Teman-teman sejawat dimanapun berada, pada postingan kali ini kami bagikan asuhan keperawatan / askep kehamilan trimester 2 lengkap, yang bisa didownload dalam format pdf dan doc.
asuhan keperawatan kehamilan trimester 2 biasanya dibuat oleh teman-teman keperawatan yang sedang menyelesaikan keperawatan maternitas, sebagai tugas dari pembimbing lapangan. Askep ini kami susun dengan lengkap mulai dari tinjauan teori hingga tinjauan kasus.
Untuk mendownload askep kehamilan trimester 2 format doc dan pdf, silahkan gunakan link unduhan yang telah kami sediakan diakhir artikel.
Tinjauan Teori
Definisi
Trimester Kedua adalah periode kehamilan dari 14 minggu sampai 28 minggu (4-7 bulan)
Perubahan anatomik dan fisiologik pada wanita hamil
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, Khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna dan pada payudara (mammae). Dalam hal ini hormone somatomammotropin, estrogen, dan progesterone mempunyai peranan penting. Perubahan yang terdapat pada wanita hamil ialah antara lain sbb:
1. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus; disamping itu, serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Berat uterus normal lebih kurang 30 gram; pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih kurang 20 cm dan dinding lebih kurang 2,5 cm pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah advokad, agak gepeng. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis apakah wanita tersebut hamil fisiologi, atau hamil ganda, atau menderita penyakit molahidatidosa, dsb.
Pada kehamilan 28 minggu fundus uteri terletak kira kira jari diatas pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke prosessus xifoideus. Pada kehamilan 32 minggu fundus uteri terletak diantara setengah jarak pusat dan prosessus xifoideus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di bawah prosessus xifoideus.
2. Servik uteri
Servik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka servik lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada servik ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi servik menjadi lunak.
Kelenjar-kelenjar di servik akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan per vaginam lebih banyak. Keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan yang fisiologik.
3. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormone estrogen mengalami perubahan pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan. Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsiopun tampak livide.
4. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus Luteum graviditis berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian, ia mengecil setelah plasenta terbentuk.
5. Mamma
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormone somatomammotropin, estrogen, dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih, disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Sesudah partusm, kolostrum ini agak kental dan warnanya agak kuning. Meskipun kolostrum telah dapat dikeluarkan, pengeluaran air susu belum berjalan oleh karena prolaktin ditekan oleh PIH (prolactine inhibiting hormone).
6. Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mammae dan alat lain-lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%, dan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik (5-10 mmHg).
7. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diagfragma kurang leluasa bergerak.
8. Traktus Digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea). Mungkin ini akibat kadar hormone estrogen yang meningkat. Tonus-tonus otot traktus digestivus menurun karena peningkatan kadar hormone progesterone, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada dalam lambung dan apa yang dicernakan lebih lama dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi, akan tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang memang merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil.
9. Tarktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuannya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
10. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini merupakan salah satu hormone yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum.
Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga di areola mamae. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai linea nigra.
(Prawirohardjo,2002)
C. Tanda subjektif dan objektif kehamilan trimester kedua
1. Tanda subjektif
a. Minggu ke 14-20
- Napas kencang
- Sakit kepala
- Perubahan postur tubuh pada minggu ke 14
b. Minggu ke 20-24
- Pernapasan menjadi lebih cepat
- Meningkatnya hasrat sexualitas
c. Minggu ke 25-28
- Kram pada kaki mungkin terjadi
- Mudah lelah
2. Tanda objektif
a. Amenorrehea, tetapi mungkin berbintik pada periode yang diharapkan
b. Meningkatnya kadar HCG
c. Meningkatnya BBT dikarenakan sekresi progesteron
d. Perluasan bernafas, menghitamnya sekitar areola, membesarnya tubersel montgomery.
e. Tanda-tanda (minggu ke 5-7):
- Tanda Ladin
- Tanda Goodell
- Tanda Hegar = ismus uteri mengadakan hipertropi seperti corpus uteri yang membuat ismus menjadi panjang dan lebih lunak.
