Info Populer 2022

Laporan Pendahuluan Depresi Lengkap, Download Pdf Dan Doc

Laporan Pendahuluan Depresi Lengkap, Download Pdf Dan Doc
Laporan Pendahuluan Depresi Lengkap, Download Pdf Dan Doc
Beragi laporan pendahuluan / LP Depresi lengkap dengan konsep askep doc dan pdf.

Postingan kali ini akan kami share lp dan konsep askep depresi yaitu sebuah tugas keperawatan jiwa dalam bentuk makalah tentang suatu keadaan tidak wajar seorang manusia dalam menghadapi kesedihan.

Lp dan konsep askep ini kami susun dengan sangat lengkap dan kami sediakan dalam format pdf dan doc, dengan tujuan dapat mempermudah pembuatan tugas keperawatan jiwa tentang depresi baik askep, makalah atau lp itu sendiri.

Untuk mendownload lp dan konsep askep ini telah kami sediakan link tautan yang bisa digunakan untuk mengunduh.

Laporan pendahuluan depresi

Pengertian

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta komponen somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun.

Depresi adalah salah satu bentuk gangguan kekecewaan pada alam perasaan, (affective atau mood disorder) yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa (Dadang Hawari, 2001)

Depresi ditandai dengan perasaan sedih yang berlebihan, murung tidak bersemangat, merasa tak berguna, merasa tak berharga, merasa kosong dan tak ada harapan berpusat pada kegagalan dan bunuh diri, sering disertai ide dan pikiran bunuh diri klien tidak berniat pada pemeliharaan diam dan aktivitas sehari-hari (Budi Anna Kaliat, 1996).

Berdasarkan pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa depresi ialah gangguan alam perasaan yang disertai oleh komponen psikologik dan komponen somatik yang terjadi akibat mengalami kesedihan yang panjang.


Tingkat Depresi

a. Depresi Ringan

Sementara, alamiah, adanya rasa pedih perubahan proses pikir komunikasi sosial dan rasa tidak nyaman.

b. Depresi Sedang

  • Afek : murung, cemas, kesal, marah, menangis
  • Proses pikir : perasaan sempit, berfikir lambat, berkurang komunikasi verbal komunikasi non verbal meningkat.
  • Pola komunikasi : bicara lambat, berkurang komunikasi verbal, komunikasi non verbal meningkat
  • Partisipasi sosial : menarik diri tak mau bekerja/ sekolah, mudah tersinggung

c. Depresi Berat

  • Gangguan afek : pandangan kosong, perasaan hampa, murung, inisiatif berkurang
  • Gangguan proses pikir
  • Sensasi somatik dan aktivitas motorik : diam dalam waktu lama, tiba-tiba hiperaktif, kurang merawat diri, tak mau makan dan minum, menarik diri, tidak peduli dengan lingkungan


Etiologi / Penyebab Depresi

Depresi bisa disebabkan oleh banyak factor diantaranya :

a. Kekecewaan.

Karena adanya tekanan dan kelebihan fisik menyebabkan seseorang menjadi jengkel tak dapat berfikir sehat atau kejam pada saat–saat khusus jika cinta untuk diri sendiri lebih besar dan pada cinta pada orang lain yang menghimpun kita, kita akan terluka, tidak senang dan cepat kecewa, hal ini langkah pertama depresi jika luka itu direnungkan terus-menerus akan menyebabkan kekesalan dan keputusasaan.

b. Kurang Rasa Harga Diri

Ciri–ciri universal yang lain dari orang yang depresi adalah kurangnya rasa harga diri sayangnya kekurangan ini cenderung untuk dilebih-lebihkan menjadi estrim, karena harapan-harapan yang realistis membuat dia tak mampu merestor dirinya sendiri hal ini memang benar khususnya pada individu yang ingin segalanya sempurna yang tak pernah puas dengan prestasi yang dicapainya

c. Perbandingan yang tidak adil

Setiap  kali kita membandingkan diri dengan seseorang yang mempunyai nilai lebih baik dari kita dimana kita merasa kurang dan tidak bisa sebaik dia maka depresi mungkin terjadi

d. Penyakit

Beberapa faktor yang dapat mencetuskan depresi adalah organik contoh individu yang mempunyai penyakit kronis seperti ca. mamae dapat menyebabkan depresi.

e. Aktivitas Mental yang  Berlebihan

Orang  yang produktif dan aktif sering menyebabkan depresi.

f. Penolakan

Setiap manusia butuh akan rasa cinta, jika kebutuhan akan rasa cinta itu tak terpenuhi maka terjadilah depresi.


Gejala Depresi

Gejala depresi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

  • Gejala Fisik dari Depresi : Gangguan tidur, kelesuan fisik, hilangnya nafsu makan dan penyakit fisik yang ringan.
  • Gejala Emosional dari Depresi : Kehilangan kasih sayang, kesedihan, hilangnya kekuatan, hilangnya konsentrasi, rasa bersalah, permusuhan dan hilangnya harapan.


