Infoterlengkap.com- kali ini saya akan coba berbagi artikel tentang "Kesetimbangan Kimia". Artikel kali ini mebahas salah satu judul praktikum dari kimia dasar 1. semoga artikel yang saya berikan ini dapat bemanfaat bagi kita teman teman yang lagi kebingungan mencari landasan teori tentang laporannya. saya pernah mengalami hal itu, maka dari itu saya memberikan artikel ini kepada teman teman secara gratis.
ACARA V
KESETIMBANGAN KIMIA
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Mempelajari reaksi kesetimbangan kompleks besi(III) – tiosianat.
2. Waktu Praktikum
Jumat, 14 November 2014
3. Tempat Praktikum
...
B. LANDASAN TEORI
Kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana 2 reaksi yang tepat berlawanan terjadi pada laju reaksi yang sama. Ketika produk terbentuk, produk ini akan kembali bereaksi membentuk reaktan awalnya. Jika kondisi pada sistem kesetimbangan diubah, akan terjadi beberapa reaksi berikutnya. Meskipun demikian, sistem tersebut akan segera mencapai kesetimbangan baru pada sejumlah kondisi yang baru. Prinsip Le Chatelier menyatakan bahwa jika sebuah aksi diterapkan pada suatu sistemyang berada dalam kesetimbangan, kesetimbangan itu akan bergeser untuk engurangi aksi yang terjadi. Aksi adalah suatu yang dikerjakan terhadap sistem. Misalnya peningkatan reaksi suatu reaktan atau produk akan menyebabkan kesetimbangan itu bergeser dan berusaha untuk mengurangi konsentrasi zat yang meningkat itu (Goldberg,2004:107).
Tercapainya kesetimbangan kimia bila kecepatan reaksi ke kanan kearah pembentukan molekul produk telah sama dengan kecepatan reaksi ke kiri kearah pembentukan molekul reaktan dan konsentrasi reaktan maupun konsentrasi produk tidak berubah-ubah lagi. Kesetimbangan kimia merupakan proses yang dinamis. Untuk reaksi reversible seperti berikut ini :
jika a,b,c dan d adalah angka koefisien zat-zat yang bereaksi A,B,C dan D maka secara umum kesetimbangan dinyatakan sebagai:
Persamaan tersebut adalah rumus rumusan matematik dari hukum aksi massa yang pembilangnya diperoleh dengan mengalikan konsentrasi produk paa kesetimbangan, masing-masing dipangkatkan dengan angka koeisiennya, sedangkan penyebut diperoleh dengan cara yang sama dari reaktan (Purwoko,2006: 171).
Sistem reaksi yang berada dalam kesetimbangan dapat diganggu dari luar dengan cara mengubah konsentrasi,tekanan atau temperatur sistem. Suatu reaksi yang berada dalam suatu kesetimbangan dapat diganggu apabila terhadap sistem itu dilakukan penambahan atau pengurangan salah satu pereaksi atau produk reaksi. Jika suhu dari sistem raeksi kesetimbangan diubah, maka sistem akan berusaha mereduksi pengaruh perubahan suhu. Dampak dari perubahan suhu tiak seperti pada perubahan konsentrasi zat, tetapi akan berdampak pada tetapan kesetimbangan tersebut. Pada sistem yang melibatkan gas perubahan volume sistem pada suhu tetap menyebabkan tekanan sistem berubah. Besarnya tekanan berbanding langsung dengan jumlah molekul. Makin banyak jumlah molekul semakin besar pula tekanan yang terjadi. Peningkatan tekanan menyebabkan gas-gas berusaha memperkecil jumlah molekul dengan cara menggeser molekul kearah yang memiliki koefisien reaksi paling kecil (Sunarya,2010:264).
