Mager? Atasi dengan 5 Tips Ini
Mager alias males gerak adalah salah satu tren kekinian anak muda jaman now. Membantu orang tua beberes, mengerjakan tugas atau PR, belajar untuk ujian, atau apapun itu, semua bisa dijawab dengan alasan mager. Pertama-tama, pahamilah bahwa rasa malas itu nggak boleh dituruti. Baru kemudian, mari cari cara bagaimana mengatasinya.
1. Minta Seseorang untuk Mengingatkan
Bagi sebagian pelajar atau mahasiswa, secarik post it note sudah cukup jadi pengingat. Buat kamu yang tech geek, aplikasi gawai atau sekedar calendar note juga sudah dapat membuatmu mengerjakan apapun yang harus diselesaikan. Tapi bagi sebagian orang, dibutuhkan orang lain yang sanggup terus-menerus 'berbunyi' untuk mengingatkan apa-apa saja yang harus dikerjakan. Kalau kamu tipe orang seperti ini, tinggal bersama orangtua tentu memberikan kenyamanan tersendiri. Tapi kalau kos, kamu akan sangat membutuhkan teman kos atau sahabatmu untuk sesekali mengecek apa yang sudah dan belum kamu lakukan.
2. Berlatih Mengerjakan Sesuatu yang Tak Disukai
Cara mengajar guru atau dosenmu ada yang membosankan? Atau, kamu sudah berusaha konsentrasi di kelas, tapi tetap nggak paham beliau membahas apa? Alih-alih berhenti, berusahalah untuk terus menghadapinya. Mungkin awalnya memang cukup bikin frustrasi, tapi kamu akan terlatih untuk bertahan melakukan sesuatu yang menyebalkan. Nantinya, saat harus mengerjakan sesuatu, kamu tak perlu menyukainya – just do it, kata Nike. Anyway, bukankah dalam hidup segalanya tak selalu menyenangkan?
3. Kerjakan Sedikit demi Sedikit
Baik itu belajar, mengerjakan skripsi atau tugas akhir, membuat laporan penelitian, atau membuat maket arsitektur, lakukan sedikit demi sedikit. Jangan habiskan sepanjang malam mengerjakan PR yang kamu tunda selama sepekan. Melihat begitu banyaknya yang harus diselesaikan, rasa malas itu akan lebih mudah menguasaimu dibanding semangat untuk mengerjakan. Kuncinya, dibutuhkan keajegan untuk melakukannya. Tanpa kamu sadari, pada akhirnya tugas itupun akan selesai juga.
4. Jaga Stabilitas Mood
Menjaga keajegan? Justru itu yang susah! Nah, salah satu triknya adalah menjaga mood. Setiap orang punya caranya masing-masing dalam mempertahakankan mood yang stabil. Misalnya, mungkin kamu lebih nyaman belajar sambil mendengarkan musik dangdut? Sok aja, atuh! Kamu butuh suplai gula dari makanan ringan atau cokelat? Persiapkan saja amunisi ini di samping meja belajar. Tapi kalau mau lebih sehat, aturlah jadwal olahraga yang teratur – renang, jogging, zumba, atau apapun kegiatan fisik yang kamu sukai. Badan yang lebih bugar dapat membuat moodmu lebih baik, jadi lebih fresh untuk mengerjakan tugas dari dosen yang paling menyebalkan sekalipun.
5. Bangun Motivasi yang Nendang
Coba buka mata dan lihat, berapa banyak orang-orang seusiamu yang tak bisa sekolah atau kuliah. Betapa beruntungnya kamu bisa sekolah dan kuliah dengan tenang. Jadi, manfaatkan baik-baik kesempatan itu dengan bersungguh-sungguh memenuhi tanggung jawabmu. Bagaimana sedihnya orangtuamu bila kamu sampai gagal menyelesaikan kuliah, misalnya?