- Tanda Chadwick = perubahan membran vagina dan vulva karena peningkatan hormone estrogen yang menyebabkan hipervaskularisasi sehingga vaagina tampak lebih merah agak kebiru-biruan.
f. Kehamilan positif tes pada HCG dengan menggunakan metode Isoimonologic
g. Berat badan tambah sampai 0-3 kg lebih tetapi juga mungkin berat badan turun drastis
h. Fundus pada sympisis pubis, meningkat hampir1 cm tiap minggu
i. Deteksi pada nadi janin dengan menggunakan teknik ultrasonik (minggu ke 9-12)
j. Kehadiran kolostrum
k. Formasi sketer mocous dalam bagian kuduk
l. Leukorrhea; laporan jika pruritus atau kecurangan berkembangan pada Candida albicans, infeksi tricomonal
m. Perubahan pada abdominal karena kehamilan.
n. Puncak simpanan antara sympisis dan umbilicus
o. Simpanan pada umbilicus (22 minggu)
p. Pelvix bergabung dalam relaksasi kerena hormone relaksin
q. Pigmen yang mungkin berubah pada kulit: melasma, linea nigra, striae gravidum
r. Prespirasi naik, minyak pada sekresi
s. Dilatasi pada ureter kanan sebagai hasil tekanan dari uterus dextrorotated
t. Konstipasi dan hemorrhoid karena kelambatan gerak peristaltik dan tekanan pada uterus pada kolon dan rektum yang lebih rendah.
D. Adaptasi kehamilan
1. Tugas perkembangan selama kehamilan
Pada akhir dari trimester yang pertama, ketidaknyamanan dari perubahan psikologis biasanya telah hilang. Harapan Ibu telah terbentuk, dan jika tidak terjadi komplikasi-komplikasi fisik, perhatiannya mulai beralih pada kondisi tubuhnya yang berubah karena pertumbuhan bayi. Tugas psikologis dari anggapan bahwa fetus akan berkembang menjadi bayi (orok) yang berarti telah bisa mandiri terpisah darinya, atau perbedaan yang berhubungan dengan bayi tersebut, biasanya secara alamiah telah lengkap pada akhir trimester kedua. Periode ini juga disebut dengan pembentukan fetal (Starn dan Niederhauser,1990).
Ketakutan sering muncul sebagai harapan Ibu tentang penerimaan perpisahan ini. Ketakutan ini tidak berkurang pada kehamilan berikutnya, bahkan ketika bayi yang pertama sehat. Wanita mungkin percaya bahwa ia bisa tidak mungkin akan beruntung lagi setelah bayi pertamanya ”sempurna”. Seringkali ketakutan ini, mengakibatkan mimpi tentang kehamilan atau bayi. Beberapa mimpi ini membuat ketakutan yang sangat dan mengganggu kondisi sang Ibu dan mengakibatkan kehangatan Ibu dan Anak terganggu.
Selama trimester kedua proses aturan maternalnya mencapai suatu internalisasi, Ibu menggunakan hari mimpinya sebagai perbandingan untuk melihat dirinya sendiri dan Bayi sebagai situasi yang lain. Perbandingan ini biasanya akan membantu selama perubahan itu terjadi.
Pada umumnya, selama trimester kedua, Ibu lebih tertarik pada perhatiannya tentang perlindungan kesehatan sang bayi, dan perhatiannya akan reflek pada kekhawatirannya akan kebutuhan-kebutuhannya. Perhatian umum tersebut meliputi sebagai berikut:
- Nutrisi yang akan diambil
- Banyaknya olah raga atau mengadakan perjalanan
- Kelangsungan pertumbuhan janin
- Tanda peringatan permasalahan
- Merubah imej badan
- Perubahan dalam hasrat sex
2. Harapan-harapan yang terkandung dalam tugas seorang ayah
Sebagaimana realita anak menjadi lebih jelas dengan mendengarkan detak jantung janin atau dengan melihat pergerakan janin melalui USG, seorang ayah melanjutkan untuk mengembangkan peranannya sebagai orang tua. Seorang ibu memainkan bagian kritis dalam pembuatan perasaan ayah sebagaimana yang dipikirkan untuk ikut adil dalam bagian itu.
