Bunga pagoda yakni tanaman hias yang biasa tumbuh pada beberapa lokasi mirip taman, pekarangan rumah, atau tepi jalan sebagai peneduh. Bunga pagoda mempunyai nama latin Clerodendrum japonicum Sweet, merupakan tanaman perdu meranggas dengan tinggi mencapai 1 - 3 meter. Batang tanaman dipenuhi rambut halus berwarna putih.
Bunga pagoda telah dimasukkan dalam buku daftar tanaman obat berkhasiat, ini sanggup dikarenakan sumber atau lokasi terdapatnya bunga pagoda masih berjumlah banyak. Di Indonesia bunga pagoda banyak dipakai sebagai obat wasir tradisional.
Bagian yang seringkali dijadikan sebagai obat yakni akar, daun, dan bunga. Semua bab mempunyai sifat dan khasiat masing-masing, alasannya yakni itu ketika hendak dijadikan obat perlu diketahui terlebih dahulu bab mana yang kiranya lebih sempurna untuk membantu memulihkan suatu penyakit.
Bagian Akar
Terdapat zat yang memperlihatkan rasa pahit pada akar, namun menyegarkan. Akar pagoda sanggup dijadikan obat untuk menyembuhkan peradangan, diuretik (pelancar kencing), mengatasi bengkak, melarutkan darah beku, sakit atau nyeri pinggang, rematik, tuberklosis, batuk berdarah, homoroid, diare atau disentri, susah tidur (insomnia), dan luka memar jawaban terbentur dengan benda yang keras.
Bagian Daun
Fisiknya ibarat tombak tetapi dengan ujung yang tidak terlalu lancip. Memiliki gerigi di bab tepi atau pingir daun. Jika dihisap secara eksklusif ada yang berasa cantik dan asam. Berwarna sedikit kecoklatan dan berkarakter netral. Kegunaan sebagai obat untuk mengencerkan luka bernanah dan anti-inflamasi.
Bagian Bunga
Bunga pagoda mempunyai cita rasa yang cantik sehingga banyak lebah yang sering hinggap. Warna bunga sedikit putih hingga kemerahan dan ketika tumbuh akan berada di atas dedaunan hijau tebal. Berkhasiat untuk obat penenang, menghentikan pendarahan (hemostatis), kesulitan tidur (insomnia), keputihan dan penambah pasokan darah pada penderita anemia.
Ada dua jenis penggunaan, yaitu dari dalam (obat) dan luar.
Untuk pemakaian luar, daun pagoda yang masih segar dirajang terlebih dahulu hingga halus, kemudian didihkan dalam panci berisi cukup air. Setelah melewati proses perebusan, air dibiarkan hangat. Kemudian dioleskan pada permukaan kulit yang mengalami duduk kasus mirip memar jawaban terbentur benda keras. Jika ada luka yang berdarah sanggup dilarang dengan memakai air perasan daun pagoda.
Untuk pemakaian dalam (obat), persiapkan paling tidak 50 - 90 gram akar atau bunga pagoda. Rebus dalam panci hingga mendidih dan biarkan dingin, sarang kemudian diminum. Atau sanggup juga cukup dengan menyeduh akar bunga pagoda yang telah dihaluskan menjadi bubuk.
Sementara teladan penggunaan sanggup dilihat menurut ramuan berikut.
Wasir berdarah
Persiapkan 60 gram akar bunga pagoda dan usus sapi secukupnya. Masak kedua materi dan beri air sedikit semoga ada kuahnya. Jika sudah matang, tunggu sedikit hambar (hangat). Minum kuahnya hingga habis dan makan usus sapinya.
Bisul
Petik bunga pagoda yang masih terlihat segar secukupnya, kemudian tumbuk dengan cara digiling atau ditiban-tiban memakai alat penumbuk hingga menjadi serbuk. Setelah itu, tambahkan sedikit madu dan aduk. Gunakan ramuan obat tersebut dengan cara dibalurkan atau dibubuhkan pada kulit yang terdapat bisul, kemudian balut dengan kain. Ganti ramuan tiga kali sehari.
Insomnia (Tidak Bisa Tidur)
Gunakan bab akar atau bunga pagoda secukupnya, kemudian keringkan. Giling hingga jadi serbuk. Persiapkan satu seloki arak manis, kemudian tambahkan satu sendok teh serbuk akar atau bunga pagoda (yang telah ditumbuk). Kocok atau aduk beberapa saat, terakhir minum sekaligus pada malam hari menjelang tidur.
