Info Populer 2022

Faktor Pendorong Pertumbuhan Penduduk

Faktor Pendorong Pertumbuhan Penduduk
Faktor Pendorong Pertumbuhan Penduduk
Faktor Pendorong Pertumbuhan Penduduk – Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor alami ( kelahiran dan kematian) serta faktor nonalami (migrasi). Berikut di bawah ini merupakan penjelasan dari setiap faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.

 Berikut di bawah ini merupakan penjelasan dari setiap faktor yang mempengaruhi pertumbuha Faktor Pendorong Pertumbuhan Penduduk


1.Kelahiran
Kelahiran  atau fertilitas atau natalitas sendiri secara umum dibedakan menjadi 3 yaitu angka kelahiran khusus, angka kelahiran kasar, dan angka kelahiran umum. Berikut di bawah ini penjelasannya.

  • Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate atau bisa disingkat CBR merupakan angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi yang terjadi per seribu penduduk. Angka kelahiran kasardapat kita dihitung menggunakan rumus berikut ini.


CBR = L : P × 1.000

Keterangan :
CBR:Angka kelahiran kasar
L:Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P:Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 : Angka Konstanta

Kriteria angka kelahiran kasar dibedakan menjadi 3 kriteria yang menjadikan acuan tinggi rendahnya angka kelahiran kasar.
  1. Jika angka kelahiran kasar  kurang dari 20, mengindikasikan bahwa angka kelahiran kasar termasuk kriteria rendah
  2. Jika angka kelahiran kasar menunjukan angka 20 – 30, termasuk kriteria sedang
  3. Dan jika angka kelahiran kasar menunjukan angka  lebih dari 30, kita dapat menyimpulkan bawha angka tersebut termasuk kriteria tinggi
  • Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate). Angka kelahiran khusus Merupakan angka yang menunjukkan banyaknya tingkat kelahiran bayi yang terjadi setiap 1.000 penduduk wanita yang berada pada kelompok umur tertentu. Kita dapat menghitung ASBR (Age Specific Birth Rate dengan rumus  sebagai berikut ini.


ASBR = Li : Pi × 1.000
Keterangan:
ASBR: Angka kelahiran khusus(Age Specific Birth Rate).
Li : Jumlah kelahiran bayi dari wanita yang berada pada kelompok umur tertentu
Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
1.000 :  Angka Konstanta

  • Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate atau bisa disingkat GFR merupakan angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran yang terjadi setiap 1.000 wanita yang berusia antara umur 15 – 49 tahun dalam jangka waktu satu tahun. Kita menghitung angka kelahiran umum dengan menggunakan rumus berikut ini.


GFR = L : W(15 - 49) × 1.000

Keterangan:
GFR(General Fertility Rate ):Angka kelahiran umum
L :Jumlah kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49) :Jumlah penduduk wanita usia antara 15 sampai dengan usia  49 tahun yang terdapat pada pertenagahan tahun pertengahan tahun.
1.000 :  Angka konstanta Konstanta

Kelahiran atau natalitas memiliki 2 faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat.

Faktor pendorong terjadinya kelahiran (Pronatalitas) antara lain :
  1. Anggapan orang dulu yang menganggap bahwa banyak anak banyak rezeki.
  2. Pernikahan di usia muda (di usia dini).
  3. Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunannya.
  4. Keinginan seseorang untuk memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu.
  5. Adanya penilaian tinggi terhadap anak, sehingga setiap keluarga ingin supaya memiliki anak.
  6. Serta rendahnya tingkat pendidikan.
Selain faktor pendorong terjadinya kelahiran ada juga faktor yang menghambat terjadinya kelahiran (antinatalitas) antara lain :
  1. program pemerintah keluarga berencana (KB).
  2.  pembatasan batas usia minimum untuk melakukan pernikahan.
  3. pembatasan tunjangan anak bagi pegawai negeri.
  4.  kemajuan dibidang iptek tentang obat-obatan.
  5. penundaan usia pernikahan yang didasari dengan keadaan ekonomi atau pendidikan yang dirasa belum cukup,
  6. adanya rasa malu jika memiliki anak dengan jumlah banyak.

