Info Populer 2022

Skala Braden, Penilaian Resiko Luka Akibat Tekanan / Dekubitus

Skala Braden, Penilaian Resiko Luka Akibat Tekanan / Dekubitus
Skala Braden, Penilaian Resiko Luka Akibat Tekanan / Dekubitus
Didalam sebuah ruang perawatan dirumah sakit apabila seseorang pasien memiliki masa perawatan yang cukup lama (bedress total) terutama pasien dengan keadaan kronis terutama diruangan intensive care dan ruangan intensive lainnya. Resiko pasien tersebut untuk luka akibat tekananan (dekubitus) sangatlah tinggi, terlebih apabila pasien tersebut merupakan pasien total care.

Berdasarkan hal diatas sebagai seorang tenaga kesehatan merupakan kewajiban kita untuk menilai tinggi atau rendahnya resiko terjadinya luka akibat tekananan (dekubitus) pasien, dengan tujuan bisa menentukan intervensi yang bisa diakukan untuk meminimalisir terjadinya luka akibat tekanan.

Untuk menentukan tinggi rendahnya resiko luka akibat tekanan (dekubitus) banyak sekali metode/skala yang bisa dipakai, namun pada postingan kali ini kami akan jelaskan tentang skala braden untuk penilaian resiko pasien luka akibat tekanan (dekubitus).

Dalam skala Braden terdapat 6 (enam) subskala untuk menentukan tingkatan risiko terjadinya dekubitus. Subskala tersebut antara lain adalah; Persepsi Sensorik, Kelembapan, Aktivitas, Mobilisasi, Nutrisi, Friksi dan Gesekan yang nantinya skor dari penilaian subskala tersebut dijumlahkan apabila nilai skor 15 -16 berarti resiko ringan dan skor < 12 berarti resiko tinggi.

Untuk lebih jelas silahkan lihat tabel skala braden berikut

Subskala
1
2
3
4
PRESEPSI SENSORIK (kemampuan untuk merespon secara bermakna terhadap ketidaknyamanan terhadap tekanan)
BENAR-BENAR TERBATAS: tidak responsive (tidak merintih, menarik atau menggenggam) terhadap stimulus nyeri, mengalami penurunan tingkat kesadaran atau sedasi. Atau Kemampuan terbatas untuk mersakan nyeri pada hamper sebagiian besar permukaan tubuh.
SANGAT TERBATAS: hanya merespon terhadap stimulus nyeri: tidak dapat mengkomunikasikan ketidaknyamanan kecuali dengan merintih atau gelisah Atau Memiliki gangguan sensorik yang membatasi kemampuan merasakan nyeri atau ketidaknyaman pada separuh bagian tubuh.
SEDIKIT TERBATAS: merespons terhadap perintah verbal namun tidak selalu dapat mengkomunikasikan ketidaknyamanan atau perlu dibalikan. Atau Mengalami sedikit gangguan sensorik yang membatasi kemampuan merasakan nyeri atau ketidaknyamanan pada 1 atau 2 ekstremitas.
TIDAK ADA KELAINAN: merespons terhadap perintah verbal: tidak mengalami deficit sensorik yang akan membatasi kemampuan untuk merasakan atau mengatakan nyeri atau ketidaknyamanan
KELEMBAPAN (derajat terhadap kulit yang terpapar terhadap kelembapan)
KELEMBAPAN KONSTAN: kulit tetap lembap secara konstan melalui keringat, urin, dan sebagainya: kelembapan dideteksi setiap kali pasien digerakan atau dibalikkan
LEMBAP: kulit seringkali namun tidak selalu lembap; linen harus diganti setidaknya sekali setiap shift
LEMBAP KADANG-KADANG: kulit kadang-kadang lembap, membutuhkan pengganti linen ekstra sekali sehari
-
AKTIVITAS (derajat aktifitas)
TIRAH BARING: terbatas ditempat tidur
DI KURSI: kemampuan untuk berjalan sangat terbatas atau tidak ada sama sekali, tidak dapat menyangga berat badannya sendiri atau harus dibantu ke kursi atau kursi roda.
KADANG-KADANG BERJALAN: kadang-kadang berjalan disiang hari namun dalam jarak yang sangat dekat, dengan atau tanpa bantuan: menghabiskan sebagian besar waktu ditempat tidur atau kursi.
SERING BERJALAN: berjalan diluar kamar setidaknya dua kali sehari dan didalam kamar setidaknya sekali setiap 2 jam selama jam bangun.
MOBILITAS (kemampuan untuk mengubah dan mengontrol posisi tubuh)
BETUL-BETUL IMOBILITAS (tidak bergerak): sama sekali tidak membuat sedikit gerakan kecil tubh atau posisi ekstremitas tanpa bantuan
SANGAT TERBATAS: kadang-kadang membuat sedikit perubahan tubuh atau posisi ekstremitas, namun tidak mampu membuat perubahan yang sering atau signifikan tanpa bantuan
SEDIKIT TERBATAS: membuat perubahan tubuh atau posisi ekstremitas yang sering walaupun sedikit tanpa bantuan.
TIDAK ADAK KETERBATASAN: dapat membuat perubahan posisi yang besar dan sering tanpa bantuan.
NUTRISI (pola asupan makanan sehari-hari)
SANGAT BURUK: tidak pernah menghabiskan makanan; jarang makan 1/3 dari setiap makanan yang disajikan, makan <2 porsi protein (daging atau produk susu) per hari, asupan cairan buruk; tidak mengonsumsi makanan tambahan cair (susu)

Atau

Tidak ada asupan oral atau tetap hanya mengonsumsi air putih atau IV selama >5 hari.

KEMUNGKINAN TIDAK ADEKUAT: jarang menghabiskan makanan dan umumnya hanya sekitar separuh dari makanan yang disajikan: asupan protein mencakup hanya 3 porsi daging atau produk susu per hari; kadang-kadang mengonsumsi makanan tambahan Atau Mendapatkan kurang dari diet cair optimum atau makan melalui selang.
CUKUP: makan > ½ dari sebagian besar makanan, makan total 4 porsi protein (daging, produk susu) setiap harinya: kadang-kadang menolak makanan, namun biasanya mengonsumsi makanan tambahan jika ditawarkan Atau Makan melalui selang atau mendapat regimen TPN, yang mungkin mencukupi sebagian besar kebutuhan nutrisi.
SANGAT BAIK: mengonsumsi sebagian besar dari setiap makanan, tidak pernah menolak makanan, biasanya makan di antara waktu makan; tidak membutuhkan makanan tam

Untuk mendownload tabel skala braden disini

Skala braden digunakan untuk menilai tinggi resiko pasien luka akibat tekanan (dekubitus), dengan kesimpulan bahwa semakin kecil nilai skala braden yang didapat maka akan semakin tinggi resiko pasien untuk terluka akibat tekanan (dekubitus).

terima kasih telah membaca
Advertisement

Iklan Sidebar