Apakah pekerjaanmu sekarang sesuai dengan panggilan jiwamu? Mungkin kamu masih terombang-ambing apakah pekerjaanmu sudah sesuai dengan tujuan hidupmu atau tidak. Ada kalanya kamu meragu dan ingin berpindah jalur karier. Pekerjaan yang sesuai dengan panggilan jiwa membuatmu merasa “penuh” dan “lengkap”. Lantas bagaimana cara mengetahui pekerjaan yang sesuai panggilan jiwa?
Pengalaman adalah guru yang terbaik, termasuk pengalaman yang sulit. Saat mengalami keterpurukan atau hal-hal buruk bisa jadi momen itulah di mana kamu akan menemukan panggilan hatimu. “Mengalami hal-hal yang membuatmu terguncang bisa memperjelas apa yang menjadi panggilan jiwamu. Ini bisa mengarah ke perubahan yang drastis dalam hidupmu,” ujar David Isay, penulis buku Callings: The Purpose and Passion of Work.
Untuk bisa menyadarinya, kamu perlu peka terhadap dirimu dan apa saja yang kamu alami. Saat merasa jatuh, kamu akan lebih tersadari untuk berkontemplasi tentang apa yang sebenar-benarnya ingin kamu kerjakan di sisa-sia hidupmu.
Ada orang yang menemukan panggilan hatinya di usia muda, sementara ada juga yang ketika sudah paruh baya. Panggilan hati tidak bergantung dengan umur seseorang. Ada yang sekali bekerja langsung tahu panggilan hatinya. Ada yang harus melalui puluhan tahun bekerja baru menemukan panggilan hatinya.
Jadi, jika kamu merasa sudah cukup tua dan masih belum menemukan panggilan jiwamu, itu wajar. Karena tidak ada patokan waktu yang sama untuk semua orang. Kamu hanya perlu bersabar dan melakukan yang terbaik untuk setiap pekerjaan yang kamu lakukan.
Untuk mengetahui apa yang menjadi panggilan jiwamu, kamu perlu tahu kemampuan terbaikmu lebih dulu. Setelah itu, kamu perlu merasa terapresiasi dan percaya bahwa pekerjaanmu bisa membuat hidup orang lain menjadi lebih baik. “Untuk menemukannya, kamu perlu menutup telinga dari penghakiman sekitar. Entah itu teman, orangtua, atau pun masyarakat. Kamu perlu tempat tenang untuk bisa melihat ke dalam dirimu dan menemukan kebenaran yang kamu cari,” ujar Isay.
Jika kamu masih mengutamakan ketiga hal itu, mungkin pekerjaanmu yang sekarang tidak sesuai dengan panggilan hatimu. Salah satu tanda kamu sudah menemukan pekerjaan yang sesuai panggilan hati adalah kamu bahagia menjalaninya. Kamu tidak lagi perhitungan soal gaji, bahkan kamu tidak peduli dengan hari libur. Karena kamu menikmati setiap hari yang kamu habiskan untuk bekerja. Jika kamu bekerja sesuai panggilan hati, kamu akan lebih mencintai hari kerja dibanding hari libur.
Sering kali ketika kamu tidak tahan dengan tekanan di pekerjaanmu, kamu langsung menyerah dan berhenti. Kamu merasa tekanan ini datang karena kamu tidak berada di tempat yang tepat. Kamu pun segera pergi dan berhenti, kemudian mencari pekerjaan baru. Kamu perlu menyadari apa yang paling kamu mau dalam hidup. Apa yang menjadi tujuan hidup kamu. Mungkin kamu akan semakin bingung karena kamu memiliki banyak minat dan keinginan.
Karena itu, jika kamu meragu, coba jalani saja dulu. Lambat laun keraguanmu itu akan menjelma keyakinan. Adakah kecerahan yang kamu temui setelah hal-hal buruk yang kamu alami? Atau justru semuanya semakin terasa suram dan berjauhan dari tujuan hidupmu. Pekalah terhadap tanda-tanda yang hadir.