Ayah yang mempunyai harapan mengingat bahwa ia pernah berayah dan menerima perenannya. Hubungan yang lain diujikan. Dia bermaksud untuk mencari persahabatan dengan seorang lelaki yang mepunyai anak dan mengenyampingkan mereka yang mempunyai anak.
Dalam istilah hubungan pasangan, meningkatkan aktifitas seksualitas, adalah hal yang mungkin sebagai penurunan fisik yang tidak nyaman. Pasangan tersebut mulai mendiskusikan tingkatan keterlibatan yang akan dimiliki pada kelahiran anak dan dalam perannya sebagai orang tua setelah anak lahir. (Dickason,1997.)
E. Perubahan psikologis kehamilan pada trimester kedua
Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang Ibu dan bahwa dia sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya. Atau bahwa ada kemungkinan bayinya tidak normal.
Pada trimester kedua biasanya adalah saat itu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut Ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula Ibu dapat merasakan gerakan bayinya, dan Ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak Ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan mersakan meningkatnya libido (Pusdiknakes,2003)
F. Kebutuhan pengetahuan bagi Orang Tua: pada kehamilan trimester kedua dan kelahiran bayi
1. Perubahan fisik pada trimester kedua
2. Perubahan emosional pada trimester kedua
3. Sexuality
- Perubahan kebutuhan
- Sexual Concernt
4. Ketidaknyamanan ringan kehamilan
- Sakit punggung
- Varicose veins
- Kontraksi braxton hicks
- Kram kaki
- Vaginal discharge
- Konstipasi
- Nyeri disekitar tulang
5. Tanda bahaya
- Perdarahan vagina
- Nyeri perut
- Edema pada muka, tangan dan kaki
- Gangguan bicara
- Rupture of membrance
6. Nutrisi
7. General Hygiene
- Istirahat dan tidur
- Latihan
8. Penggunaan obat
- Rokok
- Alkohol
- Obat OTC
- Resep obat
9. Perubahan janin
10. Persiapan untuk bayi baru lahir
- Metode pemberian makanan
- Persiapan fisik
- Selection of pediatrician
- Perawatan bayi (Reeder, 1992)
G. Reaksi kognitif dan emosional Ibu pada kehamilan Trimester Kedua
1. Perasaan baik/tenang
- Tanda fisik dan nyeri berkurang
- Berkurangnya rasa ketakutan dan kecemasan dan lupa akan gerakan bayi (jika kemajuan kehamilan normal)
2. Perhatian, memikat diri, introspeksi
- Konsentrasi pada ibu dalam keperluan janinnya
- Pesona terdapat kehamilan dan proses kelahiran ;sadar akan kelakuan anaknya
- Menenangkan egosentris, tingkat mimpi setiap hari
- Mulai menunjukkan ”sekumpulan”prilaku: persiapan membeli barang untuk anak dan dirinya dalam antisipasi proses kelahiran.
3. Irama suasana hati dan emosional labil
- Kegembiraan dan suasana hati bisa menyusahkan untuk sekitarnya; memerlukan kasih sayang, perhatian, dan pengertian. (Reeder, 1992)
H. Komplikasi kehamilan trimester dua (14-28 minggu)
1. Hipermesis Gravidarum
”Morning sickness” dengan muntah terus-menerus, makan kurang dapat menyebabkan gangguan suasana kehidupan sehari-hari dalam situasi demikian disebut hiperemesis Gravidarum. Pada tingkat ringan, sebaiknya memeriksakan diri dengan gejala muntah berlebihan, keadaan lemas dan lemah, sakit pada ulu hati (perut bagian atas), tidak mau makan, berat badan turun, turgor (kekenyalan) kulit berkurang, lidah kering, mata cekung, kecepatan nadi meningkat, dan tekanan darah menurun.
2. Keguguran kandungan
Keguguran adalah terhentinya kehamilan sebelum janin mampu hidup diluar kandungan pada umur dari 28 minggu. Sebab keguguran sebagian besar tidak diketahui dan terjadi secara sepontan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan gugur kandung dikemukakan sebagai:
- faktor telur (ovum) yang kurang baik
- faktor spermatozoa yang kurang sempurna
- ketidaksuburan lapisan dalam rahim (endometrium) yang disebabkan oleh kekurangan gizi, kehamilan dengan jarak pendek, terdapat penyakit dalam rahim.
