Info Populer 2022

Revolusi Industri 4.0: Peluang Dan Tantangan Bagi Generasi Milenial

Revolusi Industri 4.0: Peluang Dan Tantangan Bagi Generasi Milenial
Revolusi Industri 4.0: Peluang Dan Tantangan Bagi Generasi Milenial
 - Revolusi Industri 4.0 yaitu sebuah konsep yang diperkenalkan oleh Prof Klaus Schwab, Ekonom terkenal dunia asal Jerman, Pendiri dan Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF). Dalam bukunya yang berjudul “The Fourth Industrial Revolution”, Prof Schawab menjelaskan bahwa revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja insan secara fundamental. 

 yaitu sebuah konsep yang diperkenalkan oleh Prof Klaus Schwab Revolusi Industri 4.0: Peluang Dan Tantangan Bagi Generasi Milenial
Sumber : medium.com
Revolusi Industri 4.0 berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, sebab revolusi 4.0 mempunyai skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan teknologi gres telah menghipnotis semua disiplin ilmu, baik itu ekonomi, industri dan pemerintah. Bidang-bidang yang mengalami terobosoan berkat kemajuan teknologi gres diantaranya : robot kecerdasan buatan (artificial intelligence robotic), teknologi nano, bioteknologi, dan teknologi komputer kuantum, blockchain (seperti bitcoin), teknologi berbasis internet, dan printer 3D.

Penerapan Teknologi Artificial Intelligence

Revolusi industri generasi keempat mendorong sistem otomatisasi di dalam semua proses aktivitas. Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya menghubungkan jutaan insan di seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara online. Sebagai contoh, munculnya bisnis transportasi online ibarat Gojek, Uber dan Grab memperlihatkan integrasi acara insan dengan teknologi informasi dan ekonomi menjadi semakin meningkat.

Berkembangnya teknologi autonomous vehicle (mobil tanpa supir), drone, aplikasi media sosial, bioteknologi dan nanoteknologi semakin menegaskan bahwa dunia dan kehidupan insan telah berubah secara fundamental.

Era Disrupsi

Revolusi industri 4.0 mendorong inovasi-inovasi teknologi yang menawarkan efek disrupsi atau perubahan mendasar terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan tak terduga menjadi fenomena yang akan sering muncul pada kala revolusi indutsri 4.0. 

Kita menyaksikan pertarungan antara taksi konvensional dengan taksi online atau ojek pangkalan dengan ojek online. Publik tidak pernah menduga sebelumnya bahwa ojek atau taksi yang terkenal dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan mobilitas insan berhasil ditingkatkan kemanfaatannya dengan memakai sistem aplikasi berbasis internet. Dampaknya, publik menjadi lebih gampang untuk mendapat layanan transportasi dan bahkan dengan harga yang sangat terjangkau. 

Yang lebih tidak terduga lagi, layanan ojek online tidak sebatas sebagai alat transportasi alternatif tetapi juga merambah sampai bisnis layanan antar (online delivery order). Itu artinya, teknologi online telah membawa perubahan yang besar terhadap peradaban insan dan ekonomi.

Disrupsi tidak hanya bermakna fenomena perubahan hari ini (today change) tetapi juga mencerminkan makna fenomena perubahan hari esok (the future change). Dengan demikian, kala disrupsi akan terus melahirkan perubahan-perubahan yang signifikan untuk merespon tuntutan dan kebutuhan konsumen di masa yang akan datang. 

Peluang Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 membuka peluang yang luas bagi siapapun untuk maju termasuk generasi milenial. Kemudahan terusan teknologi informasi sampai ke seluruh pelosok menimbulkan semua orang sanggup terhubung didalam sebuah jejaring sosial. Banjir informasi seakan menjadi realitas yang ditemukan di kala revolusi industri ketika ini. Informasi yang sangat melimpah ini menawarkan manfaat yang besar untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun perekonomian. 

Melalui internet, terusan informasi sanggup dijangkau sampai ke aneka macam penjuru pelosok dunia. Sehingga sanggup menjadi peluang tersendiri bagi generasi milenial untuk mempromosikan produk-produk kreatifnya sampai ke aneka macam pecahan dunia.

