Info Populer 2022

Faktor Penting Sebelum Kuliah

Faktor Penting Sebelum Kuliah
Faktor Penting Sebelum Kuliah

Cermati 7 Faktor Penting Ini sebelum Kuliah


Being an adult means being ready to bear your responsibility. Salah satu tanggung jawab tersebut terletak pada pekerjaan – bukan hanya tentang seberapa cakap, tapi juga seberapa enjoy Sobat bekerja. Sayangnya, bukan hal yang mudah untuk menyatukan kedua faktor penting tersebut.
Kecakapan profesional seseorang bisa diperoleh melalui pendidikan. Misalnya, seorang dokter umum telah menuntaskan pendidikan teori dan praktek sebelum memperoleh izin untuk menangani pasien secara penuh tanpa monitoring dari dokter senior. Akan tetapi, seberapa enjoy dokter tersebut menjalani profesinya?
Bukankah lebih baik bila Sobat kelak dapat bekerja dengan profesional, sekaligus dapat menikmati pekerjaan tersebut? Itulah kenapa Sobat Pintar perlu memperhatikan faktor-faktor berikut ini sebelum memilih jurusan atau program studi kuliah.

1. Kenali Bakat, Minat, dan Kemampuan
Masih banyak orang yang belum paham betul sebenarnya apa yang disukainya, bakat apa yang dimilikinya, dan dimana letak kecakapan terbaiknya. It's sad, but it's true.
Bukankah sudah menjadi kewajaran umum bila pelajar yang jago matapelajaran Saintek punya kesan keren? Dan siapa sih, yang tak ingin dianggap keren?
Tapi apa nilai Fisika yang baik itu Sobat peroleh dengan menyontek, belajar susah payah siang malam, atau memang terasa asyik saat menekuni ilmu Fisika itu sendiri? Coba kunjungi Minat Pintar untuk membantu Sobat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

2. Pilih Jurusan Sesuai Minat dan Potensi
Saat kuliah, Sobat Pintar akan menghadapi suasana yang berbeda dari lingkungan sekolah. Sobat harus belajar semua matapelajaran saat sekolah. It doesn't matter whether you like it or not. Tak ada pilihan, Sobat harus menguasai seluruh matapelajaran agar dapat lulus pada ujian sekolah.
Demikian juga saat kuliah, Sobatpun masih harus menghadapi ujian. Akan tetapi, materi-materi yang dipelajari dan diujikan spesifik pada satu bidang tertentu, misalnya Matematika, Akuntansi, atau Sastra saja. Kalau tak tertarik, atau bahkan tak menyukainya, betapa tak menyenangkannya masa kuliah itu nanti, Sobat!
Dengan minat yang rendah, ilmu yang diperoleh selama kuliah juga takkan berkembang banyak. You don't have the curiosity to explore it deeper and wider. Padahal, dosen takkan menyampaikan seluruh materi perkuliahan seperti cara guru mengajar. Menjadi mahasiswa berarti Sobat harus dapat belajar secara mandiri.

3. Perhitungkan Peluang Karier
Setiap zaman memiliki tantangannya masing-masing. Demikian pula dengan masa Revolusi Industri 4.0 ini. Pekerjaan yang dianggap cukup menjanjikan pada satu atau dua dekade lampau akan dianggap usang pada satu atau dua dekade kedepan.
Jadi, pertanyaannya adalah profesi-profesi apa yang dibutuhkan dimasa mendatang? Bidang ilmu apa yang berkembang pesat dan punya prospek cerah dimasa depan? Disitulah pilihan-pilihan jurusan kuliah Sobat semestinya berada.
Jika masih ragu menentukan, coba konsultasikan dengan Konselor Aku Pintar. Konsultasi dengan tenaga profesional juga dapat membantu bila ternyata minat dan bakat Sobat bukan pada bidang-bidang yang terkait dengan perkembangan terkini.

4. Tentukan Jenjang Diploma atau Sarjana
Bagi sebagian besar orang tua, gelar punya bobot yang penting. Akan tetapi, kebutuhan gelar sarjana didunia kerja tak bisa dipukul rata. Beberapa profesi, seperti dokter atau dosen, jelas memerlukan gelar. Sementara itu, ada beberapa jenis pekerjaan, misalnya staf keuangan, yang lebih mengedepankan keterampilan atau pengalaman kerja.
Gelar atau non-gelar, sebenarnya keduanya adalah pilihan. Diploma atau sarjana, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Alih-alih mendebatkan keduanya, lebih baik memilih salah satunya sebagai jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan karier atau profesi Sobat.

5. Bandingkan Pilihan Universitasnya
Memutuskan untuk kuliah Akuntansi? Baiklah, berikutnya adalah memilih di mana Sobat akan kuliah.
Jurusan atau program studi Akuntansi ada di perguruan tinggi mana saja? Bagaimana akreditasi jurusan dan institusinya? Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, bandingkan, baru kemudian tentukan pilihan Sobat.
Kalau Sobat ingin bekerja di BUMN, misalnya, akreditasi jurusan merupakan salah satu poin penting. Begitu pula lokasi kampusnya, apakah jauh dari rumah atau tidak – tinggal terpisah dari keluarga tentu menjadi pertimbangan penting.

6. Cari Tahu Alumninya
Jejaring alumni yang baik dapat membantu prospek kerja adik-adik tingkatnya. Pada beberapa instansi atau perusahaan, kinerja pegawai yang baik dari suatu institusi dapat menjadi preseden yang baik pula bagi adik tingkatnya saat seleksi pegawai baru.
Kalaupun tidak, Sobat akan merasa terinspirasi dari alumni yang berkarier cemerlang dan menjadi tokoh masyarakat. Misalnya, sosok Ibu Sri Mulyani dapat menginspirasi Sobat Pintar yang masih ragu untuk kuliah Ekonomi di Universitas Indonesia.

7. Sesuaikan Dengan Biaya
Tak kalah penting, sesuaikan pilihan jurusan kuliah Sobat dengan biaya. Kalau perlu, bandingkan UKT jurusan incaran Sobat pada beberapa perguruan tinggi sekaligus.
Pendidikan Dokter, sebagai salah satu jurusan dengan UKT tertinggi saat ini, adalah jurusan favorit pada rumpun Saintek. Namun bagaimana dengan ketersediaan dananya bila Sobat ingin menjadi mahasiswa Kedokteran? Bagaimana dengan beasiswa – apakah ada peluang untuk itu? It's always worth it to think of all possibilities.
And when it comes to higher education, it is necessary to think of all possibilities. Hindari untuk terpaku pada satu atau dua pilihan saja – jangan batasi dirimu, Sobat!
Advertisement

Iklan Sidebar