Pengertian Resistor, Jenis Resistor dan Fungsi Resistor Lengkap - Resistor merupakan komponen elektronika yang sering kita temukan. Umumnya, komponen elektronika pasif ini dapat dengan mudah kita jumpai pada rangkaian elektronika yang ada. Resistor tersusun dari beberapa gelang warna yang merepresentasikan sebuah nilai hambatan atau resistensi, fungsi dari nilai hambatan ini tentunya adalah untuk membatasi serta mengatur besaran arus listrik yang ada pada rangkaian elektronika. Dalam bahasa Indonesia, Resistor yang notabennya disebut sebagai tahanan atau hambatan ini dilambangkan menggunakan huruf "R" dengan satuan hambatan OHM (Ω).
Dalam pembelajaran elektronika di sekolahan khususnya SMK, kita akan menemukan materi yang berisi pengertian resistor, fungsi resistor, jenis resistor, serta kode warna resistor. Selain itu kita juga dituntunt mampu untuk merangkai sebuah rangkaian elektronika dengan hambatan tertentu. Untuk menentukan sebuah nilai hambatan inilah kita diharuskan menggunakan resistor.
Sebuah resistor sendiri memiliki dua buah pin dan didesain sedemikian rupa yang mampu memproduksi tegangan listrik diantara kedua pin agar mampu mengatur besaran arus listrik pada rangkaian elektronika rumit maupun simpel. Jika kita telah mempelajari hukum OHM pada artikel sebelumnya, maka kita akan menemukan fakta bahwa nilai tegangan resistor akan berbanding lurus dengan aliran arus listrik.
Resistor tetap
Resistor tetap atau yang sering disebut fixed resistor merupakan sebutan untuk resistor yang memiliki nilai hambatan tetap dan tidak akan berubah ubah selamanya. Resistor tetap sendiri dapat dibagi menjadi tiga macam berdasarkan bahan pembuatannya yakni karbon, film karbon dan film logam.
Berikut ini adalah penjelasan jenis resistor tetap:
Resistor tidak tetap (variabel)
Resistor variabel merupakan jenis resistor yang memiliki nilai hambatan (resistensi) yang dapat berubah ubah. Terdapat eberapa jenis resistor tidak tetap diantaranya adalah rheostat, ptensiometer, tripot atau yang disebut sebagai preset resistor. Umumnya nilai resistor pada perangkat perangkat tersebut dapat dirubah dan diatur secara manual.
Resistor termal (thermistor)
Jenis resistor yang satu ini pada dasarnya termasuk kedalam resistor tidak tetap. Hal ini disebabkan karena nilai hambatan resistor dapat berubah ubah. Namun perubahan resistensi yang terjadi pada resistor thermal ini dipengaruhi oleh temperatur suhu. Jenis resistor termal sendiri dapat dibagi dan diklasifikasikan menjadi dua macam yakni negative temperature coefficient dan positive temperature coefficient.
Sama seperti resistor thermal, Light dependent resistor ini juga merupakan salah satu resistor tidak tetap yang dapat berubah nilai resistensinya. Yang dapat merubah nilai resistensi pada jenis resistor yang satu ini adalah intensitas cahaya. Contoh penggunaan resistor light dependent resistor dapat kita amati pada lampu penerangan jalan otomatis.
Itulah materi elektronika yang membahas tentang pengertian resistor, fungsi resistor, dan jenis resistor yang dapat saya sampaikan dalam artikel kali ini. Pada dasarnya penggunaan resistor dapat dengan mudah kita temukan pada hampir semua perangkat elektronik untuk membatasi arus listrik yang masuk.
Dalam pembelajaran elektronika di sekolahan khususnya SMK, kita akan menemukan materi yang berisi pengertian resistor, fungsi resistor, jenis resistor, serta kode warna resistor. Selain itu kita juga dituntunt mampu untuk merangkai sebuah rangkaian elektronika dengan hambatan tertentu. Untuk menentukan sebuah nilai hambatan inilah kita diharuskan menggunakan resistor.
Materi resistor (pegertian, fungsi, macam dan jenis) |
Sebuah resistor sendiri memiliki dua buah pin dan didesain sedemikian rupa yang mampu memproduksi tegangan listrik diantara kedua pin agar mampu mengatur besaran arus listrik pada rangkaian elektronika rumit maupun simpel. Jika kita telah mempelajari hukum OHM pada artikel sebelumnya, maka kita akan menemukan fakta bahwa nilai tegangan resistor akan berbanding lurus dengan aliran arus listrik.