- Faktor penyakit sistemik pada Ibu seperti penyakit jantung paru, ginjal, tekanan darah tinggi, hati, dan penyakit kelenjar dengan gangguan hormone pada Ibu.
Beberapa bentuk klinis keguguran
- Abortus insiplens (keguguran mengancam)
Pada pemeriksaan dalam belum terdapat pembukaan mulut rahim, kehamilan masih dapat diselamatkan dengan pengobatan dan tirah baring (istirahat di tempat tidur)
- Abortus inkompletus (keguguran tidak lengkap)
Terjadi keguguran dengan dikeluarkannya sebagai hasil konsepsi. Perdarahan masih ada seperti darah menstruasi. Mulut rahim telah tertutup. Untuk memastikannya sebaiknya konsultasi kedokter ahli
- Abortus kompletus (keguguran lengkap)
Pengeluaran seluruh isi rahim
- Abortus abortion (terhentinya kehamilan)
Keguguran telah terjadi tetapi hasil konsepsi masih tertinggal dalam rahim lebih dari 6 minggu. Bahayanya keguguran ini dapat terjadi gangguan pembekuan darah atau dapat menjadi sumber infeksi. Pada missed abortion hasil konsepsi segera dikeluarkan di Rumah Sakit dengan persiapan khusus, sehingga bahayanya dapat diatasi.
3. Kehamilan dengan degenerasi penyakit trofoblas
Kehamilan penyakit trofoblas adalah penyimpangan kehamilan dengan terjadi degenerasi hidrofik dari jonjot koreon. Sehingga berupa buah anggur, dengan mengandung banyak cairan dan hormon. Pada kehamilan penyakit trofoblas terjadi pembesaran perut yang lebih cepat, tanpa terdapat janin dalam rahim, serta dapat terjadi perdarahan.
Dalam melaksanakan pengobatan dan perawatan kehamilan dengan penyakit trofoblas memerlukan pengobatan khusus dan pengawasan terus-menerus selama satu tahun untuk melakukan observasi kemungkinan keganasan dalam bentuk ”korio karsinoma” syukur bahwa kehamilan dengan penyakit trofoblas makin berkurang jumlahnya seiring dengan makin membaiknya keadaan gizi masyarakat.
Kemungkinan telah terjadi degenerasi ganas koreo karsinoma dapat diperhatikan bila dijumpai atau mengalami perdarahan terus menerus setelah keguguran atau persalinan, perut bertambah besar dengan dapat diraba tumor, terdapat benjolan berwarna ”biru” di daerah liang senggama, dan bentuk yang disertai dahak-berdahak.
4. Kehamilan diluar kandungan (kehamilan ektopik)
Kehamilan ektopik merupakan salah satu ”keadaan darurat” yang segera harus mendapatkan tindakan pembedahan, untuk mengambil sumber pendarahan sehingga bahaya lebih lanjut dapat diatasi.
Gambaran gejala kehamilan ektopik:
- Terdapat ”trias gejala hamil ektopik terganggu” (amenorea{terlambat datang bulan atau terdapat perubahan pola menstruasi}, sakit perut mendadak, dan perdarahan melalui liang senggama)
- Sakit perut disebabkan oleh pecahnya kehamilan ektopik, timbunan darah menimbulkan iritasi denga menifestasi rasa nyeri, darah dalam ruangan perut tidak berfungsi dan menyebabkan pasien tampak pucat (anemia), tekanan darah turun sampai syok, bagian ujung-ujung anggota badan terasa dingin, perut kambung karena darah.
I. Pertumbuhan dan fisiologis janin pada trimester 2
Pada usia kehamilan antara 16 sampai 20 minggu panjang fetus (dari puncak kepala ke ujung sakrum) genitalia eksternal terbentuk dan dapat dikenal, kulit merah tipis sekali. Pada usia antara 20 sampai 24 minggu panjang fetus 25 cm. Kulit lebih tebal, opak dengan rambut halus (lanugo).
