Apa Bedanya MRT, LRT, dan KRL? - Jakarta, daerah ibu kota ini sudah memiliki penduduk kurang lebih 10 juta jiwa. Belum lagi orang-orang yang berasal dari luar jakarta, akan berpindah ke daerah ibu kota ini.
Bayangkan saja setiap harinya penduduk Jakarta menggunakan motor, mobil, dan kendaraan lainnya yang menyebabkan Jakarta sering macet. Dan katanya diprediksi akan macet parah pada 2020. Jika pemerintah tidak mencari solusi untuk mengatasi ini, maka kendaraan di Jakarta tidak akan bisa bergerak.
Salah satu solusinya adalah dengan membangun transportasi umum. Supaya mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang digunakan sehari-hari, sehingga nantinya macet akan teratasi.
Sebenarnya ide untuk menciptakan sistem transportasi umum sudah ada sejak jaman pak Habibie. Dan akhirnya baru sekarang transportasi baru mulai muncul di Jakarta.
Ada salah satu transportasi umum bernama MRT, LRT, dan KRL.
Apakah kamu sudah tahu apa perbedaan MRT, LRT, dan KRL?. Sebelum kamu mencari perbedaannya, sebaiknya ketahui dulu apa itu MRT, LRT, dan KRL. Simak penjelasannya dibawah ini.
Setelah kamu mengetahui apa itu MRT, LRT, dan KRL. Saatnya kamu mengetahui apa perbedaan dari ketiganya. Apakah justru ketiganya itu sama? Tidak! Ketiganya memiliki perbedaan. Berikut adalah perbedaan dari ketiganya:
Sedangkan untuk MRT, daya tampung penumpang maksimal adalah 6 kereta. Memang sedikit lebih banyak dari LRT.
Untuk KRL sendiri memiliki perbedaan yang cukup signifikan, yaitu daya tampung penumpangnya terdiri dari 8 sampai 10 kereta atau bisa mengangkut 2000 penumpang.
Sedangkan LRT biasanya hanya jalur layang saja. Rencananya ada 7 koridor yang akan dibuat. Dan 2 diantaranya rencananya harus sudah beroperasi paling lambat 2018 adalah Kebayoran lama-kelapa gading dan kelapa gading-kemayoran-pesing-Bandara Soekarno-Hatta.
Sedangkan untuk KRL memiliki 2 jalur, yaitu layang dan diatas tanah.
Tapi kalian pernah mikirin gimana cara bikinnya gak? Gimana caranya bikin terowongan sepanjang itu?
Ternyata begini..
Singkatnya, membuat terowongan untuk MRT tidak semudah menggali tanah. Kita memerlukan alat bor raksasa bernama Tunnel Boring Machine. Dimana bor raksasa ini akan membuat sebuah terowongan sepanjang 6 KM atau sama dengan 500 paus yang berjejer. Wow..
Tidak cuma membuat terowongannya saja, kita juga harus membuat stasiunnya. Dengan cara menggali tanah dan membuat seperti kolam yang dalamnya sama seperti 4 ekor jerapah yang ditumpuk. Gila bukan? begitu rumitnya membuat stasiun MRT ini.
Itulah penjelasan tentang MRT, LRT, dan KRL. Semoga menambah wawasan kamu ya. Bagi kamu yang ingin mencoba naik MRT boleh datang ke Jakarta ya. Atau kamu sudah merasakan naik MRT? Boleh ceritain di kolom komentar.
Terima kasih sudah mampir diblog saya, semoga artikel ini bermanfaat ya. Silahkan share artikel ini jika menurutmu bermanfaat.
Good luck!
- Infoterlengkap.com
Bayangkan saja setiap harinya penduduk Jakarta menggunakan motor, mobil, dan kendaraan lainnya yang menyebabkan Jakarta sering macet. Dan katanya diprediksi akan macet parah pada 2020. Jika pemerintah tidak mencari solusi untuk mengatasi ini, maka kendaraan di Jakarta tidak akan bisa bergerak.
Salah satu solusinya adalah dengan membangun transportasi umum. Supaya mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang digunakan sehari-hari, sehingga nantinya macet akan teratasi.
Sebenarnya ide untuk menciptakan sistem transportasi umum sudah ada sejak jaman pak Habibie. Dan akhirnya baru sekarang transportasi baru mulai muncul di Jakarta.
Ada salah satu transportasi umum bernama MRT, LRT, dan KRL.
