pasar mencapai USD130 miliar perusahaan investasi milik negara Singapura. Posisinya pun digantikan oleh mantan CEO BHP Billiton Ltd. Charles W Goodyear, orang abnormal pertama yang menjalankan BUMN Singapura. Namun, empat bulan transisi kepemimpinan, Dewan Direksi Temasek dan Goodyear berselisih. Dengan alasan ada perbedaan mengenai isu-isu strategis tertentu yang tidak dapat diselesaikan kedua pihak tetapkan untuk mengakhiri proses transisi kepemimpinan. Di tahun yang sama pula, Charles balasannya mengundurkan diri dari Temasek, dan meninggalkan Ho Ching yang kembali naik menjadi CEO sampai ketika ini

Sumber dari Okezone
Advertisement

Iklan Sidebar