Pada akhir trimester ke2 panjang janin 30 sampai 32 cm, kelopak – kelopak mata terpisah, alis dan bulu mata ada kulit keriput. Pada kehamilan 4 bulan alat pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga dengan demikian janin mambantu pula dalam perputaran air ketuban. Absorbsi air ketuban terjadi melalui mukosa seluruh traktus digestivus. Bahwa janin menelan air ketuban, dapat dibuktikan dengan adanya lanugo, verniks kaseosa di mekonium, setelah bayi dilahirkan.
Hepar janin pada usia kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam hemopoesis. Dan juga mulai berperan dalam metabolisme hidrat arang. Glikogen mulai disimpan dalam hati, yang pada akhir triwulan makin meningkat. Glumerolus di ginjal mulai terbentuk dalam korteks renalis pada janin umur 8 minggu. Jumlahnya pada kehamilan 20 minggu diperkirakan 350.000 dan pada akhir kehamilan 820.000. Ginjal janin mulai berfungsi pada kehamilan 3 bulan, dan di dalam kandung kencing janin telah dapat dijumpai air kencing yang kemudian dikeluarkan ke liquor amnii. (Wiknjosastro,2002)
Pada akhir kehamilan 20 minggu, berat janin sekitar 340 gr dan panjang 16 – 17 cm. Ibu dapat merasakan gerakan bayi, sudah terdapat mekonium di dalam usus, dan sudah terdapat vernixs pada kulit. Pada usia kehamilan 28 minggu berat bayi lebih sedikit dari 1 kg dan panjangnya 23 cm, ia mempunyai periode tidur dan beraktivitas, berespons pada suara, dan melakukan gerakan pernapasan.
(Pusdiknakes, 2003)
J. Pengkajian biophysical fetus
Ultrasonografi digunakan pada trimester pertama, kedua, dan ketiga:
1. Trimester pertama
- Penentuan tanggal dan penegasan kehamilan
- Deteksi IUD
- Diagnosis kehamilan ektopik
- Diagnosis multiple gestation
- Pengkajian lokasi plasenta
2. Trimester kedua dan ketiga
- Pengkajian plasenta
- Pengkajian struktur tubuh fetus
- Pangkajian pertumbuhan fetus
- Visualizaion of fetus, plasenta dan amniotic cavity selama amniosintesis
- Pengkajian posisi dan presentasi fetus
- Dioagnosa kelangsungan hidup fetus
- Biophyssical profile score. (Dickason,1997)
Asuhan Keperawatan pada Ny. M Dengan Kehamilan Trimester ke 2
Klien Ny. M 34 Th. Datang ke poliklinik kandungan tanggal 3 agustus 2005. Status obstetri G1 P0 A0. Trimester II akhir. Keluhan utama saat datang klien merasa tidak nyaman dengan bertambahnya usia kehamilan. Klien menarche usia 15 Th, lama haid 1 minggu, teratur tiap 28 hari. HPHT 15 Desember 2004 dan HPL 22 November 2005. TB 46 cm. BB 55 kg. TD 120/70 mmHg, N 84 x/mnt. RR 24 x/mnt,. Dan T 36.9 C. Dari pemeriksaan Leopold didapatkan data TFU 2 jari diatas pusat, presentasi kepala, puki, konvergen.
Klien menyatakan mulai pegal di daerah punggung belakang dan kaki bila berdiri, duduk atau berjalan terlalu lama. Klien bertanya bagaimana cara mengurangi pegal-pegalnya. Klien tinggal sendiri dengan suami sehingga tidak ada tempat untuk bertanya. Klien berkemih dalam sehari sekitar 10 kali, setiap kali BAK sekitar 100 cc tetapi terasa seperti akan BAK banyak. Ini membuat klien sering terbangun malam hingga tidur terganggu. Dalam sehari klien minum sekitar 6 gelas air putih. Tetapi terkadang klien mengurangi minumnya supaya tidak berkemih sering.
