Info Populer 2022

Revolusi Industri Dari 1.0 Sampai 4.0

Revolusi Industri Dari 1.0 Sampai 4.0
Revolusi Industri Dari 1.0 Sampai 4.0
 dan teknologi serta mempunyai yang mendalam terhadap keadaan sosial Revolusi Industri dari 1.0 Hingga 4.0

Revolusi Industri dari 1.0 Hingga 4.0 - Revolusi Industri 1.0 dilakukan periode antara tahun 1750-1850. Saat  terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta mempunyai yang mendalam terhadap keadaan sosial, ekonomi, dan kebiasaan* di dunia.

Revolusi generasi 1.0 melahirkan sejarah tenaga Manunis dan binatang digantikan oleh kemunculan mesin. Salah satunya ialah kemunculan mesin uap pada kurun ke-18. Revolusi ini disalinkan oleh sejarah pitar mengerek naik perekonomian secara menyedihkan di mana akrab dua kurun sudah Revolusi Industri terjadi pemasukan rata-rata pendapatan perkapita Negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat.

Revolusi Industri 2.0, dikenal sebagai Revolusi Teknologi ialah sebuah fase pesatnya industrialisasi di selesai kurun ke-19 dan kurun ke-20. Revolusi Industri 1.0 yang habis pertengahan tahun 1800-an, diselingi oleh perlambatan dalam penemuan makro sebelum Revolusi Industri 2.0 kembali di tahun 1870.

Meskipun sejumlah kejadiannya sanggup dilihat melalui penemuan sebelumnya di bidang manufaktur, ibarat pembuatan alat mesin industri, pengembangan  untuk pembuatan potongan suku cadang, dan penemuan Proses Bessemer  menghasilkan baja, Revolusi Industri 2.0 umumnya dibentuk tahun 1870 sampai 1914, awal Perang Dunia I.



Revolusi industri generasi 2.0 ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustionchamber). Penemuan ini mengebu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dll yang menciptakan wajah dunia secara signifikan.

Kemunculan teknologi digital dan internet menandai dimualinya Revolusi Indusri 3.0. Proses revolusi industri ini jikalau dikaji dari cara pandang sosiolog Inggris David Harvey sebagai proses pemampatan ruang dan waktu. Ruang seamkin terkompresi. Dan, ini memuncak pada revolusi 3.0, iyalah revolusi digital. Waktu dan ruang bukan juga berjarak. Revolusi kedua dengan hadirnya kendaraan beroda empat menciptakan waktu dan jarak sangat dekat. Revolusi 3.0 mengodok keduanya. Sebab itu, era digital kini semakin sempit sisi kekinian (real time).

Selain sempit, revolusi industri 3.0 menciptakan rujukan hubungan dan komunikasi masyarakat kontemporer. Praktik bisnis pun mau tidak mau harus berubah supaya tidak tertelan zaman. Namun, revolusi industri ketiga  punya sisi yang harus diwaspadai. 

Teknologi menciptakan pabrik-pabrik dan mesin industri lebih menentukan mesin ketimbang manusia. Apalagi mesin terbaru mempunyai cara berproduksi lebih berlipat-lipat. Konsekuensinya, pengurangan tenaga kerja insan tidak terelakkan. Di sebelah itu, reproduksi pun mempunyai kekuatan luar biasa. Hanya dalam hitungan jam, tidak banyak produk yang dihasilkan. Jauh sekali bila dilaksanakan* oleh tenaga manusia.

Lalu Pada revolusi industri generasi 4.0, insan telah belomba rujukan gres disruptif teknologi (disruptivetechnology) kehadirannya begitu cepat dan mengancam kehadiran perusahaan-perusahaan incumbent. Sejarah telah mencatat bahwa revolusi industri telah tidak banyak menelan korban dengan matinya perusahaan-perusahaan raksasa.

Lebih dari itu, pada era industri generasi 4.0 ini, ukuran besar perusahaan tidak menjadi jaminan, tapi kelincahan perusahaan menjadi kunci keberhasilan meraih prestasi dengan cepat. Hal ini dilihat oleh Uber yang seram pemain-pemain besar pada industri transportasi terbaik dunia atau Airbnb yang seram pemain-pemain utama di industri jasa pariwisata. Bahwa yang cepat eksklusif memangsa yang lambat dan bukan yang besar memangsa yang kecil.




Kalau kita cermati tahap revolusi dari masa ke masa timbul dari insan yang terus mencari cara termudah manis beraktifitas. Setiap tahap melihat konsekuensi pergerakan yang semakim cepat. Perubahan ialah keniscayaan dalam kehidupan umat manusia.
Advertisement

Iklan Sidebar