Hampir semua orang menyukai kegiatan travelling. Bepergian jauh memungkinkan otak kita untuk berpikir dan beradaptasi dengan suatu situasi dan lingkungan baru yang belum pernah kita temui sebelumnya. Travelling tidak harus selalu bepergian ke luar negeri, bisa juga bepergian ke daerah yang berbeda dari tempat tinggal kamu.
Saat bepergian jauh, kamu akan belajar untuk memahami cara mencari jalan, cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, serta mempelajari adat dan budaya dari lingkungan tersebut. Nantinya, otak akan menjadi lebih kreatif dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang akan sangat berguna. Terutama ketika membuat ide dan inovasi saat bekerja.
Ada fakta menarik yang didapat dari hasil studi Journal of Personality and Social Psychology, yaitu murid yang pernah menetap di luar negeri 20% lebih pandai dalam menyelesaikan tugas komputer dibandingkan yang tidak. Alasannya adalah beradaptasi dengan budaya baru selama beberapa waktu secara tidak langsung membuka wawasan kita lebih luas dibandingkan terus-menerus berada di situasi atau rutinitas yang sama. Beberapa riset studi yang pernah dilakukan juga banyak mengungkapkan kalau orang yang sering melakukan travelling terlihat lebih santai, tidak mudah stres, dan terlihat lebih bahagia.
Manfaat dari travelling akan lebih banyak didapatkan ketika kita melakukan solo trip dibandingkan dengan tour bersama. Menyiapkan rencana perjalanan sendiri, rencana keuangan dan penginapan, serta mempersiapkan diri untuk berbicara dalam bahasa lain membantu meningkatkan kepercayaan diri. Kita jadi belajar banyak mengenai cara mengandalkan kemampuan diri sendiri.
Selain itu solo travelling tidak membuat kita khawatir apakah orang lain juga menikmati perjalanan yang dilakukan atau tidak. Meskipun setelah selesai berpergian kita akan dihadapi dengan rutinitas yang sama lagi, berpergian sesekali dan merasakan udara luar yang segar bisa membuat mood kita menjadi lebih baik. Dengan mengapresiasi waktu dan hidup lebih baik setelah travelling, kita jadi menjaga kesehatan mental dan jiwa.
Saat bepergian jauh, kamu akan belajar untuk memahami cara mencari jalan, cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, serta mempelajari adat dan budaya dari lingkungan tersebut. Nantinya, otak akan menjadi lebih kreatif dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang akan sangat berguna. Terutama ketika membuat ide dan inovasi saat bekerja.
Ada fakta menarik yang didapat dari hasil studi Journal of Personality and Social Psychology, yaitu murid yang pernah menetap di luar negeri 20% lebih pandai dalam menyelesaikan tugas komputer dibandingkan yang tidak. Alasannya adalah beradaptasi dengan budaya baru selama beberapa waktu secara tidak langsung membuka wawasan kita lebih luas dibandingkan terus-menerus berada di situasi atau rutinitas yang sama. Beberapa riset studi yang pernah dilakukan juga banyak mengungkapkan kalau orang yang sering melakukan travelling terlihat lebih santai, tidak mudah stres, dan terlihat lebih bahagia.
Manfaat dari travelling akan lebih banyak didapatkan ketika kita melakukan solo trip dibandingkan dengan tour bersama. Menyiapkan rencana perjalanan sendiri, rencana keuangan dan penginapan, serta mempersiapkan diri untuk berbicara dalam bahasa lain membantu meningkatkan kepercayaan diri. Kita jadi belajar banyak mengenai cara mengandalkan kemampuan diri sendiri.
Selain itu solo travelling tidak membuat kita khawatir apakah orang lain juga menikmati perjalanan yang dilakukan atau tidak. Meskipun setelah selesai berpergian kita akan dihadapi dengan rutinitas yang sama lagi, berpergian sesekali dan merasakan udara luar yang segar bisa membuat mood kita menjadi lebih baik. Dengan mengapresiasi waktu dan hidup lebih baik setelah travelling, kita jadi menjaga kesehatan mental dan jiwa.
Advertisement