Info Populer 2022

Skala likert, Metode Penelitian Survey, Lengkap Dengan Contoh, Perhitungan Data Dan Rumus

Skala likert, Metode Penelitian Survey, Lengkap Dengan Contoh, Perhitungan Data Dan Rumus
Skala likert, Metode Penelitian Survey, Lengkap Dengan Contoh, Perhitungan Data Dan Rumus
Skala likert adalah skala dalam penelitian yang digunakan untuk menilai persepsi, sikap dan pendapat. Skala ini sangat sering digunakan dalam setiap penelitian atau survey, biasanya dibuat dalam bentuk beberapa pernyataan atau angket yang ditujukan untuk menilai tingkat persetujuan dari responden terhadapat sesuatu yang ingin dinilai. Skala likert diciptakan oleh Rensis likert yang merupakan seorang ahli psikologi sosial berkebangsaan Amerika.


Pernyataan atau pertanyaan yang terdapat dalam skala likert ini disebut dengan variabel penelitian yang ditetapkan secara spesifik oleh peneliti. Dalam setiap variabel peneliti biasa menyediakan pilihan sebagai bentuk tanggapan dari pernyataan yang telah disediakan, basanya jumlah pernyataan untuk setiap variabel disediakan 5 bentuk pernyataan, Contoh : Sangat setuju (SS), Setuju (S), Ragu - ragu (RR), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Namun untuk pernyataan dalam skala likert ini tidak harus 5 bisa juga 7 ataupun 9 penyataan untuk setiap variabel.

Beberapa langkah prosedur yang harus dilakukan peneliti dalam membuat skala likert, (Nazir M. “Metode Penelitian”, tahun 2005). antara lain:
  1. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak, relevant dengan masalah yang sedang diteliti, dan terdiri dari item yang cukup jelas disukai dan tidak disukai.
  2. Kemudian item-item itu dicoba kepada sekelompok responden yang cukup representatif dari populasi yang ingin diteliti.
  3. Menyusun blue print untuk memandu penyusunan alat ukur seperti indikator yang secara teortitis-logus memberi kontroibusi yang lebih besar harus diberikan dengan pertanyaan yang lebih banyak.
  4. Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item, apakah ia menyenangi (+) atau tidak menyukainya (-). Respons tersebut dikumpulkan dan jawaban yang memberikan indikasi menyenangi diberi skor tertinggi. Tidak ada masalah untuk memberikan angka 5 untuk yang tertinggi dan skor 1 untuk yang terendah atau sebaliknya. Yang penting adalah konsistensi dari arah sikap yang diperlihatkan. Demikian juga apakah jawaban “setuju” atau “tidak setuju” disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi dari item-item yang disusun.
  5. Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor masing-masing item dari individu tersebut.
  6. Respon dianalisis untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya, responden pada upper 25% dan lower 25% dianalisis untuk melihat sampai berapa jauh tiap item dalam kelompok ini berbeda. Item-item yang tidak menunjukkan beda yang nyata, apakah masuk dalam skortinggi atau rendah juga dibuang untuk mempertahankan konsistensi internal dari pertanyaan.
  7. Setelah item di uji coba kepada responden, lalu diuji tingkat validitas dan reabilitas dari item-item tersebut. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan kevalidan suatu instrumen sedangkan reliabilitas merupakan penilaian tingkat konsistensi terhadap hasil pengukuran bila dilakukan multiple measurement pada sebuah variabel suatu alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tidak berubah.
Nah Agar nantinya dapat dilakukan penilaian skala likert maka setiap pernyataan harus diberikan nilai, contoh :
  • Sangat setuju (SS) nilai 5
  • Setuju (S) nilai 4
  • Ragu - ragu (RR) nilai 3
  • Tidak Setuju (TS) nilai 2
  • Sangat Tidak Setuju (STS) nilai 1
Untuk dapat menilai hasil penelitian dengan menggunakan skala likert, ada beberapa rumus yang akan kita gunakan nanti untuk mendapatkan simpulan dari hasil penelitian.

Rumus - rumus Dalam Skala likert.

1. Menghitung total score.

Total score merupakan hasil yang kita dapat beberapa responden yang kita survey menggunakan skala likert, Adapun rumusnya sebagai berikut.
Ket :

  • T = jumlah responden yang memilih
  • Pn = Nilai pernyataan yang dipilih.
2. Score tertinggi dan terendah

Score tertinggi
Ket :

  • Y = Score tertinggi
  • Nt = Nilai pernyataan tertinggi
  • Js = Jumlag seluruh Responden
Score terendah
Ket : X = Score terendah
Nr = Nilai Pernyataan terendah
Js = Jumlah seluruh responden

Score tertinggi merupakan sebuah nilai tertinggi atau "sangat setuju"yang didapatkan dari pernyataan terhadap sebuah variabel terhadap banyaknya responden yang diteliti, Sedangakan score terendah merupakan nilai terendah atau "sangat tidak setuju" yang didapatkan dari pernyataan terhadap banyaknya responden. Untuk menghitungnya silahkan gunakan contoh berikut :