Apakah kamu sudah tahu apa perbedaan MRT, LRT, dan KRL?. Sebelum kamu mencari perbedaannya, sebaiknya ketahui dulu apa itu MRT, LRT, dan KRL. Simak penjelasannya dibawah ini.
APA ITU MRT, LRT, DAN KRL?
Mass Rapid Transit
MRT (Mass Rapid Transit) adalah sistem transportasi cepat yang menggunakan kereta listrik. Transportasi ini sudah mulai dibangun di Jakarta pada 10 Oktober 2014, dan diresmikan pada 24 Maret 2019. MRT sendiri merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang modalnya dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Light Rapid Transit
LRT (Light Rapid Transit) juga merupakan sistem transportasi cepat yang beroperasi di kawasan perkotaan dan mempunyai lintasan khusus. Hampir sama seperti MRT sebenarnya, tapi LRT memiliki perbedaan dengan MRT. Apa saja perbedaannya? Simak sampai selesai.
BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
Kereta Rel Listrik
KRL (Kereta Rel Listrik) merupakan kereta rel yang bergerak menggunakan sistem propulsi motor listrik. KRL bisa ditemukan di kawasan jabodetabek. Pertama kali digunakan untuk menghubungkan batavia dengan jatinegara pada tahun 1925.
PERBEDAAN MRT, LRT, DAN KRL
Setelah kamu mengetahui apa itu MRT, LRT, dan KRL. Saatnya kamu mengetahui apa perbedaan dari ketiganya. Apakah justru ketiganya itu sama? Tidak! Ketiganya memiliki perbedaan. Berikut adalah perbedaan dari ketiganya:
1. KAPASITAS PENUMPANG
Dari kapasitas penumpang ketiganya memiliki perbedaan. Jika pada LRT, kapasitas penumpang hanya maksimal mengangkut 628 orang atau maksimal hanya 3 kereta saja.Sedangkan untuk MRT, daya tampung penumpang maksimal adalah 6 kereta. Memang sedikit lebih banyak dari LRT.
Untuk KRL sendiri memiliki perbedaan yang cukup signifikan, yaitu daya tampung penumpangnya terdiri dari 8 sampai 10 kereta atau bisa mengangkut 2000 penumpang.
2. LETAK REL (PERLINTASAN)
Ketiganya memiliki perbedaan dari letak jalan (Rel) kereta masing-masing. Rel MRT bisa jalur layang dan bisa juga dibawah tanah. Wow keren juga akhirnya kita punya kereta yang beroperasi dibawah tanah.Sedangkan LRT biasanya hanya jalur layang saja. Rencananya ada 7 koridor yang akan dibuat. Dan 2 diantaranya rencananya harus sudah beroperasi paling lambat 2018 adalah Kebayoran lama-kelapa gading dan kelapa gading-kemayoran-pesing-Bandara Soekarno-Hatta.
Sedangkan untuk KRL memiliki 2 jalur, yaitu layang dan diatas tanah.
PROSES PEMBUATAN MRT
Keren juga kita punya transportasi umum yang berada dibawah tanah, jadi kaya diluar negeri gitu ya hahaha.Tapi kalian pernah mikirin gimana cara bikinnya gak? Gimana caranya bikin terowongan sepanjang itu?
Ternyata begini..
Singkatnya, membuat terowongan untuk MRT tidak semudah menggali tanah. Kita memerlukan alat bor raksasa bernama Tunnel Boring Machine. Dimana bor raksasa ini akan membuat sebuah terowongan sepanjang 6 KM atau sama dengan 500 paus yang berjejer. Wow..
Tidak cuma membuat terowongannya saja, kita juga harus membuat stasiunnya. Dengan cara menggali tanah dan membuat seperti kolam yang dalamnya sama seperti 4 ekor jerapah yang ditumpuk. Gila bukan? begitu rumitnya membuat stasiun MRT ini.
PENUTUP
Itulah penjelasan tentang MRT, LRT, dan KRL. Semoga menambah wawasan kamu ya. Bagi kamu yang ingin mencoba naik MRT boleh datang ke Jakarta ya. Atau kamu sudah merasakan naik MRT? Boleh ceritain di kolom komentar.
Terima kasih sudah mampir diblog saya, semoga artikel ini bermanfaat ya. Silahkan share artikel ini jika menurutmu bermanfaat.
Good luck!
- Infoterlengkap.com
Advertisement