Sejarah dan Perkembangan Internet Di Indonesia

Melimpahnya informasi juga tentunya tidak hanya membawa pengetahuan faktual tetapi juga negatif. Kemampuan seseorang untuk mengolah pengetahuan (knowledge) menjadi kearifan (wisdom) dalam lingkungan sosialnya akan memilih tingkat ketahanannya di kala informasi ketika ini. Dengan demikian, tindakan share and resharing informasi telah didasari oleh nilai-nilai etis sehingga tidak akan memicu munculnya kegaduhan publik.

Sebagai contoh, derasnya informasi-informasi hoax (berita bohong) menjelang pilkada serentak maupun pilpres tidak akan meningkatkan kegaduhan jikalau akseptor informasi telah mempunyai kesadaran etis dalam menyaring informasi hoax. Dalam bahasa sederhananya: Generasi Milenial harus mempunyai aliran etis “think first before you share”. Oleh sebab itu, peluang yang sanggup diambil oleh Generasi milenial dalam konteks ini yaitu dengan ikut berperan mempromosikan literasi  etis untuk memakai media informasi secara sehat.

Hoax Pesan Berantai Kuota Internet Gratis

Tantangan Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri generasi empat tidak hanya menawarkan peluang, akan tetapi, juga menawarkan tantangan bagi generasi milineal. Kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi sebagai pemicu revolusi indutri juga diikuti dengan implikasi lain ibarat pengangguran, kompetisi insan vs mesin, dan tuntutan kompetensi yang semakin tinggi.

Bukan mustahil jikalau Revolusi industri 4.0 dalam lima tahun mendatang akan menghapus aneka macam jenis pekerjaan yang ada. Hal ini dikarenakan pekerjaan yang biasanya diperankan oleh insan setahap demi setahap digantikan dengan teknologi digitalisasi program. Dampaknya, proses produksi menjadi lebih cepat dikerjakan dan lebih gampang didistribusikan secara masif dengan  keterlibatan insan yang minim. Sebagai pola yang terjadi ketika ini, Sebanyak 48.000 teller bank di Amerika harus menghadapi pemutusan hubungan kerja karena perbankan di Negeri Paman Sam itu sudah memakai sistem online perbankan dengan alasan efisiensi.

 yaitu sebuah konsep yang diperkenalkan oleh Prof Klaus Schwab Revolusi Industri 4.0: Peluang Dan Tantangan Bagi Generasi Milenial
Sumber: public.tableau.com
Gambar diatas memperlihatkan bahwa lapangan pekerjaan yang potensial diotomatisasikan diantaranya perjuangan pengolahan (manufaturing), perdagangan ritel, transportasi dan pergudangan, tenaga administrasi, konstruksi, layanan makanan dan akomodasi, pertanian, perikanan, dan kehutanan, serta layanan kesehatan dan keuangan/asuransi. Dengan demikian, revolusi industri sanggup berpotensi mengancam makin meningkatnya pengangguran di Indonesia. 

Namun demikian, bidang pekerjaan dibidang keahlian seperti  Komputer, Matematika, Arsitektur dan Teknik akan semakin banyak dibutuhkan. Bidang-bidang keahlian ini diproyeksikan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mengandalkan teknologi digital.

Apa Itu Teknologi Cloud Computing

Situasi pergeseran tenaga kerja insan ke arah digitalisasi merupakan bentuk tantangan yang perlu direspon oleh generasi milenial ketika ini. Tantangan ini perlu dijawab dengan peningkatan kompetensi terutama penguasaan teknologi komputer, keterampilan berkomunikasi, kemampuan berafiliasi secara kolaboratif, dan kemampuan untuk terus mencar ilmu dan adaptif terhadap perubahan lingkungan. 

Demikian pembahasan mengenai "Peluang dan Tantangan Revolusi Industri 4.0 Bagi Generasi Milenial". Terima Kasih telah membaca, Semoga Bermanfaat :)
Advertisement

Iklan Sidebar