Tidur Bukan Kebutuhan? Baca Dulu 7 Alasan Ini
Tak bisa dipungkiri, kita acapkali mengabaikan kebutuhan untuk tidur cukup. Diburu tugas, belajar, menyelesaikan ini itu, hingga kitapun terbiasa beranjak ke pembaringan setelah larut malam – bahkan, menjelang pagi. Padahal sebagai pelajar, Sobat Pintar benar-benar membutuhkan tidur yang cukup. Kenapa? Here are the reasons why.
1. Mempertajam Memori
While you're sleeping, your brain's working. Segala yang telah dipelajari sepanjang hari saat terjaga akan dikonsolidasi, disimpan, dan ditata di otak saat kita tidur. Kosakata baru dikelas Bahasa Inggris tadi pagi, peraturan permainan bola basket dikelas olahraga tadi siang, dan lain sebagainya akan disimpan di otak kita sebagai informasi layaknya indeks. Dikemudian hari saat membutuhkan informasi tertentu, misalnya saat ujian Bahasa Inggris atau bermain basket sewaktu class meeting,kita seakan-akan memilah indeks tersebut dan kemudian mengakses salah satunya.
Begadang demi ujian dipagi hari, tapi saat hendak menuliskan jawaban yang telah dibaca semalam tiba-tiba kamu tak ingat apa yang telah dipelajari? Begitulah gambaran bagaimana kita dengan mudahnya dapat melupakan banyak hal saat kurang tidur.
2. Meningkatkan Fokus
Setiap kita punya tanggung jawab yang harus dituntaskan setiap harinya. Sebagai pelajar, Sobat Pintar harus ke sekolah, belajar, menyimak penjabaran guru, menyerap materi pelajaran, mengerjakan tugas, mengikuti ujian, dan lain sebagainya. Semua itu takkan bisa selesai dikerjakan saat kamu kurang tidur.
Bisa jadi, perkaranya tampak sepele saja: kamu nggak bisa fokus. Berusaha duduk tenang lima menit saja untuk mendengarkan guru, membaca buku teks, atau menyelesaikan soal, rasa-rasanya butuh usaha super ekstra. Entah kamu jadi malas dan mengantuk, atau sebaliknya jadi sulit berkonsentrasi dan hiperaktif. So, back to square one: in order to function during the day, you need enough rest during the night.
3. Mendorong Kreativitas
It is said that our memory index is being rearranged while we're sleeping. Sama seperti komputermu yang telah disusun ulang, dirapikan, dan dibersihkan memorinya, maka kinerjanya semakin lancar, bukan? Begitu juga dengan otak kita. Karena otak bekerja menyusun ulang memori saat tidur, keesokan harinyapun kita bangun dalam kondisi yang lebih fresh. Alhasil, kreativitasmupun mengalir tanpa hambatan.
4. Mengambil Keputusan yang Tepat
Sampai disini, Sobat Pintar pasti sudah paham pentingnya waktu tidur supaya organ yang berada di dalam tempurung kepala kita ini dapat berfungsi maksimal – termasuk juga, dalam proses pengambilan suatu keputusan. Pastinya, kita menimbang, berpikir, dan memutuskan dengan organ penting bernama otak. There's only one golden rule: the better you rest, the better every decision you make.
Kurang tidur dan kelelahan hanya akan membuatmu mudah galau saat harus mengambil keputusan – termasuk jurusan kuliah. In fact, our unconsious mind that helps in decision making doesn't work properly due to sleep deprivation.
5. Memperbaiki Suasana Hati
Pernah marah-marah disebabkan oleh perkara sepele? Mungkin masalahnya hanya karena kamu kurang tidur. Kurang tidur berpengaruh pada rendahnya kadar hormon dopamine, the one that makes us feel good. Diproduksi di bagian hipotalamus otak, hormon dopamine mengatur emosi kita. Again, our brain's working while we're sleeping.Jadi, sudah bisa ditebak apa akibatnya saat kita kurang tidur.
6. Mencegah Depresi
The happy hormone, dopamine, keeps us happy! Artinya, hormon yang diproduksi saat tidur ini membantu mengatur keadaan emosi kita – termasuk rasa gelisah. Semakin emosi kita meluap-luap tak terkendali, mudah gelisah, mudah marah, mudah tersinggung, maka semakin besar pula potensi kita mengalami depresi.
Wanna feel good and happy every day? Get enough sleep, Sobat Pintar!
7. Menjaga Kesehatan Fisik
Tidur cukup dimalam hari berkonstribusi pada kesehatan badan kita – terutama pada masa-masa penyembuhan dari sakit. Bahkan, tidur juga membantu memperbaiki jantung dan pembuluh darah. Kalau kamu terus-terusan kurang tidur, waspadalah: penyakit jantung, ginjal, tekanan darah tinggi, diabetes, hingga stroke siap menunggumu!
Pun, kadang tanpa sadar kita merasa lapar terus sepanjang hari, padahal sebenarnya kita kurang tidur. Our body is in a survival mode – membuat kompensasi kurang tidur dengan menyimpan makanan (merasa lapar). Alhasil, berat badanpun naik. Tentu Sobat Pintar sudah tahu, selain masalah estetika, obesitas berdampak pula pada kesehatan fisik.
Anyway, siklus terjaga dan terlelap (ritme sirkadian) setiap orang memang berbeda. Agar dapat bereaksi, belajar, berpikir, bekerja, dan bergaul, bisa jadi seseorang membutuhkan waktu tidur delapan jam – sedangkan bagi orang lain, empat jam saja cukup. Yang pasti, Sobat Pintar perlu mulai mawas diri ketika mengeluh lesu, gampang sakit, sulit fokus, sulit memecahkan masalah, gampang lupa, mudah tersinggung, bete tanpa sebab yang jelas, dan semacamnya. Coba hitung lagi berapa jam Sobat Pintar tidur dimalam hari selama beberapa pekan terakhir ini.
