Proses mencari pekerjaan bisa jadi sesuatu yang berat. Mungkin kamu sudah mengirimkan banyak lamaran, tapi tidak ada yang sukses. Setelah itu kamu mulai menyalahkan pengaruh luar seperti kondisi ekonomi yang sedang sulit, minimnya lapangan pekerjaan untuk bidang kamu, dan sebagainya.
Pada kenyataannya, mengapa kamu sulit mendapat pekerjaan, tidak selalu karena faktor eksternal. Kemungkinan besar, justru yang bermasalah adalah dirimu sendiri. Tidak selalu karena minim pengalaman. Berikut ini 5 penyebab kamu susah mendapat pekerjaan meski sudah punya banyak pengalaman.
Kamu tidak akan mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan jika kamu hanya duduk manis dan menunggu. Pencari kerja yang sukses tahu bahwa mereka butuh proaktif untuk mengejar pekerjaan impian mereka. Kamu harus punya strategi. Jika kamu merasa keterampilanmu kurang, kamu bisa mengambil kursus untuk meningkatkan kemampuanmu. Kamu juga bisa hadir di acara-acara networking yang sesuai dengan bidang kamu.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan American Psychological Association, ada hubungan antara kepribadian yang proaktif dengan kesuksesan karir. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa dengan menjadi proaktif, kamu punya kemampuan untuk mengubah keadaan kamu yang berkaitan dengan mendapat promosi hingga kepuasan karier.
Jika kamu percaya bahwa kamu punya kemampuan untuk mencapai tujuan karier kamu, maka kamu akan mendapatkannya. Tapi jika kamu percaya bahwa semesta berkonspirasi untuk membuatmu tidak berdaya dan tak bisa melakukan apa-apa, maka tak heran kalau kamu masih menjadi pengangguran dan susah mendapat pekerjaan.
Apakah pendidikan dan pengalamanmu sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan tempat kamu melamar pekerjaan? Salah satu hal yang membuatmu susah mendapat pekerjaan adalah karena kamu mengincar jabatan atau posisi yang terlalu tinggi yang tentunya tidak sesuai dengan kapasitasmu.
Namun, tidak selalu seperti itu. Bisa jadi kamu justru punya kualifikasi yang jauh lebih tinggi dari posisi yang kamu lamar. Ini juga yang menyebabkanmu susah untuk mendapat pekerjaan. Misalnya, pengalamanmu sudah berada di level manajer. Lowongan yang ada adalah untuk staf. Kemudian karena kamu benar-benar butuh pekerjaan, kamu rela melamar untuk posisi yang berada di tingkat bawah pengalamanmu sebelumnya. Jelas kamu bukan kandidat yang mereka butuhkan.
Perusahaan hanya memilih kandidat yang sesuai dan tepat, tidak yang kualifikasinya kurang, atau pun yang berlebihan. Pastikan kamu juga melamar ke perusahaan yang sesuai dengan harapan dan kemampuan kamu.
Mungkin kamu punya kualifikasi yang diinginkan oleh perusahaan tempat kamu melamar kerja. Hanya saja yang mewawancaraimu tidak menyukaimu. Dan karena hal tersebut, kamu bisa kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan impianmu.
Ada beberapa kiat untuk memberikan kesan pertama yang menyenangkan. Pertama, tersenyumlah yang tulus. Jadilah pendengar yang baik dan jangan menginterupsi. Ajukan pertanyaan yang mendalam dan jangan menyombong atau percaya diri terlalu berlebihan. Aktiflah berbicara dan ekspresif tanpa mendominasi percakapan.
Ketika sedang mencari kerja, kamu perlu “menjual” keahlian kamu agar tampak meyakinkan. Mulai dari keterampilan yang kamu kuasai, wawasan dan pendidikan perlu kamu ceritakan pada saat sesi wawancara dengan penuh percaya diri. Akan tetapi, ada perbedaan antara percaya diri dengan bersikap sombong. Pastikan kamu percaya diri tapi tetap rendah hati ketika membicarakan prestasi yang telah kamu raih.
Passion menjadi salah satu yang paling dipentingkan ketika perusahaan menyeleksi kandidat. Jika kamu terlihat kurang bergairah, perusahaan akan menganggap bahwa kamu tidak benar-benar minat bekerja di sana. Keterampilan kerja bisa dilatih, tapi passion bisa terlihat benar-benar ada atau tidak.
Lamarlah pekerjaan yang memang menarik untukmu dan tunjukan ketertarikan dalam surat lamaran maupun pada sesi wawancara. Jelaskan alasan mengapa kamu menginginkan posisi tersebut dan bagikan ide-ide yang bisa kamu eksplor jika mendapatkan pekerjaan tersebut.
