Louis A. Schmidt, Direktur Child Emotion Laboratory di McMaster University, mengatakan “Dalam bidang ilmiah, secara konsep dan empiris, pemalu dan introvert tidak ada hubungannya.”
Introvert bisa memilih untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain, hanya saja terkadang mereka memilih untuk tidak ingin melakukan hal tersebut. Sophia Dembling, penulis The Introvert’s Way (2012) dan Introverts in Love (2015) lebih ringkas menyebut perbedaan keduanya dalam bersosialisasi.
Menurutnya, orang introvert bisa memiliki minat yang kurang untuk terlibat dalam sebuah perkumpulan sementara orang pemalu memiliki rasa takut untuk terlibat dalam perkumpulan.
Dengan kata lain, seorang yang introvert bisa saja melewatkan sebuah pesta dan memilih membaca buku di rumah, tapi itu bukan dikarenakan mereka takut bersosialisasi. Mereka hanya tidak ingin berurusan dengan banyak orang. Orang yang pemalu sebenarnya memiliki keinginan untuk berhubungan dengan orang, tapi mereka mengalami dan merasakan banyak kecemasan, sehingga mereka tidak pergi ke pesta atau mereka tetap ikut berpesta tapi tidak berbicara dengan siapa pun karena rasa takut.
Seseorang bisa disebut pemalu ketika orang itu memiliki ketakutan untuk bersosialisasi sementara di sisi lainnya memiliki kebutuhan untuk itu. Berikut ini empat tipe pemalu menurut Dr. Jonathan Cheek, Profesor Psikologi di Wellesley College.
Shy-secure : mereka memiliki sejumlah kecemasan sosial, tapi tidak butuh banyak interaksi sosial.
Shy-withdrawn : orang-orang ini mempunyai kecemasan lebih tentang interaksi sosial. Mereka khawatir tentang penolakan, penilaian, dan takut melakukan atau mengatakan hal yang salah. Tipe ini rentan mengalami kesepian.
Shy-dependent : orang-orang ini ingin bisa berkumpul bersama orang lain, tapi tidak pernah memperhatikan kepentingannya sendiri. Mereka bisa beradaptasi secara sosial untuk jangka pendek, tapi tidak untuk jangka panjang.
Shy-conflicted : orang-orang ini memiliki kebutuhan yang kuat untuk kontak sosial, tapi mereka cemas akan hal itu. Mereka melakukan pendekatan tapi juga melakukan penghindaran. Mereka mengalami kecemasan saat kontak sosial bahkan ketika bersosialisasi belum juga dimulai.
Jadi, introvert memilih untuk tidak pergi ke pesta atau bersosialisasi lebih karena memang tidak ingin sementara pemalu tidak melakukan hal itu dikarenakan rasa cemas dan khawatir. Kecemasan bersosialisasi yang dirasakan pemalu pada umumnya adalah merasa gugup, takut salah berbicara atau berperilaku di depan orang lain.
Menjadi pemalu dan introvert tidak sama. Introvert bisa menikmati waktu kesendiriannya dan merasa energinya terkuras ketika menghabiskan waktu bersama banyak orang. Sementara pemalu, tidak benar-benar membutuhkan kesendirian, akan tetapi takut berinteraksi dengan orang lain. Mereka yang introvert bukan orang yang anti bersosialisasi, tapi mereka bersosialisasi dengan selektif.
Introvert bisa memilih untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain, hanya saja terkadang mereka memilih untuk tidak ingin melakukan hal tersebut. Sophia Dembling, penulis The Introvert’s Way (2012) dan Introverts in Love (2015) lebih ringkas menyebut perbedaan keduanya dalam bersosialisasi.
Menurutnya, orang introvert bisa memiliki minat yang kurang untuk terlibat dalam sebuah perkumpulan sementara orang pemalu memiliki rasa takut untuk terlibat dalam perkumpulan.
Dengan kata lain, seorang yang introvert bisa saja melewatkan sebuah pesta dan memilih membaca buku di rumah, tapi itu bukan dikarenakan mereka takut bersosialisasi. Mereka hanya tidak ingin berurusan dengan banyak orang. Orang yang pemalu sebenarnya memiliki keinginan untuk berhubungan dengan orang, tapi mereka mengalami dan merasakan banyak kecemasan, sehingga mereka tidak pergi ke pesta atau mereka tetap ikut berpesta tapi tidak berbicara dengan siapa pun karena rasa takut.
Seseorang bisa disebut pemalu ketika orang itu memiliki ketakutan untuk bersosialisasi sementara di sisi lainnya memiliki kebutuhan untuk itu. Berikut ini empat tipe pemalu menurut Dr. Jonathan Cheek, Profesor Psikologi di Wellesley College.
Shy-secure : mereka memiliki sejumlah kecemasan sosial, tapi tidak butuh banyak interaksi sosial.
Shy-withdrawn : orang-orang ini mempunyai kecemasan lebih tentang interaksi sosial. Mereka khawatir tentang penolakan, penilaian, dan takut melakukan atau mengatakan hal yang salah. Tipe ini rentan mengalami kesepian.
Shy-dependent : orang-orang ini ingin bisa berkumpul bersama orang lain, tapi tidak pernah memperhatikan kepentingannya sendiri. Mereka bisa beradaptasi secara sosial untuk jangka pendek, tapi tidak untuk jangka panjang.
Shy-conflicted : orang-orang ini memiliki kebutuhan yang kuat untuk kontak sosial, tapi mereka cemas akan hal itu. Mereka melakukan pendekatan tapi juga melakukan penghindaran. Mereka mengalami kecemasan saat kontak sosial bahkan ketika bersosialisasi belum juga dimulai.
Jadi, introvert memilih untuk tidak pergi ke pesta atau bersosialisasi lebih karena memang tidak ingin sementara pemalu tidak melakukan hal itu dikarenakan rasa cemas dan khawatir. Kecemasan bersosialisasi yang dirasakan pemalu pada umumnya adalah merasa gugup, takut salah berbicara atau berperilaku di depan orang lain.
Menjadi pemalu dan introvert tidak sama. Introvert bisa menikmati waktu kesendiriannya dan merasa energinya terkuras ketika menghabiskan waktu bersama banyak orang. Sementara pemalu, tidak benar-benar membutuhkan kesendirian, akan tetapi takut berinteraksi dengan orang lain. Mereka yang introvert bukan orang yang anti bersosialisasi, tapi mereka bersosialisasi dengan selektif.
Advertisement