Lagipula, kamu sendiri yang akan merasakan manfaat dari terkikisnya rasa malas. Selain pekerjaanmu terselesaikan, kamupun akan terlatih menjadi sosok yang tangguh. Mengulang jargonnya Nike: just do it.
1. Minta Seseorang untuk Mengingatkan
Bagi sebagian pelajar atau mahasiswa, secarik post it note sudah cukup jadi pengingat. Buat kamu yang tech geek, aplikasi gawai atau sekedar calendar note juga sudah dapat membuatmu mengerjakan apapun yang harus diselesaikan. Tapi bagi sebagian orang, dibutuhkan orang lain yang sanggup terus-menerus 'berbunyi' untuk mengingatkan apa-apa saja yang harus dikerjakan. Kalau kamu tipe orang seperti ini, tinggal bersama orangtua tentu memberikan kenyamanan tersendiri. Tapi kalau kos, kamu akan sangat membutuhkan teman kos atau sahabatmu untuk sesekali mengecek apa yang sudah dan belum kamu lakukan.
2. Berlatih Mengerjakan Sesuatu yang Tak Disukai
Cara mengajar guru atau dosenmu ada yang membosankan? Atau, kamu sudah berusaha konsentrasi di kelas, tapi tetap nggak paham beliau membahas apa? Alih-alih berhenti, berusahalah untuk terus menghadapinya. Mungkin awalnya memang cukup bikin frustrasi, tapi kamu akan terlatih untuk bertahan melakukan sesuatu yang menyebalkan. Nantinya, saat harus mengerjakan sesuatu, kamu tak perlu menyukainya – just do it, kata Nike. Anyway, bukankah dalam hidup segalanya tak selalu menyenangkan?
3. Kerjakan Sedikit demi Sedikit
Baik itu belajar, mengerjakan skripsi atau tugas akhir, membuat laporan penelitian, atau membuat maket arsitektur, lakukan sedikit demi sedikit. Jangan habiskan sepanjang malam mengerjakan PR yang kamu tunda selama sepekan. Melihat begitu banyaknya yang harus diselesaikan, rasa malas itu akan lebih mudah menguasaimu dibanding semangat untuk mengerjakan. Kuncinya, dibutuhkan keajegan untuk melakukannya. Tanpa kamu sadari, pada akhirnya tugas itupun akan selesai juga.
4. Jaga Stabilitas Mood
Menjaga keajegan? Justru itu yang susah! Nah, salah satu triknya adalah menjaga mood. Setiap orang punya caranya masing-masing dalam mempertahakankan mood yang stabil. Misalnya, mungkin kamu lebih nyaman belajar sambil mendengarkan musik dangdut? Sok aja, atuh! Kamu butuh suplai gula dari makanan ringan atau cokelat? Persiapkan saja amunisi ini di samping meja belajar. Tapi kalau mau lebih sehat, aturlah jadwal olahraga yang teratur – renang, jogging, zumba, atau apapun kegiatan fisik yang kamu sukai. Badan yang lebih bugar dapat membuat moodmu lebih baik, jadi lebih fresh untuk mengerjakan tugas dari dosen yang paling menyebalkan sekalipun.
5. Bangun Motivasi yang Nendang
Coba buka mata dan lihat, berapa banyak orang-orang seusiamu yang tak bisa sekolah atau kuliah. Betapa beruntungnya kamu bisa sekolah dan kuliah dengan tenang. Jadi, manfaatkan baik-baik kesempatan itu dengan bersungguh-sungguh memenuhi tanggung jawabmu. Bagaimana sedihnya orangtuamu bila kamu sampai gagal menyelesaikan kuliah, misalnya?
Lagipula, kamu sendiri yang akan merasakan manfaat dari terkikisnya rasa malas. Selain pekerjaanmu terselesaikan, kamupun akan terlatih menjadi sosok yang tangguh. Mengulang jargonnya Nike: just do it.
Advertisement