Pada kenyataannya, mengapa kamu sulit mendapat pekerjaan, tidak selalu karena faktor eksternal. Kemungkinan besar, justru yang bermasalah adalah dirimu sendiri. Tidak selalu karena minim pengalaman. Berikut ini 5 penyebab kamu susah mendapat pekerjaan meski sudah punya banyak pengalaman.
1. Kamu tidak proaktif
Kamu tidak akan mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan jika kamu hanya duduk manis dan menunggu. Pencari kerja yang sukses tahu bahwa mereka butuh proaktif untuk mengejar pekerjaan impian mereka. Kamu harus punya strategi. Jika kamu merasa keterampilanmu kurang, kamu bisa mengambil kursus untuk meningkatkan kemampuanmu. Kamu juga bisa hadir di acara-acara networking yang sesuai dengan bidang kamu.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan American Psychological Association, ada hubungan antara kepribadian yang proaktif dengan kesuksesan karir. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa dengan menjadi proaktif, kamu punya kemampuan untuk mengubah keadaan kamu yang berkaitan dengan mendapat promosi hingga kepuasan karier.
Jika kamu percaya bahwa kamu punya kemampuan untuk mencapai tujuan karier kamu, maka kamu akan mendapatkannya. Tapi jika kamu percaya bahwa semesta berkonspirasi untuk membuatmu tidak berdaya dan tak bisa melakukan apa-apa, maka tak heran kalau kamu masih menjadi pengangguran dan susah mendapat pekerjaan.
2. Kamu overqualified atau underqualified
Apakah pendidikan dan pengalamanmu sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan tempat kamu melamar pekerjaan? Salah satu hal yang membuatmu susah mendapat pekerjaan adalah karena kamu mengincar jabatan atau posisi yang terlalu tinggi yang tentunya tidak sesuai dengan kapasitasmu.
Namun, tidak selalu seperti itu. Bisa jadi kamu justru punya kualifikasi yang jauh lebih tinggi dari posisi yang kamu lamar. Ini juga yang menyebabkanmu susah untuk mendapat pekerjaan. Misalnya, pengalamanmu sudah berada di level manajer. Lowongan yang ada adalah untuk staf. Kemudian karena kamu benar-benar butuh pekerjaan, kamu rela melamar untuk posisi yang berada di tingkat bawah pengalamanmu sebelumnya. Jelas kamu bukan kandidat yang mereka butuhkan.
Perusahaan hanya memilih kandidat yang sesuai dan tepat, tidak yang kualifikasinya kurang, atau pun yang berlebihan. Pastikan kamu juga melamar ke perusahaan yang sesuai dengan harapan dan kemampuan kamu.
3. Kamu dianggap tidak menyenangkan
Mungkin kamu punya kualifikasi yang diinginkan oleh perusahaan tempat kamu melamar kerja. Hanya saja yang mewawancaraimu tidak menyukaimu. Dan karena hal tersebut, kamu bisa kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan impianmu.
Ada beberapa kiat untuk memberikan kesan pertama yang menyenangkan. Pertama, tersenyumlah yang tulus. Jadilah pendengar yang baik dan jangan menginterupsi. Ajukan pertanyaan yang mendalam dan jangan menyombong atau percaya diri terlalu berlebihan. Aktiflah berbicara dan ekspresif tanpa mendominasi percakapan.
4. Kamu tidak bisa “menjual” diri kamu
Ketika sedang mencari kerja, kamu perlu “menjual” keahlian kamu agar tampak meyakinkan. Mulai dari keterampilan yang kamu kuasai, wawasan dan pendidikan perlu kamu ceritakan pada saat sesi wawancara dengan penuh percaya diri. Akan tetapi, ada perbedaan antara percaya diri dengan bersikap sombong. Pastikan kamu percaya diri tapi tetap rendah hati ketika membicarakan prestasi yang telah kamu raih.
5. Kamu susah mendapat pekerjaan karena kamu tidak menunjukkan passion
Passion menjadi salah satu yang paling dipentingkan ketika perusahaan menyeleksi kandidat. Jika kamu terlihat kurang bergairah, perusahaan akan menganggap bahwa kamu tidak benar-benar minat bekerja di sana. Keterampilan kerja bisa dilatih, tapi passion bisa terlihat benar-benar ada atau tidak.
Lamarlah pekerjaan yang memang menarik untukmu dan tunjukan ketertarikan dalam surat lamaran maupun pada sesi wawancara. Jelaskan alasan mengapa kamu menginginkan posisi tersebut dan bagikan ide-ide yang bisa kamu eksplor jika mendapatkan pekerjaan tersebut.
Advertisement