Reaksi kesetimbangan kimia melibatkan zat-zat yang berbeda untuk reaktan dan produknya. Kesetimbangan dari 2 fase dari zat yang sama dinamakan kesetimbangan fisis karena perubahan yang terjadi hanyalah proses fisis. Penguapan air didalam wadah tertutup merupakan contoh kesetimbangan fisis. Persamaan yang menghubungkan konsentrasi reaktan dan produk pada kesetimbangan yang dinyatakan dalam suatu kuantitas yang disebut konstanta kesetimbangan. Kesetimbangan dinyatakan sebagai hasil bagi dengan pembilangnya adalah hasil kali antara konsentrasi-konsentrasi kesetimbangan produk, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien stoikiometrinya dalam persamaan setara. Kesetimbangan homogen berlaku untuk reaksi yang semua spesi bereaksinya berada sefase. Kesetimbangan heterogen adalah reaksi reversibel yang melibatkan reaktan dan produknya yang berbeda. Ada satu aturan umum yang membantu kita mempediksi kearah mana reaksi kesetimbangan bergerak bila terjadi perubahan konsentrasi, tekanan, volume dan suhu.aturan ini dikenal sebagai asas Le Chatelier (Chang,2001:69).
C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat – Alat Praktikum
a. Gelas kimia 250 ml
b. Gelas ukur 50 ml
c. Kain lap
d. Kertas label
e. Labu takar 25 ml
f. Penggaris 30 cm
g. Pipet gondok 5 ml
h. Pipet gondok 10 ml
i. Pipet tetes
j. Ruber bulb
k. Rak tabung reaksi
l. Spatula
m. Tabung reaksi
n. Tissue
2. Bahan – Bahan Praktikum
a. Aquades (H2O (l) )
b. Butiran Natrium hidropospat (Na2HPO4 (s))
c. Larutan Besi (III) nitrat (Fe(NO3)3) 0,2 M
d. Larutan Kalium tiosianat (KSCN) 0,002 M
e. Larutan Kalium tiosianat (KSCN) pekat
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Kesetimbangan besi (III) - tiosianat
a. Dimasukkan 10 ml KSCN 0,002 M ke dalam gelas kimia.
b. Ditambahkan 2 tetes larutan Fe(NO3) 0,2 M.
c. Dibagi campuran larutan tersebut ke dalam 4 tabung reaksi.
d. Digunakan tabung rahasia pertama sebagai pembanding.
e. Ditambahkan 1 tetes KSCN pekat ketabung reaksi ke dua.
f. Ditambahkan 3 tetes Fe(NO3)3 0,2 M ke tabung reaksi ketiga.
g. Ditambahkkan beberapa butir Na2HPO4 ketabung reaksi keempat.
h. Dibandingkan dan dicatat perubahan yang terjadi.
2. Kesetimbangan besi (III) - tiosianat yang semakin encer
a. Disediakan 5 tabung reaksi bersih dan diberi nomor, dimasukkan masing-masing 5 mL KSCN 0,2 M.
b. Ditambahkan 5 mL larutan Fe(NO3)3 ke tabung reaksi pertama. Digunakan tabung reaksi pertama sebagai pembanding.
c. Dimasukkan 10 mL Fe(NO3)3 0,2 M dan ditambahkan aquades sampai volumenya 25 mL.
d. Diukur 5 mL larutan ini dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi kedua.
e. Diambil sisa larutan 10 mL dan dibuang.
f. Ditambahkan aquades lagi pada labu ukur sampai volumenya menjadi25 mL.
g. Dilakukan pekerjaan yang sama dari (d) sampai (f) untuk tabung reaksi 3,4, dan 5.
h. Dibandingkan warna larutan pada tabung ke dua dengan tabung pertama (standar).
i. Diukur tinggi masing – masing larutan pada tabung .
j. Dilakukan dengan cara yang sama untuk tabung 3, 4, dan 5.
E. HASIL PENGAMATAN
Terlampir.
F. ANALISIS DATA
Terlampir.
Untuk File Lampirannya Teman teman dapat download melalui Link dibawah ini.
Download Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Kesetimbangan Kimia.