Bunga pagoda juga sanggup mengembalikan fungsi lambung yang bermasalah dengan pengobatan dari luar. Oke, sekian informasi mengenai manfaat bunga pagoda sebagai obat tradisional. Semoga informasi ini berguna untuk Anda.
Bunga pagoda telah dimasukkan dalam buku daftar tanaman obat berkhasiat, ini sanggup dikarenakan sumber atau lokasi terdapatnya bunga pagoda masih berjumlah banyak. Di Indonesia bunga pagoda banyak dipakai sebagai obat wasir tradisional.
Bagian yang seringkali dijadikan sebagai obat yakni akar, daun, dan bunga. Semua bab mempunyai sifat dan khasiat masing-masing, alasannya yakni itu ketika hendak dijadikan obat perlu diketahui terlebih dahulu bab mana yang kiranya lebih sempurna untuk membantu memulihkan suatu penyakit.
Bagian Akar
Terdapat zat yang memperlihatkan rasa pahit pada akar, namun menyegarkan. Akar pagoda sanggup dijadikan obat untuk menyembuhkan peradangan, diuretik (pelancar kencing), mengatasi bengkak, melarutkan darah beku, sakit atau nyeri pinggang, rematik, tuberklosis, batuk berdarah, homoroid, diare atau disentri, susah tidur (insomnia), dan luka memar jawaban terbentur dengan benda yang keras.
Bagian Daun
Fisiknya ibarat tombak tetapi dengan ujung yang tidak terlalu lancip. Memiliki gerigi di bab tepi atau pingir daun. Jika dihisap secara eksklusif ada yang berasa cantik dan asam. Berwarna sedikit kecoklatan dan berkarakter netral. Kegunaan sebagai obat untuk mengencerkan luka bernanah dan anti-inflamasi.
Bagian Bunga
Bunga pagoda mempunyai cita rasa yang cantik sehingga banyak lebah yang sering hinggap. Warna bunga sedikit putih hingga kemerahan dan ketika tumbuh akan berada di atas dedaunan hijau tebal. Berkhasiat untuk obat penenang, menghentikan pendarahan (hemostatis), kesulitan tidur (insomnia), keputihan dan penambah pasokan darah pada penderita anemia.
Manfaat Sebagai Obat
Ada dua jenis penggunaan, yaitu dari dalam (obat) dan luar.
Untuk pemakaian luar, daun pagoda yang masih segar dirajang terlebih dahulu hingga halus, kemudian didihkan dalam panci berisi cukup air. Setelah melewati proses perebusan, air dibiarkan hangat. Kemudian dioleskan pada permukaan kulit yang mengalami duduk kasus mirip memar jawaban terbentur benda keras. Jika ada luka yang berdarah sanggup dilarang dengan memakai air perasan daun pagoda.
Untuk pemakaian dalam (obat), persiapkan paling tidak 50 - 90 gram akar atau bunga pagoda. Rebus dalam panci hingga mendidih dan biarkan dingin, sarang kemudian diminum. Atau sanggup juga cukup dengan menyeduh akar bunga pagoda yang telah dihaluskan menjadi bubuk.
Sementara teladan penggunaan sanggup dilihat menurut ramuan berikut.
Wasir berdarah
Persiapkan 60 gram akar bunga pagoda dan usus sapi secukupnya. Masak kedua materi dan beri air sedikit semoga ada kuahnya. Jika sudah matang, tunggu sedikit hambar (hangat). Minum kuahnya hingga habis dan makan usus sapinya.
Bisul
Petik bunga pagoda yang masih terlihat segar secukupnya, kemudian tumbuk dengan cara digiling atau ditiban-tiban memakai alat penumbuk hingga menjadi serbuk. Setelah itu, tambahkan sedikit madu dan aduk. Gunakan ramuan obat tersebut dengan cara dibalurkan atau dibubuhkan pada kulit yang terdapat bisul, kemudian balut dengan kain. Ganti ramuan tiga kali sehari.
Insomnia (Tidak Bisa Tidur)
Gunakan bab akar atau bunga pagoda secukupnya, kemudian keringkan. Giling hingga jadi serbuk. Persiapkan satu seloki arak manis, kemudian tambahkan satu sendok teh serbuk akar atau bunga pagoda (yang telah ditumbuk). Kocok atau aduk beberapa saat, terakhir minum sekaligus pada malam hari menjelang tidur.
Bunga pagoda juga sanggup mengembalikan fungsi lambung yang bermasalah dengan pengobatan dari luar. Oke, sekian informasi mengenai manfaat bunga pagoda sebagai obat tradisional. Semoga informasi ini berguna untuk Anda.
Advertisement