1. Mempertajam Memori
While you're sleeping, your brain's working. Segala yang telah dipelajari sepanjang hari saat terjaga akan dikonsolidasi, disimpan, dan ditata di otak saat kita tidur. Kosakata baru dikelas Bahasa Inggris tadi pagi, peraturan permainan bola basket dikelas olahraga tadi siang, dan lain sebagainya akan disimpan di otak kita sebagai informasi layaknya indeks. Dikemudian hari saat membutuhkan informasi tertentu, misalnya saat ujian Bahasa Inggris atau bermain basket sewaktu class meeting,kita seakan-akan memilah indeks tersebut dan kemudian mengakses salah satunya.
Begadang demi ujian dipagi hari, tapi saat hendak menuliskan jawaban yang telah dibaca semalam tiba-tiba kamu tak ingat apa yang telah dipelajari? Begitulah gambaran bagaimana kita dengan mudahnya dapat melupakan banyak hal saat kurang tidur.
2. Meningkatkan Fokus
Setiap kita punya tanggung jawab yang harus dituntaskan setiap harinya. Sebagai pelajar, Sobat Pintar harus ke sekolah, belajar, menyimak penjabaran guru, menyerap materi pelajaran, mengerjakan tugas, mengikuti ujian, dan lain sebagainya. Semua itu takkan bisa selesai dikerjakan saat kamu kurang tidur.
Bisa jadi, perkaranya tampak sepele saja: kamu nggak bisa fokus. Berusaha duduk tenang lima menit saja untuk mendengarkan guru, membaca buku teks, atau menyelesaikan soal, rasa-rasanya butuh usaha super ekstra. Entah kamu jadi malas dan mengantuk, atau sebaliknya jadi sulit berkonsentrasi dan hiperaktif. So, back to square one: in order to function during the day, you need enough rest during the night.
3. Mendorong Kreativitas
It is said that our memory index is being rearranged while we're sleeping. Sama seperti komputermu yang telah disusun ulang, dirapikan, dan dibersihkan memorinya, maka kinerjanya semakin lancar, bukan? Begitu juga dengan otak kita. Karena otak bekerja menyusun ulang memori saat tidur, keesokan harinyapun kita bangun dalam kondisi yang lebih fresh. Alhasil, kreativitasmupun mengalir tanpa hambatan.
4. Mengambil Keputusan yang Tepat
Sampai disini, Sobat Pintar pasti sudah paham pentingnya waktu tidur supaya organ yang berada di dalam tempurung kepala kita ini dapat berfungsi maksimal – termasuk juga, dalam proses pengambilan suatu keputusan. Pastinya, kita menimbang, berpikir, dan memutuskan dengan organ penting bernama otak. There's only one golden rule: the better you rest, the better every decision you make.
Kurang tidur dan kelelahan hanya akan membuatmu mudah galau saat harus mengambil keputusan – termasuk jurusan kuliah. In fact, our unconsious mind that helps in decision making doesn't work properly due to sleep deprivation.
5. Memperbaiki Suasana Hati
Pernah marah-marah disebabkan oleh perkara sepele? Mungkin masalahnya hanya karena kamu kurang tidur. Kurang tidur berpengaruh pada rendahnya kadar hormon dopamine, the one that makes us feel good. Diproduksi di bagian hipotalamus otak, hormon dopamine mengatur emosi kita. Again, our brain's working while we're sleeping.Jadi, sudah bisa ditebak apa akibatnya saat kita kurang tidur.
6. Mencegah Depresi
The happy hormone, dopamine, keeps us happy! Artinya, hormon yang diproduksi saat tidur ini membantu mengatur keadaan emosi kita – termasuk rasa gelisah. Semakin emosi kita meluap-luap tak terkendali, mudah gelisah, mudah marah, mudah tersinggung, maka semakin besar pula potensi kita mengalami depresi.
Wanna feel good and happy every day? Get enough sleep, Sobat Pintar!
7. Menjaga Kesehatan Fisik
Tidur cukup dimalam hari berkonstribusi pada kesehatan badan kita – terutama pada masa-masa penyembuhan dari sakit. Bahkan, tidur juga membantu memperbaiki jantung dan pembuluh darah. Kalau kamu terus-terusan kurang tidur, waspadalah: penyakit jantung, ginjal, tekanan darah tinggi, diabetes, hingga stroke siap menunggumu!
Pun, kadang tanpa sadar kita merasa lapar terus sepanjang hari, padahal sebenarnya kita kurang tidur. Our body is in a survival mode – membuat kompensasi kurang tidur dengan menyimpan makanan (merasa lapar). Alhasil, berat badanpun naik. Tentu Sobat Pintar sudah tahu, selain masalah estetika, obesitas berdampak pula pada kesehatan fisik.
Anyway, siklus terjaga dan terlelap (ritme sirkadian) setiap orang memang berbeda. Agar dapat bereaksi, belajar, berpikir, bekerja, dan bergaul, bisa jadi seseorang membutuhkan waktu tidur delapan jam – sedangkan bagi orang lain, empat jam saja cukup. Yang pasti, Sobat Pintar perlu mulai mawas diri ketika mengeluh lesu, gampang sakit, sulit fokus, sulit memecahkan masalah, gampang lupa, mudah tersinggung, bete tanpa sebab yang jelas, dan semacamnya. Coba hitung lagi berapa jam Sobat Pintar tidur dimalam hari selama beberapa pekan terakhir ini.
Advertisement