Untuk File Lampirannya Teman teman dapat download melalui Link dibawah ini.
Download Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Kesetimbangan Kimia.
"Download Disini"
G. PEMBAHASAN
Kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana 2 reaksi yang tepat berlawanan terjadi pada laju reaksi yang sama. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari reaksi kesetimbangan kompleks besi (III)-tiosianat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia, yaitu pengaruh konsentrasi, volume, tekanan, suhu dan katalisator. Pengaruh konsentrasi, jika salah satu pereaksi atau reaktan diruas kiri diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser keruas kanan atau hasil reaktan, sebaliknya jika produk diperbesar maka kesetimbangan akan bergeseer kerua kiri atau kearah reaktan. Jika salah satu reaktan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser kekiri atau reaktan dan apabila produk diperkecil maka akan bergeser kekanan atau produk. Pengaruh volume, jika volume diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser kearah yang jumlah molekulnya terbanyak atau ruas yang jumlah angka koefisiennya terbanyak. Jika keduanya sama maka tidak akan menggeser kesetimbangan.
Pengaruh tekanan jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser kearah reaksi yang jumlah molekulnya terkecil, jika teknan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser kearah yang jumlah angka koefisien besar. Jika koefisien ruas kiri maupun kanan sama maka tidak akan terjadi perubahan kesetimbangan. Pengaruh suhu, jika suhu dinaikkan maka reaki sistem menurunkan suhu dengan cara menggeser kesetimbangan kearah pihak yang menyerap kalor (endoterm), jika suhu diturunkan maka kesetimbangan akan bergeser kearah pihak yang melepas kalor (eksoterm). Pengaruh katalisator, dalam reaksi kesetimbangan pengaruh katalisator adalah mempercepat terjadinya raksi sehingga reaksi maju dan baliknya sama-sama kuat.
Percobaan pertama, kesetimbangan besi (III)- toisianat yang direaksikan dengan menggunakan 10 ml KSCN 0,002 M dan Fe(NO3)3 0,2 M sebanyak 2 tetes. Persamaan reaksinya adalah :
Warna campuran KSCN / Fe(NO3)3 adalah jingga. Pad percobaan ini campuran larutan tersebutdibagi dalam 4 tabung reaksi diman tabung reaksi pertama sebagai acuan untuk membandingkan campuran larutan 2, 3 dan 4. Kesetimbangan dapat dilihat secara objektif dari perubahan- perubahan warna yang terjadi setelah ditambahkan larutan berbeda. Pada tabung pertama didapatkan hasil campuran berwarna jingga, hal ini disebabkan karen warna yang terdapat pada Fe(NO3)3 mempengaruhi larutan sehingga berwarna jingga.
Pada tabung kedua FeSCN2+ ditambahkan dengan KSCN pekat sehingga warna campurannya menjadi merah pekat. Hal ini disebabkan karena pembentukan kompleks kation FeSCN2+. Perubahan warna tersebut sesuai dengan asas Le Cathelier yang menyatakan bahwa ” bila pada suatu sistem keseimbangan dilakukan aksi maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu menjadi sekecil mungkin “. Dan jika dibandingkan dengan tabung pertama, tabung kedua lebih pekat.
Pada tabung ketiga FeSCN2+ ditambahkan dengan Fe(NO3)3 sehingga warna larutan tersebut berubah menjadi merah atau lebih pekat dari tabung pertama, namun tidak lebih pekat daari tanung kedua. Hal ini dikarenakan warna kuning pada Fe(NO3)3 mempengaruhi warna larutan FeSCN2+ . pada tabung terakhir warna larutan menjadi bening namun sedikit keruh, hal ini dikarenakan Na2HPO4 yang bercanpur dengan KSCN akan terjadi reaksi pertukaran unsur yang berikatan (sesuai dengan biloksnya). Ion PO43- mengikat ion yang lain, sementara diketahui bahwa ion PO43- sukar larut dalam air sehingga pada campuran larutan menjadi bening namun ada keruh.