Patopsikologi

Alam perasaan adalah kekuatan/ perasaan hati yang mempengaruhi seseorang dalam jangka waktu yang lama setiap orang hendaknya berada dalam afek yang tidak  stabil tapi tidak berarti orang tersebut tidak pernah sedih, kecewa, takut, cemas, marah dan sayang emosi ini terjadi sebagai kasih sayang  seseorang terhadap rangsangan yang diterimanya dan lingkungannya baik interenal maupun eksternal. Reaksi ini bervariasi dalam rentang dari reaksi adaptif sampai maladaptif.

Rentang Respon
1. Reaksi Emosi Adaptif
Merupakan reaksi emosi yang umum dari seseorang terhadap rangsangan yang diterima dan berlangsung singkat. Ada  2 macam reaksi adaptif :

a. Respon emosi yang responsif

Keadaan individu yang terbuka mau mempengaruhi dan menyadari perasaannya sendiri dapat beradaptasi dengan dunia internal dan eksternal

b. Reaksi kehilangan yang wajar

Reaksi yang dialami setiap orang mempengaruhi keadaannya seperti :

  • Bersedih
  • Berhenti kegiatan sehari–hari
  • Takut pada diri sendiri
  • Berlangsung tidak lama.

2. Reaksi Emosi Maladaptif

Merupakan reaksi emosi yang sudah  merupakan gangguan respon ini dapat dibagi 3 tingkatan yaitu :

a. Supresi

Tahap awal respon maladaptif à individu menyangkal perasaannya dan menekan atau menginternalisasi aspek perasaan terhadap lingkungan

b. Reaksi kehilangan yang memanjang

Supresi memanjang dan mengganggu fungsi kehidupan individu, Gejala : bermusuhan, sedih terlebih, rendah diri.

c. Mania/ Depresi
Gangguan alam perasaan kesal dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi sosial dan fungsi fisik yang hebat dan menetap pada individu yang bersangkutan


Pohon Masalah
                                          

Konsep Asuhan Keperawatan                                             

Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji

1. Gangguan alam perasaan: depresi

a. Data subyektif:

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicara.Sering mengemukakan keluhan somatik. Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan hidup, merasa putus asa dan cenderung bunuh diri.

b. Data obyektif:

Gerakan tubuh yang terhambat, tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot, ekspresi wajah murung, gaya jalan yang lambat dengan lang¬kah yang diseret.Kadang kadang dapat terjadi stupor. Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan sering menangis.Proses berpikir terlambat, seolah olah pikirannya kosong, konsentrasi terganggu, tidak mempunyai minat, tidak dapat berpikir, tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam, tidak masuk akal (irasional), waham dosa, depersonalisasi dan halusinasi.Kadang kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility), mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu.

2. Koping maladaptif

a. DS : menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada harapan.

b. DO : nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol impuls.


Diagnosa Keperawatan

  1. Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi.
  2. Gangguan alam perasaan: depresi berhubungan dengan koping maladaptif.


Rencana Tindakan Keperawatan

  • Tujuan umum : Klien tidak mencederai diri.
  • Tujuan khusus : 
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya


Intervensi

  • Perkenalkan diri dengan klien 
  • Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
  • Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal. Misalnya: memberikan sentuhan, anggukan.
  • Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
  • Bicara dengan nada suara yang rendah, jelas, singkat, sederhana dan mudah dimengerti
  • Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain.

2.Klien dapat menggunakan koping adaptif

Intervensi

  • Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien.
  • Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedih/menyakitkan
  • Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
  • Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping.
  • Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
  • Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
  • Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah.


3. Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Intervensi

  • Pantau dengan seksama resiko bunuh diri/melukai diri sendiri.
  • Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai dirinya/orang lain, ditempat yang aman dan terkunci.
  • Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien.
  • Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramat/petugas.

4. Klien dapat meningkatkan harga diri

Intervensi

  • Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya.
  • Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu.
  • Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal: hubungan antar sesama, keyakinan, hal hal untuk diselesaikan).

5. Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Intervensi :

  • Kaji dan manfaatkan sumber sumber ekstemal individu (orang orang terdekat, tim pelayanan kesehatan, kelompok pendukung, agama yang dianut).
  • Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, kepercayaan agama).
  • Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal : konseling  pemuka agama).

6. Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan:

  • Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping minum obat).
  • Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien, obat, dosis, cara, waktu).
  • Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan.
  • Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar.

Untuk mendownload laporan pendahuluan dan konsep askep depresi pdf dan doc, silahkan dibawah :

Link Alternatif
Demikian laporan pendahuluan depresi lengkap dengan konsep askep, download pdf dan doc kami bagikan, semoga bisa menjadi refferensi dan bisa membantu teman- teman perawat yang sedang praktik dalam stage keperawatan jiwa. Terima kasih.
Advertisement

Iklan Sidebar