Gap Year – Apa yang Perlu Sobat Ketahui?
Are you familiar with the term: gap year? Sebenarnya terlalu sempit bila gap year dimaknai sebagai penundaan kuliah karena gagal mengikuti seleksi masuk PTN. Yup, gap year is way broader than such understanding.
Apa yang Dimaksud dengan Gap Year?
Gap year bisa dianggap sebagai cuti. Yes, you read it correctly. The problem is that it's not common in our culture.
Bagi kebanyakan kita, alur hidup adalah sekolah, kuliah, kemudian bekerja – tanpa jeda. Sementara itu, di banyak negara di Eropa, remaja-remaja yang telah lulus sekolah tidak serta merta melanjutkan kuliah. Dan tren tersebut semakin lumrah pula di Amerika Serikat.
Apa yang Dilakukan selama Gap Year?
Lantas, apa yang dilakukan setelah lulus sekolah kalau bukan kuliah? Cuti yang sengaja diambil mereka gunakan bekerja, menjadi sukarelawan, atau bepergian. Sebelum PD I, pemuda Jerman yang telah lulus sekolah berkeliling Eropa sebagai sarana pencarian jati diri dan pendewasaan.
Di Amerika Serikat, konsep gap year baru populer pada tahun 1980-an. Baru-baru ini, Malia Obama mengisi gap year-nya dengan magang di Kedutaan Amerika Serikat di Spanyol. Kemudian, dalam programgap semester di Peru dan Bolivia, selama tiga bulan Malia Obama menjelajah alam Amazon.
Selanjutnya, Malia Obama magang di Weinstein Co, sebuah perusahaan film Hollywood. Setelah seluruh rencana gap year-nya selesai, putri mantan presiden AS, Barack Obama, tersebut melanjutkan kuliah keHarvard University.
Berapa Lama Durasi Gap Year?
There's no rule of how long you should take gap year. It may be one or two years, depending on your needs and preferences. Akan tetapi, pada umumnya gap year dilakukan selama setahun saja – setelah lulus sekolah dan sebelum kuliah.
Semakin banyak universitas di Amerika Serikat yang menganjurkan gap year agar para calon mahasiswa dapat memperoleh pengalaman yang mendewasakan. As we know it, adult life in the US is quite different from that in our culture.
Pada umumnya, para calon mahasiswa di Amerika Serikat dan banyak negara di Eropa harus membiayai kuliahnya sendiri. Mereka pun tidak tinggal bersama orang tua lagi. That's why a gap year experience is expected to support the latter stage of their life.
Apa Manfaat Gap Year?
Tentunya, budaya dan keadaan kita di Indonesia tidak sama dengan negara-negara tersebut. Oleh sebab itu, gap year cenderung bermakna lebih sempit bagi kita: menunda kuliah hingga tahun depan karena belum lolos seleksi masuk PTN.
Well, there's nothing wrong with it. Justru jeda waktu hingga jadwal seleksi pada tahun berikutnya tersebut dapat Sobat gunakan untuk membuat persiapan yang jauh lebih baik, misalnya dengan tekun mengenali dan berlatih soal-soal UTBK.
Bila masih ada waktu, Sobat pun dapat melakukan kegiatan-kegiatan bermanfaat seperti kursus bahasa asing atau mengembangkan keterampilan komputer. Mendalami minat, seperti tari atau pastri, juga bisa dikerjakan sembari menunggu SBMPTN tahun depan.
Otherwise, you may consciously take gap year just like Malia Obama did. It's one of those times when you're tested in making a decision that has impacts in your life – in fact, it may change your course of life. Gap year yang seperti inilah yang menempamu untuk bertanggung jawab dan mandiri, sehingga Sobat pun menjadi lebih matang dan dewasa.
Apa Sisi Negatif Gap Year?
Sayangnya, cuti sekolah seperti gap year dapat melenakan. Kesibukan yang lebih menarik selama gap year dapat membuatmu malas untuk melanjutkan pendidikan formal yang sarat dengan aturan, jadwal, tugas, dan beban. Itulah kenapa Sobat Pintar perlu membuat batasan dan perencanaan yang jelas sebelum gap year.
Selain itu, gap year bukanlah konsep yang mudah diterima dalam budaya kita. Seseorang yang tak segera kuliah setelah lulus sekolah sering dinilai bodoh karena tak lolos seleksi masuk PTN. Bahkan ketika gap year dilakukan karena pilihan, orang masih menuduh kita malas. Well, you can't make everyone happy, can you?
Simpan saja tenagamu untuk melakukan hal-hal positif dalam hidup ketimbang menanggapi komentar orang. Asalkan dilakukan dengan penuh kesadaran dan pertimbangan yang matang, gap year dapat menjadi sarana pengembangan diri yang bagus. Pangeran Willian dan J.K. Rowling adalah dua dari sekian banyak orang di dunia yang melakukannya.
