Info Populer 2022

Klasifikasi Tingkat Ketergantungan Pasien Dan Cara Menentukannya

Klasifikasi Tingkat Ketergantungan Pasien Dan Cara Menentukannya
Klasifikasi Tingkat Ketergantungan Pasien Dan Cara Menentukannya
Didalam sebuah ruang rawat dirumah sakit atau instansi pelayanan kesehatan lainnya, tentu saja banyak sekali jenis dan tipe pasien yang datang dan membutuhkan care dan cure dari kita petugas kesehatan. Sebagai petugas kesehatan, khususnya perawat, terutama perawat yang bertugas sebagi penanggung jawab atau katim, haruslah paham dan mengerti bagaimana cara memilah atau memisahkan pasien-pasien yang sedang dalam perawatan kedalam klasifikasi pasien berdasarkan tingkat ketergantungan perawatan.

Berdasarkan teori Orem, tingkat ketergantungan pasien dapat dibedakan menjadi 3 klasifikasi yaitu minimal care, partial care dan total care. yang mana setiap klasifikasi pasien membutuhkan tingkat perawatan yang berbeda.

Klasifikasi Pasien Berdasarkan Derajat ketergantungan

1. Minimal Care

Pasien yang termasuk dalam klasifikasi minimal care membutuhkan perawatan dari seorang perawat kurang lebih 1 sampai 2 jam dalam 24 jam. Pasien ini masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari sendiri, penampilan secara umum baik, tidak ada reaksi emosional, dan tindakan pengobatan yang dibutuhkan biasa ringan. 

Tipe pasien minimal care biasanya bisa dilihat dari kriteria berikut ini
  • Pasien bisa mandiri/ hampir tidak memerlukan bantuan
  • Pasien mampu naik- turun tempat tidur
  • Pasien mampu ambulasi dan berjalan sendiri
  • Pasien mampu makan dan minum sendiri
  • Pasien mampu mandi sendiri/ mandi sebagian dengan bantuan
  • Pasien mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
  • Pasien mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan
  • Status psikologis stabil
  • Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik
  • Pasien dengan operasi ringan

2. Partial Care

Pasien yang termasuk dalam klasifikasi partial care atau perawatan sedang membutuhkan perawatan kurang lebih 3 sampai 4 jam dalam 24 jam. Pasien ini membutuhkan bantuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari, waktu makan diatur, diberikan dorongan agar mau makan, termasuk eliminasi dan kebutuhan diri seperti menyiapkan peralatan untuk mandi juga dibantu. Tindakan perawatan pada pasien ini ialah monitor tanda-tanda vital, periksa urin reduksi, fungsi fisiologis, status emosional, kelancaran drainase atau infus. Pasien memerlukan bantuan pendidikan kesehatan untuk mendukung emosi 5 – 10 menit/shift. Tindakan dan pengobatan 20 – 30 menit/shift atau 30 – 60 menit/shift dengan mengobservasi efek samping obat atau reaksi alergi.

Tipe pasien partial care biasanya bisa dilihat dari kriteria berikut ini
  • Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian
  • Pasien memerlukan batuan 1 orang untuk naik- turun tempat tidur
  • Pasien memerlukan bantuan untuk ambulasi/ berjalan
  • Pasien memerlukan bantuan dalam menyiapkan makanan
  • Pasien memerlukan bantuan untuk makan/ disuap
  • Pasien memerlukan bantuan untuk kebersihan mulut
  • Pasien memerlukan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
  • Pasien memerlukan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/ kamar mandi)
  • Post operasi minor 24 jam
  • Melewati fase akut dari post operasi mayor
  • Fase awal dari penyembuhan
  • Observasi tanda- tanda vital setiap 4 jam
  • Gangguan emosional ringan

3. Total Care

Pasien yang termasuk dalam klasifikasi total care atau perawatan total membutuhkan perawatan kurang lebih 5 sampai 7 jam dalam 24 jam. Pasien ini membutuhkan bantuan aktif dari perawat dalam memnuhi Kebutuhan sehari-hari karena tidak bisa dilakukan sendiri, semua dibantu oleh perawat, penampilan sakit berat. Pasien memerlukan observasi terus menerus.

Tipe Pasien total care biasanya bisa dilihat dari kriteria berikut ini
  • Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat yang lebih lama
  • Pasien membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kereta dorong atau kursi roda
  • Pasien membutuhkan latihan pasif
  • Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi intravena (infus) atau NG tube (sonde)
  • Pasien membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
  • Pasien membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan
  • Dimandikan perawat
  • Dalam keadaan inkontinensia
  • 24 jam post operasi mayor
  • Pasien tidak sadar
  • Keadaan pasien tidak stabil
  • Observasi TTV setip kurang dari jam
  • Perawatan luka bakar
  • Perawatan kolostomi
  • Menggunakan alat bantu nafas (ventilator)
  • Menggunakan WSD
  • Irigasi kandung secara terus menerus
  • Menggunakan alat traksi (skeletal traksi)
  • Fraktur dan atau pasca operasi tulang belakang/ leher
  • Gangguan emosional berat, bingung dna disorientasi
Untuk bisa menentukan klasifikasi ketergantungan seorang pasien, apakah termasuk minimal, partial ataukah total, maka seorang perawat harus memperhatikan cara-caranya sebagai berikut :
  1. Pemeriksaan dilakukan 1 kali sehari setiap hari pada waktu yang sama dan sebaliknya dilakukan oleh perawat yang sama selama satu bulan.
  2. Setiap pasien dinilai berdasarkan kriteria klasifikasi pasien (minimal memenuhi tiga kriteria), bila kriteria yang ditemukan hanya 1 maka klasifikasi ketergantungan dikelompokkan pada klasifikasi 1 tingkat lebih baik.
  3. Berikan tanda pada setiap pasien yang sesuai dengan klasifikasi tersebut sehingga dapat diketahui berapa jumlah pasien yang ada dalam klasifikasi minimal, parsial dan total.
Untuk lebih jelas silahkan download kriteria klasifikasi ketergantungan pasien dalam bentuk tabel, DISINI

Demikian Sedikit uraian tentang Klasifikasi tingkat ketergantungan pasien dan cara menentukannya. Silahkan gunakan ini sebagai refferensi dan siahkan juga ditambahkan dengan refferensi lainnya jika dikurang. Terima Kasih.
Advertisement

Iklan Sidebar