Info Populer 2022

Panduan asuhan keperawatan (PAK) Kejang Demam pada anak - anak

Panduan asuhan keperawatan (PAK) Kejang Demam pada anak - anak
Panduan asuhan keperawatan (PAK) Kejang Demam pada anak - anak
Panduan asuhan keperawatan kejang demam adalah suatu panduan atau acuan yang dibuat untuk mempermudah perawat dalam melaksanakan dan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38 derajat celcius) tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat, gangguan elektrolit atau metabolic lain.


assesment keperawatan / pengkajian
  • tingkat kesadaran 
  • aktivitas , Tanda kejang : jenis kejang, kesadaran, lama kejang, frekuensi dalam 24 jam, interval, keadaan anak paska kejang, kelemahan.
  • pola eliminasi : adanya diare
  • nutrisi : muntah
  • cairan : demam atau suhu sebelum saat kejang, turgor kulit
  • bio, psiko, sosial, spiritual dan budaya
diagnosa keperawatan
  • hipertensi
  • resiko kekurangan volume cairan tubuh
  • resiko ketidak seimbangan cairan dan elektrolit
  • resiko cedera
  • resiko aspirasi
  • resiko ketidak efektifan perfusi jaringan otak
kriteria evaluasi
  • intake cairan adekuat, suhu dalam batas normal 36,5 - 37,5 derajat celcius), turgor kulit baik
  • tidak ada penurunan kesadaran
  • tidak ada kejang
  • kemampuan dalam mencegah kejang berulang dalam penanganan resiko cidera
Intervensi keperawatan

manajemen demam atau termoregulator tubuh
  • anjurkan berikan pakaian yang tipis dan yang menyerap keringat
  • anjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian tebal
  • berikan kompres hangat pada lipatan tubuh (aksila, lipatan paha, leher), lakukan tapid sponge
  • anjurkan untuk meningkatkan intake cairan oral (banyak minum air putih atau ASI)
manajemen cairan dan elektrolit
  • monitor tanda - tanda vital 
  • monitor intake dan output cairan
  • monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, turgor kulit)
  • monitor hasil laboratorium (darah lengkap dan urin lengkap)
  • kolaborasi pemberian cairan intravena
  • berikan cairan oral sesuai kebutuhan
mengamankan jalan nafas
  • buka jalan nafas
  • posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
  • identifikasi pasien perlunya pemasangan alat bantu nafas
  • pasang OPA bila diperlukan
Mencegah resiko jatuh
  • identifikasi kebutuhan keamanan pasien
  • gunakan skala humpty dumpty, gunakan gelang resiko jatuh (kuning) pasang tanda resiko jatuh (segitiga warna kuning) ditempat tidur.
  • pembatasan gerak saat kejang
  • baringkan pasien ditempat rata, kepal dimiringkan dan pasang tongue spatel yang telah dibungkus kassa
  • singkirkan benda - benda yang ada disekitar pasien
  • lepaskan pakaian yang mengganggu pernafasan
kolaborasi pemberian oksigen, cairan infus, antipiretik dan antikonvulsi
monitor dan observasi : kejang: frekuensi dan durasi kejang, status neurologi : tingkat kesadaran

edukasi keperawatan
  • mempertahankan asupan cairan
  • cara kompres hangat
  • pemberian antipiretik dan antikonvulsi
  • pengaturan posisi saat terjadi kejang
  • mengamankan jalan nafas
  • mencegah cidera
  • minum obat teratur
  • hand hygine
  • mengenal tanda dan bahaya umum : kejang berulang dan penurunan kesadaran
evaluasi
  • intake cairan adekuat, suhu badan dalam batas normal (36,5-37,5 derajat celcius)
  • nutrisi kebutuhan tubuh terpenuhi : mutah hilang, intake makan adekuat
  • status hidrasi (turgor kulit baik, mukosa bibir lembab)
  • tidak ada kejang dan cidera
Daftar pustaka

  • Lewis, SL, Direksen, SR., Heitkemper, MM and Bucher, L (2014)' Medical surgical Nursing, Mosby : Elsivier
  • Wilkinson, JM., & Ahern, N.R. (2011). Diagnosa Keperawatan Diagnosis NANDA, NIC intervensi, NOC Outcome (Edisi 9), Jakarta : EGC
Advertisement

Iklan Sidebar