Kerja Apa Setelah Kuliah Psikologi? Lihat Ragam 5 Profesi Berikut Ini
Kamu tertarik kuliah atau sedang kuliah di Psikologi? Secara umum, ilmu Psikologi mencakup kajian tentang perkembangan, sosial, kepribadian, dan kognitif, dengan konsentrasi bidang studi pada Psikologi Klinis, Psikologi Perkembangan, Psikologi Pendidikan, Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Sosial, serta Metode Riset dan Penelitian. Udah tahu belum sih, profesi apa saja yang ditawarkan oleh bidang keilmuan Psikologi ini nantinya? Berikut ini ragam profesi Psikolog.
1. Psikolog Klinis
Untuk menjadi seorang Psikolog Klinis, kamu harus melanjutkan studimu hingga ke jenjang master atau S2. Bila mendirikan praktik pribadi, seorang Psikolog Klinik akan menangani gangguan mental seseorang, seperti fobia, depresi, gangguan makan, gangguan kecemasan, dan sebagainya. Kamu akan membantunya supaya lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan hingga dapat menjalani kehidupan yang normal kembali melalui wawancara klinis, bimbingan, dan/atau terapi. Tak hanya menjaga kerahasiaan klien, Psikolog Klinis juga harus memperhatikan kemajuan klien serta menuliskan laporannya. Bila bekerja pada perusahaan swasta, Psikolog Klinis berwenang mengatur, mengawasi, dan mengeluarkan hasil tes psikologi. Bila bekerja di rumah sakit, seorang Psikolog Klinis dapat menangani hambatan perkembangan mental atau gangguan jiwa anak. Selain Psikolog Klinis, ada pula profesi Psikolog Forensik, Psikolog Olahraga, Psikoterapis, dan lain-lain.
2. Asisten Psikolog
Tak harus melanjutkan kejenjang Master untuk menjadi seorang Asisten Psikolog. Selama menjabat sebagai Asisten Psikolog, pengalaman dan ilmumu bisa semakin bertambah. Bila bekerja pada perusahaan swasta, kewenanganmu hanya sebatas membantu Psikolog menyelenggarakan tes psikologi.
3. Konselor
Bila kamu suka mendengarkan cerita, keluh kesah, dan membantu orang lain, pekerjaan sebagai Konselor mungkin sesuai dengan passion-mu. Enggak semudah mendengarkan sobatmu cerita lho, ya. Biasanya klien memiliki kesulitan mengungkapkan apa yang dirasakan dan mencerna emosinya. Tugasmu adalah membuat klien merasa aman dengan kerahasiaan yang terjaga, kemudian membantunya menemukan keputusan akhir dengan cara yang terfokus dan terstruktur. Konselor ada banyak macamnya, sesuai dengan bidang dan masalah yang digelutinya, misalnya Konselor Sekolah atau Konselor Pendidikan, Konselor Anak, Konselor Karir, Konselor Geriatrik, Konselor Keluarga atau Konselor Perkawinan, Konselor Remaja, Konselor Gender, Konselor Trauma, dan sebagainya. Tenaga Konselor biasanya diperlukan pada perusahaan, lembaga pendidikan formal, atau LSM.
4. Pengajar
Latar belakang Psikologi bisa mengantarkanmu menjadi Dosen di Perguruan Tinggi maupun Guru Bimbingan dan Konseling di semua jenjang sekolah. Dosen memerlukan kualifiasi S2, sedangkan Guru BK terbuka mulai dari lulusan S1 Psikologi. Selain mengajarkan materi, kamu juga akan memberikan pengarahan dan melayani konsultasi. Masih dalam ruang lingkup pengajaran, kamu juga bisa menjadi seorang Terapis anak berkebutuhan khusus, guru sekolah kepribadian, guru PAUD-TK-SD, atau trainer.
5. Praktisi HRD atau Personalia
Bekerja di bagian HRD perusahaan merupakan primadona lulusan Psikologi. Perusahaan besar maupun kecil memiliki divisi HRD, sementara bidang kerjanya beragam. Contoh spesialisasi bagian Personalia yaitu HR Operation, Compensation and Benefit, Recruitment, Organization Development, Training and Development, dan seterusnya, tergantung dari ukuran organisasi. Jadi, lulusan Psikologi banyak sekali dibutuhkan oleh HRD. Secara umum, bila berada di HRD, kamu akan mengurusi tentang operasional karyawan, rekrutmen karyawan, penggajian karyawan, training dan development, pengembangan organisasi, performance management, dan masih banyak lagi.