2.Kematian (Mortalitas)
Kematian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah pertumbuhan penduduk. Kematian sendiri dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, serta angka kematian bayi.
  • Angka kematian kasar yaitu angka kematian yang menunjukan jumlah banyaknya kematian yang terjadi per seribu penduduk dalam jangka waktu satu tahun. Angka kematian kasar dapat kita hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Angka Kematian kasar (ASDR) = M : P × 1.000

Keterangan:
M = Jumlah angka kematian yang terjadi selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 =Angka konstanta

Angka kematian kasar (CDR) dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu rendah jika angka kematian kasar menunjukan angka kurang dari sepuluh, sedang jika menunjukan angka antara 10-20, serta tinggi jika melebihi 20.

  • Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate) merupakan angka yang menunjukkan banyaknya angka kematian per 1.000 penduduk yang terdapat pada golongan usia tertentu dalam jangka waktu satu tahun. Kita dapat menghitung angka kematian khusus menggunakn rumus  sebagai berikut ini.


Angka kematian khusus = Mi : Pi × 1.000

Keterangan:
Mi = Jumlah angka kematian yang teradi pada kelompok usia tertentu
Pi = Jumlah penduduk yang terdapat pada kelompok tertentu
1.000 =  Angka Konstanta

  • Angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate atau IMR merupakan  angka yang menunjukkan banyaknya jumlah kematian bayi per 1.000 kelahiran bayi hidup dalam jangka waktu satu tahun. Kita dapat menghitung IMR menggunakan rumus  Sebagai berikut berikut ini.


IMR = Jumlah kematian bayi usia kurang dari1 tahun/ Jumlah kelahiran bayi hidup × 1.000

IMR dapat dikatakan rendah jika angka menunukan kurang dari 35, dikatakan sedang jika angka menjukan antara 35 hingga 75, tinggi jika angka antara 75 hingga 125, dan sangat tinggi jika angka yang ditunjukan melebihi 125.

Adapun juga faktor-faktor yang mendorong dan yang menghambat terjadinya kematian atau mortalitas sebagi berikut.

Faktor pendorong terjadinya kematian (promortalitas)

  1. Tingkat kesehatan masyrakat yang tergolong rendah
  2. Tejadi bencana alam yang menyebabkan koraban jiwa.
  3. Sarana dan prasarana kesehatan yang tidak mencukupi.
  4. Terjadinya perang
  5. Gizi buruk.

Faktor yang penghambat terjadinya kematian (antimortalitas)

  1. Pengetahuan di bidang kedokteran semakin maju sehingga berbagai penyakit dapat di sembuhkan.
  2. Kondisi negara yang terbebas dari peperangan.
  3. Meningkatnya jumlah tenaga medis.
  4. Kesadaran masyarakat akan kesehatan dirinya sendiri.

3.Migrasi
Migrasi atau perpindahan penduduk dibedakan menjadi 2 yaitu migrasi internasional dan migrasi nasional.

  • Migrasi internasional, adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.

Jenis-Jenis Migrasi Internasional
  1. Imigrasi, masuk penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap.
  2. Emigrasi, keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap
  3. Remigrasi, kembalinya penduduk ke negara asalnya.
  4. Turisme, orang yang berpergian ke luar negeri atau negara lain untuk tujuan wisata.

  • Migrasi Nasional, adalah pepindahan penduduk yang terjadi dalam sebuah negara.

Jenis-Jenis Migrasi Nasional
1.Transmigrasi, merupakan perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat menuju ke wilayah yang masih longgar. Transimigrasi dibedakan menjadi transmigrasi umum ( transmigrasi yang dibiayai oleh pemerintah),transmigrasi spontan (atas dasar kesadaran dan kemauan penduduk itu sendiri), transmigrasi sektoral ( transmigrasi yang dibiayai oleh pemerintah daerah asal dan daerah yang dituju),transmigrasi swakarsa (biaya transimigrasi ditanggung transmigran sendiri), dan transmigrasi khusus ( transimigrasi yang terjadi karena adanya suatu proyek sperti waduk dll contohnya bedol desa)
2.Urabanisasi, adalah perpindahan pendudk dari daerah desa menju daerah kota.
3.Ruralisasi, kembalinya penduduk desa yang sebelumnya menetap dikota ( kembalinya pelaku urbanisasi)
4.Forensen, orang yang bertempat tinggal didesa namun bekerja di kota sehingga setiap hari melakukan perjalanan pulang-pergi dari desa ke kota dan sebaliknya(penglaju).
5.Weekend, yaitu perginya orang-orang kota pada hari libur untuk mencari tempat peristirahatan.
6.Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk karena terjadinya gangguan bencana alam atau keamanan.


Advertisement

Iklan Sidebar