Info Populer 2022

Mahasiswa Kupu-Kupu? Ini 6 Sisi Positifnya

Mahasiswa Kupu-Kupu? Ini 6 Sisi Positifnya
Mahasiswa Kupu-Kupu? Ini 6 Sisi Positifnya

Jadi Mahasiswa Kupu-Kupu? Ini 6 Sisi Positifnya



Buat kamu yang cenderung ekstrovert, aktif diberbagai kegiatan kampus adalah pengalaman menyenangkan yang dapat dinikmati semasa kuliah. Akan tetapi, untuk sebagian mahasiswa yang cenderung introvert,iming-iming selangit tentang kuliah-rapat (kura) takkan cukup kuat menggerakkan hati. Kalau kamu bertanya-tanya bagaimana mahasiswa kupu (kuliah-pulang) sanggup menjalani kehidupan kampus yang tampaknya membosankan, coba lihat sisi positifnya berikut ini.

1. Punya Pengalaman Kerja
Tak semua mahasiswa kupu-kupu melakoninyakarena keinginan sendiri. Adakalanya kamu terpaksa menjadi mahasiswa kupu-kupu karena harus bekerja paruh waktu sambil kuliah. Bagaimana sempat jadi anggota organisasi kalau menyeimbangkan antara pekerjaan dan kuliah saja sudah membuatmu kerepotan? Boro-boro berorganisasi, masih untung tugas dan ujian tak ada yang terlewat atau tertukar.
Sisi positifnya, resumemu punya bobot pengalaman kerja saat lulus kuliah nanti. Meskipun tak ada daftar organisasi yang diikuti, kamu punya latarbelakang dan pengalaman pekerjaan yang tak dimiliki semua fresh gradutes.

2. Bisnis Pribadi Semakin Besar
Siapa tahu kamu tak sempat berorganisasi karena sudah cukup sibuk mengurusi usaha yang baru dirintis di rumah? Entrepreneurship langsung, tanpa kebanyakan teori! Mengembangkan bisnis sendiri juga membuatmu menjalin banyak relasi, jadi pastinya pertemanan daan networkingmu tak kalah dibanding para mahasiswa aktivis.
Bedanya, kamu sudah punya pendapatan sendiri – bahkan mungkin membiayai kuliahmu sendiri. Dan untuk menjaga steady flow of income seperti itu dibutuhkan keajegan dalam mengurus bisnismu. Bisa dipahami kok, kalau kamu langsung pulang begitu kuliah usai.

3. Live Your Life to the Fullest
Barangkali kamu hanya tak suka diatur-atur. Sudah patuh dengan segala aturan dan tata tertib sekolah, kuliah juga masih kudu ini kudu itu? Enggak banget, deh.
Alih-alih sibuk mengatur jadwal rapat organisasi, kelelahan menyukseskan suatu acara sebagai panitia, dan masih ada tumpukan tugas akhir semester yang menunggu, kamu bisa menikmati keleluasaan mengatur waktumu sendiri. You do what you want to do. Eitts, meskipun kesannya tak bertanggung jawab, tak semua orang tahu benar apa yang sebenarnya ingin dilakukannya. Sebaliknya, kalau kamu bisa menentukan sendiri arah langkahmu, kenapa kamu tak bisa sesukses mereka yang rajin berorganisasi?

4. Punya Keterampilan Lain
Kalaupun pada dasarnya kurang suka berorganisasi, bukan berarti kamu tak suka belajar hal-hal baru. Mungkin sembari kuliah, kamu masih menyempatkan waktu belajar hal lain seperti fotografi, menjahit, grafis, pastri, bahasa asing, atau berbagai skill lain yang kekinian di luar kampus. Jadi, wajar saja ketika tampaknya kamu langsung cabut dan menghilang begitu kelas usai – ya, karena sudah ada kelas lain yang menunggumu!
Tapi saat wisuda, kamu punya kualitas yang tak kalah keren dibanding mereka yang aktif berorganisasi. Waktu, tenaga, dan biaya yang telah kamu curahkan untuk belajar skill lain tersebut pasti akan berguna dimasa depan.

5. Kuliahmu Lancar dan Selesai dengan Baik
Salah satu sisi negatif organisasi kemahasiswaan adalah efek distraksinya. Tak jarang, mahasiswa memilih rapat organisasi dibanding menghadiri satu pertemuan kuliah.
Jika kamu tak punya dilema memilih organisasi atau kuliah seperti ini, maka prestasi akademikmu takkan tergadaikan. Selain itu, karena waktu dan tenagamu tak terkuras diorganisasi, kamu punya stamina bagus saat menghadiri kuliah. Tugas-tugaspun selesai dengan baik. Alhasil, kuliahmu dapat selesai tepat waktu. Bukankah fokus pada menyelesaikan kuliah dengan baik dapat membuat orangtuamu senang?

6. Lebih Banyak Waktu bersama Orang-Orang Tersayang
Karena tak ada tanggungan program kerja yang wajib diselesaikan, kamu punya keleluasaan mengatur waktu luangmu. Akhir pekan, beberapa hari libur tanggal merah, bahkan libur akhir semesterpun bisa kamu habiskan bersama keluarga tercinta. Saat mahasiswa aktivis mempersiapkan kegiatan untuk mahasiswa baru, kamu masih bersantai liburanbersama orang-orang yang kamu sayangi.

Mau jadi mahasiswa kupu-kupu ataupun kura-kura, semua memang kembali pada pilihan individu masing-masing. Yang pasti, setiap pilihan punya sisi positif dan negatifnya. Begitu pula dengan pilihan untuk menjadi mahasiswa yang setelah kuliah langsung pulang. Yang terpenting, jangan keburu menilai atau menghakimi karena barangkali ternyata mahasiswa kupu-kupu tersebut ternyata punya target masa depan yang lebih jelas daripada sebagian besar mahasiswa yang lain.
Advertisement

Iklan Sidebar