1. Panggilan jiwa sering kali berasal dari pengalaman yang sulit
Pengalaman adalah guru yang terbaik, termasuk pengalaman yang sulit. Saat mengalami keterpurukan atau hal-hal buruk bisa jadi momen itulah di mana kamu akan menemukan panggilan hatimu. “Mengalami hal-hal yang membuatmu terguncang bisa memperjelas apa yang menjadi panggilan jiwamu. Ini bisa mengarah ke perubahan yang drastis dalam hidupmu,” ujar David Isay, penulis buku Callings: The Purpose and Passion of Work.
Untuk bisa menyadarinya, kamu perlu peka terhadap dirimu dan apa saja yang kamu alami. Saat merasa jatuh, kamu akan lebih tersadari untuk berkontemplasi tentang apa yang sebenar-benarnya ingin kamu kerjakan di sisa-sia hidupmu.
2. Lakukan yang terbaik, karena panggilan jiwa tidak bergantung dengan umur
Ada orang yang menemukan panggilan hatinya di usia muda, sementara ada juga yang ketika sudah paruh baya. Panggilan hati tidak bergantung dengan umur seseorang. Ada yang sekali bekerja langsung tahu panggilan hatinya. Ada yang harus melalui puluhan tahun bekerja baru menemukan panggilan hatinya.
Jadi, jika kamu merasa sudah cukup tua dan masih belum menemukan panggilan jiwamu, itu wajar. Karena tidak ada patokan waktu yang sama untuk semua orang. Kamu hanya perlu bersabar dan melakukan yang terbaik untuk setiap pekerjaan yang kamu lakukan.
3. Panggilan jiwa Irisan dari kemampuan terbaik, apresiasi, dan kebermanfaatan
Untuk mengetahui apa yang menjadi panggilan jiwamu, kamu perlu tahu kemampuan terbaikmu lebih dulu. Setelah itu, kamu perlu merasa terapresiasi dan percaya bahwa pekerjaanmu bisa membuat hidup orang lain menjadi lebih baik. “Untuk menemukannya, kamu perlu menutup telinga dari penghakiman sekitar. Entah itu teman, orangtua, atau pun masyarakat. Kamu perlu tempat tenang untuk bisa melihat ke dalam dirimu dan menemukan kebenaran yang kamu cari,” ujar Isay.
4. Apakah kamu masih mengutamakan gaji, bonus dan hari libur?
Jika kamu masih mengutamakan ketiga hal itu, mungkin pekerjaanmu yang sekarang tidak sesuai dengan panggilan hatimu. Salah satu tanda kamu sudah menemukan pekerjaan yang sesuai panggilan hati adalah kamu bahagia menjalaninya. Kamu tidak lagi perhitungan soal gaji, bahkan kamu tidak peduli dengan hari libur. Karena kamu menikmati setiap hari yang kamu habiskan untuk bekerja. Jika kamu bekerja sesuai panggilan hati, kamu akan lebih mencintai hari kerja dibanding hari libur.
5. Jangan terburu-buru berhenti ketika kamu meragu dan merasa tertekan
Sering kali ketika kamu tidak tahan dengan tekanan di pekerjaanmu, kamu langsung menyerah dan berhenti. Kamu merasa tekanan ini datang karena kamu tidak berada di tempat yang tepat. Kamu pun segera pergi dan berhenti, kemudian mencari pekerjaan baru. Kamu perlu menyadari apa yang paling kamu mau dalam hidup. Apa yang menjadi tujuan hidup kamu. Mungkin kamu akan semakin bingung karena kamu memiliki banyak minat dan keinginan.
Karena itu, jika kamu meragu, coba jalani saja dulu. Lambat laun keraguanmu itu akan menjelma keyakinan. Adakah kecerahan yang kamu temui setelah hal-hal buruk yang kamu alami? Atau justru semuanya semakin terasa suram dan berjauhan dari tujuan hidupmu. Pekalah terhadap tanda-tanda yang hadir.
Advertisement