Selain kelima profesi di atas, latar belakang Psikologi-mu masih bisa mengantarkanmu menjadi seorang penulis buku, penerjemah buku, pekerja sosial, pelobi, staf ahli, penyiar radio, presenter televisi, reporter, digital preneur, social media specialist, SEO specialist, politisi, growth hacking specialist, polisi, ataupun tentara. Kamu juga bisa bekerja di trauma center, BNN, talent management, LIPI, R & D perusahaan, dan lain sebagainya.
1. Psikolog Klinis
Untuk menjadi seorang Psikolog Klinis, kamu harus melanjutkan studimu hingga ke jenjang master atau S2. Bila mendirikan praktik pribadi, seorang Psikolog Klinik akan menangani gangguan mental seseorang, seperti fobia, depresi, gangguan makan, gangguan kecemasan, dan sebagainya. Kamu akan membantunya supaya lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan hingga dapat menjalani kehidupan yang normal kembali melalui wawancara klinis, bimbingan, dan/atau terapi. Tak hanya menjaga kerahasiaan klien, Psikolog Klinis juga harus memperhatikan kemajuan klien serta menuliskan laporannya. Bila bekerja pada perusahaan swasta, Psikolog Klinis berwenang mengatur, mengawasi, dan mengeluarkan hasil tes psikologi. Bila bekerja di rumah sakit, seorang Psikolog Klinis dapat menangani hambatan perkembangan mental atau gangguan jiwa anak. Selain Psikolog Klinis, ada pula profesi Psikolog Forensik, Psikolog Olahraga, Psikoterapis, dan lain-lain.
2. Asisten Psikolog
Tak harus melanjutkan kejenjang Master untuk menjadi seorang Asisten Psikolog. Selama menjabat sebagai Asisten Psikolog, pengalaman dan ilmumu bisa semakin bertambah. Bila bekerja pada perusahaan swasta, kewenanganmu hanya sebatas membantu Psikolog menyelenggarakan tes psikologi.
3. Konselor
Bila kamu suka mendengarkan cerita, keluh kesah, dan membantu orang lain, pekerjaan sebagai Konselor mungkin sesuai dengan passion-mu. Enggak semudah mendengarkan sobatmu cerita lho, ya. Biasanya klien memiliki kesulitan mengungkapkan apa yang dirasakan dan mencerna emosinya. Tugasmu adalah membuat klien merasa aman dengan kerahasiaan yang terjaga, kemudian membantunya menemukan keputusan akhir dengan cara yang terfokus dan terstruktur. Konselor ada banyak macamnya, sesuai dengan bidang dan masalah yang digelutinya, misalnya Konselor Sekolah atau Konselor Pendidikan, Konselor Anak, Konselor Karir, Konselor Geriatrik, Konselor Keluarga atau Konselor Perkawinan, Konselor Remaja, Konselor Gender, Konselor Trauma, dan sebagainya. Tenaga Konselor biasanya diperlukan pada perusahaan, lembaga pendidikan formal, atau LSM.
4. Pengajar
Latar belakang Psikologi bisa mengantarkanmu menjadi Dosen di Perguruan Tinggi maupun Guru Bimbingan dan Konseling di semua jenjang sekolah. Dosen memerlukan kualifiasi S2, sedangkan Guru BK terbuka mulai dari lulusan S1 Psikologi. Selain mengajarkan materi, kamu juga akan memberikan pengarahan dan melayani konsultasi. Masih dalam ruang lingkup pengajaran, kamu juga bisa menjadi seorang Terapis anak berkebutuhan khusus, guru sekolah kepribadian, guru PAUD-TK-SD, atau trainer.
5. Praktisi HRD atau Personalia
Bekerja di bagian HRD perusahaan merupakan primadona lulusan Psikologi. Perusahaan besar maupun kecil memiliki divisi HRD, sementara bidang kerjanya beragam. Contoh spesialisasi bagian Personalia yaitu HR Operation, Compensation and Benefit, Recruitment, Organization Development, Training and Development, dan seterusnya, tergantung dari ukuran organisasi. Jadi, lulusan Psikologi banyak sekali dibutuhkan oleh HRD. Secara umum, bila berada di HRD, kamu akan mengurusi tentang operasional karyawan, rekrutmen karyawan, penggajian karyawan, training dan development, pengembangan organisasi, performance management, dan masih banyak lagi.
Selain kelima profesi di atas, latar belakang Psikologi-mu masih bisa mengantarkanmu menjadi seorang penulis buku, penerjemah buku, pekerja sosial, pelobi, staf ahli, penyiar radio, presenter televisi, reporter, digital preneur, social media specialist, SEO specialist, politisi, growth hacking specialist, polisi, ataupun tentara. Kamu juga bisa bekerja di trauma center, BNN, talent management, LIPI, R & D perusahaan, dan lain sebagainya.
Advertisement