3. Interval Score.

Interval score skala likert merupakan kriteria hasil yang berfungsi untuk menyimpulkan suatu hasil penelitian yang akan kita dapatkan nantinya, yang dihitung dengan rumus berikut :

Ket : 
  • I = Interval
  • 100 = Ketetapan dalam persentase
  • Jp = Jumlah pernyataan yang di sediakan untuk setiap variabel
4. Persentase indeks 

Persentase indeks merupakan hasil yang kita dapatkan dari penelitian, dan dijadikan simpulan sebagai tingkat persetujuan responden terhadap suatu produk yang kita nilai dan dilakukan riset atau survey dengan menggunakan skala likert ini, dapat dihitung dengan rumus berikut :

Ket :

  • Indexs% = hasil simpulan survey
  • Total score = total score yang didapatkan
  • Y = Score tertinggi
[Download] Rumus Skala Likert

Untuk lebih jelasnya berikut kami berikan contoh sebuah penelitian dengan skala likert menggunakan 1 variabel dan 5 pernyataan.

Contoh survey skala likert dan perhitungannya

Survey sebuah toko terkait produknya, dilakukan survey terhadap 50 responden dengan menggunakan skala likert adapaun variabel dan pernyataan sebagai berikut :

Contoh Variabel Skala Likert

Note : 
  • Sangat baik (SB) diberi nilai 5
  • Baik (B) diberi nilai 4
  • Cukup (C) diberi nilai 3
  • Tidak Baik (TB) diberi nilai 2
  • Sangat Tidak Baik (STB) diberi nilai 1
Nah misalkan berdasarkan variabel diatas, didapatkan data sebagai berikut :
  • 20 Orang menjawan sangat baik (SB)
  • 10 Orang Menjawab baik (B)
  • 5 Orang menjawab cukup (C)
  • 5 Orang menjawab tidak baik (TB)
  • 10 Orang menjawab sangat tidak baik (STB)
Berdasarkan data diatas dapat kita tarik kesimpulan dengan dua cara 

1. Menyimpulkan langsung.

berdasarkan data yang didapatkan sebanyak 60% (20 orang menjawab sangat baik (SB) dan 10 orang menjawab baik (B). dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan produk sepatu adalah berkualitas baik.

2. Hitung dengan Rumus.

Total Score

  • Responden menjawab sangat baik (SB) (5) = 20 x 5 = 100
  • Responden Menjawab baik (B) (4) = 10 x 4 = 40
  • Responden menjawab cukup (C) (3) = 5 x 3 = 15
  • Responden menjawab tidak baik (TB) (2) 5 x 2 = 10
  • Responden menjawab sangat tidak baik (STB) 10 x 1 = 10
  • Sehingga total score didapat dengan menjumlahkan seluruhnya = 175
Score tertinggi dan terendah

Y = 5 x 50 = 250
Sehingga diperoleh score tertinggi = 250
X = 1 x 50 = 50
Sehingga diperoleh score terendah = 50

Interval
I = 100/5 = 20
Sehingga diperoleh Interval 20.

Berdasarkan Interval yang didapat diatas sehingga dapat diinterpretasikan kriteria berdasarkan score sebagai berikut :
  • Score 0% – 20% = Sangat (tidak baik/buruk/kurang sekali)
  • Score 21% – 40%  = Tidak baik / Kurang baik)
  • Score 41% – 60%  = Cukup / Netral
  • Score 61% – 80%  = (Setuju/Baik/suka)
  • Score 81% – 100% = Sangat (setuju/Baik/Suka)
Persentase Index

Index% = 175 / 250 x 100 = 70 %, Berdasarkan hasil tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa produk yang dilakukan survey adalah "Baik".


Kelebihan Skala LIkert
  • Mudah dibuat dan di terapkan.
  • Skala Likert lebih mudah membuatnya dibanding lain sepertti skala Thurstone.
  • Terdapat kebebasan dalam memasukan pertanyaan- pertanyaan, asalkan sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti.
  • Jawaban suatu item dapat berupa alternative, sehingga informasi mengenai item tersebut diperjelas.
  • Reliabilitas pengukuran bisa diperoleh dengan jumlah item tersebut diperjelas.
  • Karena jangka responsi yang lebih besar membuat skala Likert dapat memberikan keterangan yang lebih jelas dan nyata tentang pendapatan atau sikap responden tentang isu yang dipertanyakan.
Kelemahan Skala Likert
  • Skala Likert hanya dapat mengurutkan individu dalam skala, tetapi tidak dapat membandingkan berapa kali satu individu lebih baik dari individu yang lain. Hal ini karena ukuran yang digunakan adalah ukuran ordinal.
  • Kadang kala total skor dari individu tidak memberikan arti yang jelas, karena banyak pola respons terhadap beberapa item akan memberikan skor yang sama. Adanya kelemahan di atas sebenarnya dapat dipikirkan sebagai error dari respons yang terjadi.
Advertisement

Iklan Sidebar