Pengertian Resistor, Jenis Resistor dan Fungsi Resistor Lengkap
Dalam artikel kali ini kita akan mempelajari lebih dalam tentang apa itu resitor, fungsi dan jenis resistor serta berbagai gelang warna resistor. Untuk lebih jelasnya silahkan simak artikel dibawah ini.Pengertian resistor
Resistor dapat diartikan sebagai sebuah komponen elektronika pasif pada sebuah rangkaian elektronika yang mempunyai nilai hambatan atau resistensi tertentu. Nilai hambatan ini berfungsi sebagai pembatas dan mampu mengatur arus listrik yang mengalir. Resistor dapat kita deskripsikan memiliki bentuk bulat panjang dan memiliki beberapa gelang warna. Setiap warna pada resistor memiliki nilai yang berbeda beda dan dapat dihitung menggunakan rumus tertentu.Baca juga: Contoh Cerpen Singkat Tentang Persahabatan (Contoh, Struktur, Alur dan Tema)Sang penemu resistor adalah "Georg Simon Ohm", ia adalah seorang fisikawan asal jerman yang pada masanya diakui sebagai salah satu fisikawan terhebat. selanjutnya dari nama tersebut kita mengenal besaran resistor dengan nilai satuan ohm. Komponen yang terdapat dalam resistor terbuat dari isolator sehingga resistor mampu menghambat arus listrik yang mengalir. Resistor juga bekerja berdasar atas hukum OHM yang artinya nilai resistensi atau hambatan akan berbanding lurus dengan aliran arus listrik pada sebuah rangkaian elektronika.
Jenis jenis resistor
Pada mulanya resistor dibagi menjadi dua jenis yang terdiri dari resistor tetap (resistor yang memiliki resistensi tetap dan tidak berubah ubah) dan resistor tidak tetap (resistor yang memiliki resistenti yang bisa berubah ubah). Namun seiring perkembangan jaman resistor berkembang dan munculah resistor thermal serta light dependent resistor (LDR)jenis jenis resistor |
Resistor tetap atau yang sering disebut fixed resistor merupakan sebutan untuk resistor yang memiliki nilai hambatan tetap dan tidak akan berubah ubah selamanya. Resistor tetap sendiri dapat dibagi menjadi tiga macam berdasarkan bahan pembuatannya yakni karbon, film karbon dan film logam.
Berikut ini adalah penjelasan jenis resistor tetap:
- Carbon composed resistor (resistor berbahan karbon) : Resistor yang satu ini terbuat dari bahan karbon halus bercampur isolasi bubuk sebagai bahan pengikatnya (binder) supaya mendapatkan nilai hambatan yang kita inginkan.
- Carbon film resistor (resistor berbahan film karbon) : jenis resistor yang satu ini memiliki bahan film karbon tipis yang selanjutnya mengalami pengendapan menggunakan isolator lalu dipotong menjadi bentuk spiral. Nilai resistensi untuk jenis resistor ini dipengaruhi oleh proporsi penggunaan karbon dan isolator yang dipakai. Jika bahan karbon yang dipakai semakin banyak, maka nilai hambatan akan semakin rendah dan begitu juga sebaliknya. Salah satu keuntungan penggunaan resistor ini adalah mampu menghasilkan resistor dengan nilai hambatan lebih rendah.
- Metal Film resistor : Resistor ini terdiri dari lapisan filem logam tipis yang didalamnya terdapat substrat keramik berbentuk spiral. Nilai hambatan atau resistensi sebuah metal film resistor akan dipengaruhi oleh ketebalan spiral, panjang dan lebar resistor tersebut.
Resistor tidak tetap (variabel)
Resistor variabel merupakan jenis resistor yang memiliki nilai hambatan (resistensi) yang dapat berubah ubah. Terdapat eberapa jenis resistor tidak tetap diantaranya adalah rheostat, ptensiometer, tripot atau yang disebut sebagai preset resistor. Umumnya nilai resistor pada perangkat perangkat tersebut dapat dirubah dan diatur secara manual.
Resistor termal (thermistor)
Jenis resistor yang satu ini pada dasarnya termasuk kedalam resistor tidak tetap. Hal ini disebabkan karena nilai hambatan resistor dapat berubah ubah. Namun perubahan resistensi yang terjadi pada resistor thermal ini dipengaruhi oleh temperatur suhu. Jenis resistor termal sendiri dapat dibagi dan diklasifikasikan menjadi dua macam yakni negative temperature coefficient dan positive temperature coefficient.
Baca juga: Pengertian Beda Potensial, Hambatan Listrik dan Kuat Arus Listrik Beserta RumusLight dependent resistor
Sama seperti resistor thermal, Light dependent resistor ini juga merupakan salah satu resistor tidak tetap yang dapat berubah nilai resistensinya. Yang dapat merubah nilai resistensi pada jenis resistor yang satu ini adalah intensitas cahaya. Contoh penggunaan resistor light dependent resistor dapat kita amati pada lampu penerangan jalan otomatis.
Fungsi resistor
Sama seperti komponen elektronika yang lain, tentunya resistor ikut andil dan memiliki fungsi tersendiri dalam sebuah rangkaian elektronika. Secara umum, fungsi resistor adalah untuk memberikan hambatan atau resistensi dengan nilai tertentu dalam suatu rangkaian elektronika. Namun jika dijabarkan secara terperinci, fungsi resistor adalah:- Sebagai komponen pembatas aliran arus listrik.
- Sebagai komponen yang mengatur arus listrik.
- Resistor juga berfungsi untuk membagi tegangan listrik yang masuk.
- Berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik yang berlebihan.
Itulah materi elektronika yang membahas tentang pengertian resistor, fungsi resistor, dan jenis resistor yang dapat saya sampaikan dalam artikel kali ini. Pada dasarnya penggunaan resistor dapat dengan mudah kita temukan pada hampir semua perangkat elektronik untuk membatasi arus listrik yang masuk.
Advertisement