Setelah dilakukan intervensi terkait dengan NCP anda. Klien kini memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya normal terjadi. Klien akan mempraktekkan penekanan pada punggung dengan tangan yang dikepal seperti yang anda ajarkan. Klien merasa puas dengan penjelasan anda, klien mengangguk-angguk tanda mengerti. Klien mengerti mengapa kini ia sering berkemih. Klien juga akan berusaha untuk mempertahankan minumannya 6 gelas sehari, dengan membatasi minuman sekitar 1-2 jam sebelum tidur agar tidak sering bagun malam. Klien akan menggunakan sendal tidak berhak untuk mengurangi pegal dikaki. Dan akan beristirahat bila lelah.
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
- Nama : Ny. M
- Umur : 34 Tahun
2. Keluhan utama
- Ny. M merasa tidak nyaman dengan bertambahnya usia kehamilan.
- Ny. M mulai pegal didaerah punggung belakang dan kaki bila berdiri, duduk atau berjalan terlalu lama.
- Ny. M sering terbangun di malam hari, sehingga tidurnya terganggu.
3. Riwayat obstetric
a. Riwayat haid
- Menarche : 15 Tahun
- Siklus : 28 Hari
- Durasi : 1 Minggu
b. Riwayat kehamilan sekarang
- Kehamilan ke : 1
- HPHT : 15 Desember 2004
- HPL : 22 November 2005
4. Pemeriksaan umum
- Tinggi badan : 146 cm
- Berat badan : 55 kg
- TTV : TD 120/70 mmHg, N 84 x/mnt, RR 24 x/mnt, dan T 36.9 C
5. Pemeriksaan khusus (obstetric)
- Leopod I : Tinggi fundus uteri 2 jari diatas pusar
- Leopod II : Teraba memanjang keras seperti papan pada perut kiri (puki)
- Leopod III : Presentasi kepala
- Leopod IV : konvergen
B. Analisa data
No | Data | Masalah keperawatan |
1 2 | DS:
DO:
DS:
DS:-
DO:
| Gangguan rasa nyaman: nyeri Resti volume cairan kurang dari kebutuhan |
Diagnosa keperawatan
- Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh/perubahan fisik
- Kurang pengetahuan mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan berhubungan dengan kurang pemahaman tentang perubahan trimester kedua yang dialami.
- Resiko tinggi perubahan volume cairan kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake cairan kurang dari kebutuhan.
Intervensi Keperawatan
No | Diagnosa Keperawatan | Tujuan | Intervensi | Rasional |
1. 2. 3. | Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh/perubahan fisik Perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus dan peningkatan tekanan abdomen. Kurang pengetahuan mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan berhubungan dengan kurang pemahaman tentang perubahan trimester kedua yang dialami. | Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam klien mampu mempertahankan tingkat kenyamanan, dengan kriteria hasil: · Pelaporan ketidak nyamanan dapat diminimalkan · Klien dapat melakukan aktifitas tanpa ada gangguan rasa nyaman Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan klien bisa mempertahankan pola eliminasi normal dengan kriteia hasil: · Klien tidak terbangun pada malam hari · Klien mempertahankan minumnya 6 gelas sehari dengan membatasi minuman sekitar 1-2 jam sebelum tidur. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam klien menunjukan tingkat. Pengetahuannya mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan, dengan kriteria hasil: · Klien ssmengungkapkan/mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang meningkatkan kesejahteraan · Klien mampu mengidentifikasi tanda-tanda bahaya/mencari perawatan medis | a. Perhatikan adanya masalah yang berhubungan dengan curah jantung atau kesulitan pernafasan, dan rujuk pada diagnosis keperawatan yang tepat. b. Perhatikan adanya nyeri ulu hati (pirosis); tinjau ulang riwayat diet. Jelaskan fisiologis masalah. Anjurkan klien menghindari makanan gorengan/berlemak, makan enam kali sehari dalam porsi kecil, lakukan posisi semi fowler, hindari makanan yang sangat dingin . c. Perhatikan adanya sakit punggung dan tekanan pada punggung bagian bawah. Demontrasikan latihan (mis; mengangkat panggul, berbaring datar pada punggung dan punggung menekan lantai). Tinjau ulang yang dikenakan dengan tepat (mis; sepatu berhak rendah; pakaian longgar dan nyaman). d. Kaji ulang adanya kram kaki, ajarkan klien untuk meluruskan kaki dan dorsofleksi telapak kaki. e. Anjurkan mengurangi masukan produk susu dan menggunakan aliminium laktat, atau melanjutkan dengan 1 quart susu setiap hari dan menggunakan aliminium hidroksida, bila kram kaki berat atau menetap. f. Berikan informasi tentan pilihan yang tepat dari antasida yang dijual bebas. Hindari penggunaan bikarbonat sebagai penetralisir atau produk kalsium, jika diperlukan. a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester kedua b. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur. Perhatikan keluhan-keluhan nokturia. c. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktuyang lama. d. Berikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6 sampai 8 gelas/hari, penurunan masukan 2-3 jam sebelum beristirahat, dan penggunaan garam, makanan dan produk mengandung natrium dalam jumlah sedang. e. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan penghilangan natrium dari diet. a. Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trimester kedua. b. Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu (mis;aborsi spontan, hipoksia syang berhubungan dengan asma atau tuberkulosis, penyakit jantung, hipertensi akibat kehamilan [HAK], kelainan ginjal, anemia, diabetesmelitus gestasional [DMG], penyakit hubungan sexual [PHS]. Tinjau ulang tanda-tanda bahaya dan tindakan yang tepat. c. Diskusikan adanya obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk mengontrol atau mengatasi masalah medis. d. Diskusikan kebutuhan terhadap pemeriksaan laboratorium khusus, skrening, dan pemantauan ketat sesuai indikasi. | a. Meskipun kondisi ini adalah hal yang sering mengakibatkan ketidaknyamanan, klien biasanya mengalami rasa nyaman secara fisik, bebas dari ketidaknyamanan khas, pada trimester kedua b. Makanan berlemak meningkatkan keasaman gastrik; makan sering dalam porsi kecil menetralkan keasaman. Posisi semi-fowler, menurunkan masukan cairan, dan menghindari makanan dingin membantu mencegah refluks gastrik. c. Menghilangkan tegang pada punggung bawah yang disebabkan oleh peningkatan lengkung vertebra lumbosakral dan pengencangan otot-otot punggung. d. Tekanan pada saraf pelvis serta rendahnya .kalsium jaringan, potensial meyebabkan kram kaki. Meluruskan kaki dan dorsofleksi telapak kaki meningkatkan perfusi/oksigenasi jaringan dan membantu menghilangkan tekanan pada saraf –saraf ekstrimitas bagian bawah. e. Masukan makanan yang mengandung kalsium/produk kalsium secara terus-menerus, meningkatkan kadar plasma terionisasi. Aluminium hidroksida mengikat fosfor pada saluran usus, mengimbangi ketidakseimbangan kalsium-fosfor. f. Mungkin menimbulkan konstipasi dan /atau dapat mengandung bahan, seperti natrium, yang merupakan kontra indikasi pada situasi tertentu karena sifatnya meretensi air. Penggunaan antasida yang mengandung kalsium sebagai tambahan masukan makanan tinggi kalsium dapat memperberat ketidakseimbangan kalsium – fosfor dan terjadinya keram otot. a. Membantu klien memahami alasan fisiologi dari frekuensi berkemih dan nokturia. Pembesaran uterus trimesterkedua menurunkan kapasitas kandung kemih, mengakibatkan sering berkemih perubahan posisi mempengaruhi fungsi ginjal sehingga posisi terlentang dan tegak, menurunkan aliran darah ginjal sampai 50%, dan posisi berbaring miring kiri meningkatkan LFG dan aliran darah ginjal. b. Meningkatkan perfusi ginjal; memobilisasi bagian yang mengalami edma dapenden. Edema berkurang pada pagi hari pada kasus edema fisiologis. c. Posisi ini memungkinkan terjadinya syndrome vena kava dan menurunkan aliran vena. d. Mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat, yang mengurangi natrium diet untuk mempertahankan status isotonic. e. Kehilangan/pembatasan natrium dapat sangat menekan regulator renning-angiotensin-aldosteron dari kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia berat a.Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi, tanpa memperhatikan apakah perubahan diharapkan atau tidak. b.Membantu mengingatkan/informasi untuk klien tentang potensial situasi resiko tinggi yang memerlukan pemantauan lebih ketat dan/atau intervensi. c. Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harus ditekankan pada kemungkinan efek berbahaya pada janin. d. Kunjungan pranatal yang lebih sering mungkin diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan Ibu. Pemantauan Hb dan Ht dengan menggunakan elektroforesis mendeteksi anemia khusus dan membantu dalam menentukan penyebab. Skrining untuk DMG pada gestasi minggu ke-24-26 atau pada gestasi minggu ke-8, dan ke-32 pada klien resiko tinggi dapat mendeteksi terjadinya hiperglikemia, dapat memerlukan tindakan dengan insulin dan/atau diet menurut American Diabetes Association. (rujuk pada MK: Diabetes Mellitus: prakehamilan/Gestasional; Resiko Tinggi Kehamilan.) |
Implementasi Dan Evaluasi
No- Dx | Tanggal | Implementasi | Evaluasi | Ttd |
1 2 3. | 3 Agustus 2005 3 Agustus 2005 3 Agustus 2005 | · Memperhatikan adanya masalah/ keluhan. · Memperhatikan adanya sakit punggung dan tekanan pada punggung bagian bawah. · Menganjurkan klien untuk menggunakan sandal tidak berhak. · Memberikan informasi tengtang perubahan perkemihan. · Menganjurkan klien untuk mempertahankan minumnya 6 gelas sehari. · Memperhatikan keluhan-keluhan nokturia. · Meninjau perubahan selama trimester kedua. · Mengidentifikasi kemungkinan risiko kesehatan individu. · Meninjau perubahan selama trimester kedua · Mengidentifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu | S: · Klien memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. · Klien akan menggunakan sandal tidak berhak untuk mengurangi pegal dan akan beristirahat bila lelah. O: · Klien mengangguk- angguk tanda mengerti. · Klien tampak rileks. A: · Ketidaknyamanan dapat diminimalkan. P: · Ulangi intervensi yang telah dilakukan. · Ulangi pengukuran TTV setiap 24 jam. · Ajarkan teknik relaksasi. S: · Klien mengerti mengapa kini ia sering berkemih pada malam hari. · Klien akan berusaha untuk mempertahankan minumnya 6 gelas sehari, dengan membatasi minum sekitar 1-2 jam sebelum tidur agar tidak sering bangun malam. O: · Klien tampak mengangguk-angguk tanda mengerti. A: · Ketidaknyamanan karena sering berkemih dapat terasi. P: · Ulangi pengukuran TTV setiap 24 jam. · Tinjau ulang perubahan fisiologi yang mempengaruhi frekuensi berkemih · Anjurkan untuk mempraktekkan penekanan pada punggung lengan tangan yang dikepal. S: · Klien akan mempraktekkan penekanan pada punggung dengan tangan yang dikepal seperti yang diajarkan. O: · Klien mengangguk-angguk tanda mengerti dan merasa puas dengan penjelasan yang di berikan. · Klien meminta informasi tentang mengurangi pegal-pegalnya. A: · Kurangnya pengetahuan,sebagian telah dapat diatasi dibuktikan dengan klien akan mempraktekkan penekanan pada punggung dengan tangan dikepal. P: · Ulangi intervensi yang telah dilakukan · Berikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. | |
DAFTAR PUSTAKA
- Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care. St. Louis, Missouri: Mosby
- Doenges, E, Marilynn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
- Ferrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
- Manuaba, Ida Bagus Gede. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan
- Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
- Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
- Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newborn, and Women’s Health Care. USA: Lipponcott Company
- Suprijadi, S.KM. 2001. Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknakes, WHO
Untuk mendownload askep kehamilan trimester 2 Pdf dan doc, Dibawah :
- Askep kehamilan trimester 2 Pdf, (Ambil File)
- Askep Kehamilan trimester 2 Doc, (Ambil File)
Demikian kami bagikan asuhan keperawatan kehamilan trimester 2 lengkap, download pdf dan doc. semoga bisa membantu teman-teman perawat sekalian yang sedang membuat tugas keperawatan. Terima kasih.
Advertisement