Salah satu metode yang diterapkan dibeberapa rumah sakit untuk bisa menekan biaya pengeluaran dan perbaikan dalam semua aspek ialah lean management. Lean management merupakan suatu metode sistematis dan integratif yang diimplementasikan secara berkesinambungan untuk meminimalisir dan mencegah adanya pemborosan ataupun proses-proses yang tidak bernilai tambah (non value added) dengan cara perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) melalui pemetaan value stream (peta yang memperlihatkan proses nyata secara lebih rinci, mengandung informasi yang lengkap seperti tahapan proses, lead time, antrian, dan lain-lain), yang melibatkan seluruh karyawan baik dari tingkatan top management sampai tingkatan yang terendah. salah satu alat yang digunakan adalah metode kaizen dalam rumah sakit. Namun tidak hanya itu masih banyak alat yang bisa digunakan untuk penerapan lean management diantaranya.
- Kanban : alat bantu sinyal untuk manajemen inventory
- 5R (Ringkas, rapi, resik, rawat, rajin) yang bertujuan mengorganisasikan area kerja untuk mengurangi terbuangnya waktu akibat pemborosan.
- Kaizen : upaya mandiri dari pelaksanaan diarea masing-masing untuk mengurangi pemborosan
- Error profing : Metode untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam proses.
- Visual Management : membuat masalah mudah terlihat agar segera dicari solusinya.
Namun dari semua alat bantu dalam proses penerapan metode lean management diatas yang paling berpengaruh ialah kaizen. Kaizen adalah istilah dalam bahasa jepang yang berarti perbaikan berkesinambungan. Filsafat kaizen berpandangan bahwa hidup kita hendaknya berfokus pada perbaikan terus menerus. Pada penerapannya dalam rumah sakit, kaizen mencakup pengertian berbaikan berkesinambungan yang melibatkan seluruh pekerja, dari manajemen tingkat atas hingga manajemen tingkat bawah.
Salah satu rumah sakit yang telah sukses menerapkan kaizen untuk menggoalkan lean management ialah rumah sakit pelni, Rumah sakit pelni telah berhasil menekan biaya pengeluaran hingga beberapa persen dan juga telah berhasil meringankan beban kerja setiap pekerja. Hal ini tentu telah diikuti oleh beberapa rumah sakit lainnya yang ada diIndoensia.
Adapun metodologi penerapan kaizen dalam rumah sakit menekankan pada
- Kreativitas
- Minimalisasi Biaya
- Minimalisasi Sumber daya
- Menghilangkan pemborosan
Untuk dapat mensukseskan metode kaizen dalam rumah sakit tentu saja harus melibatkan seluruh pekerja yang selalu memeriksa, mencatat kekurangan, memberikan planning dan lakukan yang tentu saja secara berkelanjutan.
Berikut 10 Tips agar dapat sukses berkaizen dalam rumah sakit
- Tinggalkan ide statis dan dogmatis ( hal yang biasa diganti dengan hal yang seharusnya)
- Tinggalkan alasan cari solusi
- Koreksi proses bukan orangnya
- Pilih solusi yang paling sederhana, bukan yang paling sempurna
- Perbaiki defek / kesalahan sesegera mungkin
- gunakan kreativitas
- Masalah adalah gunung es
- tanya "mengapa" untuk mencapai akar masalah
- cari ide dari banyak orang
- tidak berhenti melakukan perbaikan
Dengan mengaplikasikan 10 tips berkaizen diatas rumah sakit seharusnya bisa mensukseskan penerapan lean management seperti halnya rumah sakit pelni.
Adapun 5 karakteristik utama kaizen ialah sebagai berikut :
- Biaya rendah atau tanpa biaya sama sekali
- Mengutamakan kreativitas pemilik proses atau pelaksana dalam memecahkan masalah
- Menghilangkan atau mengurangi satu dari 8 jenis pemborosan
- Hasilnya dapat dikalkulasikan dalam hitungan waktu, volume, produksi atau rupiah
Demikian uraian kami tentang metode kaizen dalam penerapan lean management untuk rumah sakit. Kesimpulannya ialah kaizen dilakukan untuk meningkatkan value / nilai tambah bagi staf, pasien dan rumah sakit, kaizen dilakukan disemua level organisasi, dan setiap ide yang muncul harus diapresiasi bila tujuan untuk perbaikan (Continous improvement).
Bagi Pihak manajemen yang membutuhkan materi kaizen dirumah sakit silahkan download DISINI.
Semoga bisa menjadi Refferensi. Terima Kasih
Advertisement