But then again, do it mindfully. Even when life has put you in such situation that you should take gap year, use it wisely.
Apa yang Dimaksud dengan Gap Year?
Gap year bisa dianggap sebagai cuti. Yes, you read it correctly. The problem is that it's not common in our culture.
Bagi kebanyakan kita, alur hidup adalah sekolah, kuliah, kemudian bekerja – tanpa jeda. Sementara itu, di banyak negara di Eropa, remaja-remaja yang telah lulus sekolah tidak serta merta melanjutkan kuliah. Dan tren tersebut semakin lumrah pula di Amerika Serikat.
Apa yang Dilakukan selama Gap Year?
Lantas, apa yang dilakukan setelah lulus sekolah kalau bukan kuliah? Cuti yang sengaja diambil mereka gunakan bekerja, menjadi sukarelawan, atau bepergian. Sebelum PD I, pemuda Jerman yang telah lulus sekolah berkeliling Eropa sebagai sarana pencarian jati diri dan pendewasaan.
Di Amerika Serikat, konsep gap year baru populer pada tahun 1980-an. Baru-baru ini, Malia Obama mengisi gap year-nya dengan magang di Kedutaan Amerika Serikat di Spanyol. Kemudian, dalam programgap semester di Peru dan Bolivia, selama tiga bulan Malia Obama menjelajah alam Amazon.
Selanjutnya, Malia Obama magang di Weinstein Co, sebuah perusahaan film Hollywood. Setelah seluruh rencana gap year-nya selesai, putri mantan presiden AS, Barack Obama, tersebut melanjutkan kuliah keHarvard University.
Berapa Lama Durasi Gap Year?
There's no rule of how long you should take gap year. It may be one or two years, depending on your needs and preferences. Akan tetapi, pada umumnya gap year dilakukan selama setahun saja – setelah lulus sekolah dan sebelum kuliah.
Semakin banyak universitas di Amerika Serikat yang menganjurkan gap year agar para calon mahasiswa dapat memperoleh pengalaman yang mendewasakan. As we know it, adult life in the US is quite different from that in our culture.
Pada umumnya, para calon mahasiswa di Amerika Serikat dan banyak negara di Eropa harus membiayai kuliahnya sendiri. Mereka pun tidak tinggal bersama orang tua lagi. That's why a gap year experience is expected to support the latter stage of their life.
Apa Manfaat Gap Year?
Tentunya, budaya dan keadaan kita di Indonesia tidak sama dengan negara-negara tersebut. Oleh sebab itu, gap year cenderung bermakna lebih sempit bagi kita: menunda kuliah hingga tahun depan karena belum lolos seleksi masuk PTN.
Well, there's nothing wrong with it. Justru jeda waktu hingga jadwal seleksi pada tahun berikutnya tersebut dapat Sobat gunakan untuk membuat persiapan yang jauh lebih baik, misalnya dengan tekun mengenali dan berlatih soal-soal UTBK.
Bila masih ada waktu, Sobat pun dapat melakukan kegiatan-kegiatan bermanfaat seperti kursus bahasa asing atau mengembangkan keterampilan komputer. Mendalami minat, seperti tari atau pastri, juga bisa dikerjakan sembari menunggu SBMPTN tahun depan.
Otherwise, you may consciously take gap year just like Malia Obama did. It's one of those times when you're tested in making a decision that has impacts in your life – in fact, it may change your course of life. Gap year yang seperti inilah yang menempamu untuk bertanggung jawab dan mandiri, sehingga Sobat pun menjadi lebih matang dan dewasa.
Apa Sisi Negatif Gap Year?
Sayangnya, cuti sekolah seperti gap year dapat melenakan. Kesibukan yang lebih menarik selama gap year dapat membuatmu malas untuk melanjutkan pendidikan formal yang sarat dengan aturan, jadwal, tugas, dan beban. Itulah kenapa Sobat Pintar perlu membuat batasan dan perencanaan yang jelas sebelum gap year.
Selain itu, gap year bukanlah konsep yang mudah diterima dalam budaya kita. Seseorang yang tak segera kuliah setelah lulus sekolah sering dinilai bodoh karena tak lolos seleksi masuk PTN. Bahkan ketika gap year dilakukan karena pilihan, orang masih menuduh kita malas. Well, you can't make everyone happy, can you?
Simpan saja tenagamu untuk melakukan hal-hal positif dalam hidup ketimbang menanggapi komentar orang. Asalkan dilakukan dengan penuh kesadaran dan pertimbangan yang matang, gap year dapat menjadi sarana pengembangan diri yang bagus. Pangeran Willian dan J.K. Rowling adalah dua dari sekian banyak orang di dunia yang melakukannya.
But then again, do it mindfully. Even when life has put you in such situation that you should take gap year, use it wisely.
Advertisement