Pihaknya sedang menyelesaikan projeck platform layanan video streaming menyerupai youtube yakni Milstage, yang mana Milstage dibikin di latarbelakangi oleh susahnya para kreator untuk menetasi konten, ungkap Rio K Liau selaku Country Director Rights Ledger.
Maka Rights Ledger mendatangkan sebuah platform anyar yang menyediakan keleluasaan bagi kreator untuk konten dalam memonetisasi kontenya.
Pada Selasa, 21 Mei 2019 di bilangan Jakarta di kantor Rights Ledger kepada awak media Rio mengatakan yakni kami mencoba membikin yang sedikit berbeda, buat platform guna konten kreator namun kita tak ikut mempunyai konten. Nantinya yang mengatur semua si pengguna, bisnis ini bukan hal yang anyar lagi. Rights Ledger datang dengan memboyong terobosan. Jadi nanti kreator yang bakal bergabung bisa menentukan sendiri monetisasinya. Sehingga sharing economy untuk konten digital.
Bahkan terlebih dari iitu, Tim dan Rioa pun menyediakan yang namanya teknologi blockchain bagi kreator konten yang bakal memakai layanan Milstage. Lewat teknologi itu, kreator konten bisa merekam konten ke dalam jaringan blockchain maka data yang tersimpan tak bisa diubah.
Ria menjelaskan yakni pada tiap kreator konten usai melakukan register bakal mempunyai catatan dan bakal memperoleh blockchain ship. Seperti contohnya yakni saya direkam di tanggal sekian, maka tak ada yang dapat membantah lantaran masuk karakter yang diyakini tak dapat diubah.
Perihal dengan pemakaian teknologi blockchain pada platform Milstage, RightsLedger menyatakan hal itu dilakukan supaya tak terjadi tindakan yang menyalin konten tanpa izin.
Selanjutnya, Tak Cuma kreator konten yang memperoleh keuntungan akan tetapi Rights Ledger akan memberikan keuntungan bagi para pemakai yang menonton konten video di Milstage, kata Ria.
Rio juga menuturkan yakni biasanya nonton youtube iklannya dilalui begitu saja, pengguna yang tak klik skip ad bakal memperoleh reward berupa token ekonomi berupa uang.
Adapun juga Rights Ledger pun sedang menyelesaikan dua platform konten lain selain Milstage yaitu Milio yang dirancang sebagaimana platform media sosial dan Mildeals yang dipakai untuk beli-jual konten.
Rio mengungkapkan yakni Milio lebih ke sosial media, Mildeals sama halnya e-commerce yang diperjualbelikan itu konten Kita sedang persiapkan tiga buah platform yang bakal ada di web base dan aplikasi mobile, seluruhnya berhubungan dengan digital konten.
Sementara untuk Rights Ledger itu merupakan sebuah perusahaan konten digital asal Amerika Serikat yang dibangun oleh Ray Young, seorang wirausaha yang telah lama menyelam di dunia film Hollywood selama 20 tahun.
Maka Rights Ledger mendatangkan sebuah platform anyar yang menyediakan keleluasaan bagi kreator untuk konten dalam memonetisasi kontenya.
Pada Selasa, 21 Mei 2019 di bilangan Jakarta di kantor Rights Ledger kepada awak media Rio mengatakan yakni kami mencoba membikin yang sedikit berbeda, buat platform guna konten kreator namun kita tak ikut mempunyai konten. Nantinya yang mengatur semua si pengguna, bisnis ini bukan hal yang anyar lagi. Rights Ledger datang dengan memboyong terobosan. Jadi nanti kreator yang bakal bergabung bisa menentukan sendiri monetisasinya. Sehingga sharing economy untuk konten digital.
Bahkan terlebih dari iitu, Tim dan Rioa pun menyediakan yang namanya teknologi blockchain bagi kreator konten yang bakal memakai layanan Milstage. Lewat teknologi itu, kreator konten bisa merekam konten ke dalam jaringan blockchain maka data yang tersimpan tak bisa diubah.
Ria menjelaskan yakni pada tiap kreator konten usai melakukan register bakal mempunyai catatan dan bakal memperoleh blockchain ship. Seperti contohnya yakni saya direkam di tanggal sekian, maka tak ada yang dapat membantah lantaran masuk karakter yang diyakini tak dapat diubah.
Perihal dengan pemakaian teknologi blockchain pada platform Milstage, RightsLedger menyatakan hal itu dilakukan supaya tak terjadi tindakan yang menyalin konten tanpa izin.
Selanjutnya, Tak Cuma kreator konten yang memperoleh keuntungan akan tetapi Rights Ledger akan memberikan keuntungan bagi para pemakai yang menonton konten video di Milstage, kata Ria.
Rio juga menuturkan yakni biasanya nonton youtube iklannya dilalui begitu saja, pengguna yang tak klik skip ad bakal memperoleh reward berupa token ekonomi berupa uang.
Adapun juga Rights Ledger pun sedang menyelesaikan dua platform konten lain selain Milstage yaitu Milio yang dirancang sebagaimana platform media sosial dan Mildeals yang dipakai untuk beli-jual konten.
Rio mengungkapkan yakni Milio lebih ke sosial media, Mildeals sama halnya e-commerce yang diperjualbelikan itu konten Kita sedang persiapkan tiga buah platform yang bakal ada di web base dan aplikasi mobile, seluruhnya berhubungan dengan digital konten.
Sementara untuk Rights Ledger itu merupakan sebuah perusahaan konten digital asal Amerika Serikat yang dibangun oleh Ray Young, seorang wirausaha yang telah lama menyelam di dunia film Hollywood selama 20 tahun.
Advertisement