Percobaan kedua dilakukan untuk menentukan kesetimbangan besi(III)- tiosianat yang semakin encer. Pengenceran adalah pengurangan rasio zat terlarut didalam larutan akibat penambahan pelarut atau berkurangnya konsentrasi zat terlarut didalam larutan akibat penambahan zat pelarut. Untuk menentukan larutan pada percobaan ini dilakukan dengan berdasarkan kepekatan warnanya dengan larutan pembanding serta ketebalan atau tinggi larutan dengan mengurangi tetes demi tetes larutan pada tabung standar seehingga diperoleh warna yang sama pada kedua larutan yang dibandingkan.
Pada percobaan kedua ini dimasukkan 5 ml Fe(NO3)3 ke dalam tabung yang berisi 5 ml KSCN 0,002 M dan tabung ini digunakan sebagai standar. Kemudian dilarutkan 10 ml KSCN didalam labu ukurdan ditambah air sampai volumenya menjadi 25 ml, penambahan dilakukan secara berulang sampai 5 kali. Sehingga didapatkan warna yang berbeda pada setiap tabung reaksi. Tingkat kepekatan warna dari tabung 1 s/d 5 semakin berkurang, diman pada tabung pertama (standar) didapat warna yang paling pekat. Hal ini terjadi karena adanya pengenceran pad suatu larutan yang terus menerus sehingga konsentrasi warna dari larutan tersebut akan berkurang. Untuk mmendapatkan konsentrasi larutan yang sama maka vollume didalam tabung standar (tabung 1) dikurangi sampai didapatkan warna yang sama dengan tabung 2,3,4 dan 5 sehingga tercapai kesetimbangan.
Pada kesetimbangan kimia ada beberapa ketetapan yaitu Ka,Kb dan Kc. Ka merupakan ketetapan pada asam, Kb merupakan ketetapan pada basa dan Kc merupakan ketetapan kesetimbangan sistem noraml. Ka dan Kb adalah pada reaksi kesetimbangan asam – basa. Contohnya pada perasamaan reaksi praktikum ini:
H. KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dari praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa penentuan konsentrasi dan kesetimbangan besi (III)- tiosianat dapat ditentukan melalui media warna dengan menyamakan warna pada ng standar. Kesetimbangan dipengaruhi oleh konsentrasi [Fe3+], [SCN-] dan [FeSCN] dan apabila dilakukan pengenceran pada larutan maka konsentasinya semakin kecil. Dari hasil perhitungan dan hasil percobaan dapat dilihat pada tabel analisis data bahwa nilai Ka, Kb dan Kc nya semakin kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond.2005.Kimia Dasar Jilid 2.Jakarta: Erlangga.
Goldberg, David E. 2004. Kimia Untuk Pemula. Jakarta: Erlangga.
Purwoko, Agus A. 2006. Kimia Dasar 1.Mataram: University Press.
Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar 1. Bandung: Yrama Widya.
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Kesetimbangan Kimia.
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1.
laporan Kesetimbangan Kimia.
landasan Kesetimbangan Kimia.
Kesetimbangan Kimia.
Untuk File Lampirannya Teman teman dapat download melalui Link dibawah ini.
Download Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Kesetimbangan Kimia.
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Kesetimbangan Kimia.
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1.
laporan Kesetimbangan Kimia.
landasan Kesetimbangan Kimia.
Kesetimbangan Kimia.
Untuk File Lampirannya Teman teman dapat download melalui Link dibawah ini.
Download Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Kesetimbangan Kimia.
"Download Disini"
Itulah artikel tentang "Kesetimbangan Kimia" Semoga artikel ini dapat memberika manfaat begi teman teman pembaca, amin. saya hanya berniat untuk berbagi kepada teman teman. Untuk itu mohon berikan komentar dan sarannya tentang artikel ini. Terimakasih.
Advertisement